Bali: Perayaan 27 Tahun Disebarkannya Falun Dafa di Dunia


Video Channel:



Dua puluh tujuh tahun yang lalu di Tiongkok, di tahun 1992, sebuah latihan kultivasi kuno yang disebut Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) diperkenalkan ke publik oleh Master Li Hongzhi. 
 
Latihan ini terdiri dari lima perangkat latihan dan berdasarkan pada prinsip alam semesta; Sejati-Baik dan Sabar dan telah memberikan manfaat kesehatan fisik dan mentalitas bagi para praktisinya. Sekarang latihan ini dilatih di lebih dari 114 negara di seluruh dunia. Pada tanggal 13 Mei setiap tahun, praktisi merayakan Hari Falun Dafa di seluruh dunia. 
 
Tahun ini pada tanggal 12 Mei 2019, praktisi Falun Dafa di Bali merayakannya di dua tempat di Bali. Di pagi hari diadakan di Lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar Bali yang diawali dengan seperangkat latihan. Dilanjutkan dengan pawai akbar mengelilingi Lapangan Bajra Sandi tersebut. 
 
[I Nyoman Ginatra, Perwakilan Himpunan Falun Dafa di Indonesia]:
“Adapun harapan kami ke depan, masyarakat luas makin banyak tahu apa itu Falun Dafa, bagaimana itu Falun Dafa perkembanganya yang datang dari China sampai berkembang ke seluruh dunia, itu yang kami harapkan.” 
 
Ada juga yang membagi pengalaman kultivasi mereka setelah berlatih. 
 
[I Komang Widiarta, Praktisi Falun Dafa dari Bali]:
“Yang pertamanya itu saya mengetahui Falun Dafa melalui siaran Televisi. Begitu ada salah seorang koordinator kita yang berbicara mengenai kesehatan juga masalah moralitas, sehingga saya itu merasa tertarik dengan belajar Falun Dafa. Saya sebenarnya belum tahu apa itu Falun Dafa. Setelah saya belajar….. karena sudah beberapa kali saya baca buku Zhuan Falun itu, ternyata secara alami bisa merubah sikap diri saya kearah yang lebih baik. Sehingga saya mendapat manfaatnya sedikit demi sedikit, dan istripun merasakan saya itu ada perubahan. Kadang kala istri saya marah, tanpa sebab musabab ia mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar, tetapi setelah saya belajar Falun Dafa melalui buku Zhuan Falun yang say abaca itu sehingga mengetahui; dengan mengalami konflik baik di rumah tangga maupun pada siapapun, itu adalah membantu kita meningkatkan moralitas (Xinxing), sehingga bisa diredam sedikit demi sedikit kemarahan itu sehingga tidak memuncak bukan seperti dulu lagi.” 
 
Menurut I Nyoman Ginatra, perwakilan dari Himpunan Falun Dafa di Indonesia, saat ini Falun Dafa justru dianiaya di negeri asalnya yaitu Tiongkok. Ia menjelaskan bahwa awalnya di tahun 1993 Falun Dafa telah diberikan penghargaan Faksi Gong Bintang Terang oleh pemerintah Tiongkok. 
 
[I Nyoman Ginatra, Perwakilan Himpunan Falun Dafa di Indonesia]:
“Pada 1993 mendapat penghargaan ‘Faksi Gong Bintang Terang’ adalah penghargaan Qigong tertinggi disana, tapi saying karena banyak yang berlatih disana akhirnya ada kecemburuan dari partai komunis sehingga ditindas disana. Sampai sekarang penindasan itu masih ada makanya kami menghimbau kepada seluruh khalayak mendukung kami untuk menghentikan penganiayaan yang ada disana.” 
 
Pihaknya mengatakan, saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan penganiayaan, seperti mencari dukungan tanda tangan secara global untuk melaporkan segala bentuk kejahatan Jiang Zemin, mantan presiden Tiongkok yang memimpin penindasan terhadap Falun Dafa. 
 
Di sore hari kelompok spiritual ini memeriahkannya di lapangan Puputan Badung Bali yang dimeriahkan dengan atraksi Genderang Pinggang dan tarian.

0 comments