Di Masa yang Sangat Sulit, Siapa yang Akan Terselamatkan?


Dari catatan sejarah, kita menemukan bahwa wabah (pandemi) menargetkan sekelompok orang tertentu, dan mereka yang ditargetkan, tidak bisa melarikan diri.

Tiga wabah besar di Romawi kuno yang menimpa mereka yang menganiaya kaum Nasrani,

Tiga wabah di Mesir kuno menargetkan orang-orang yang tidak ditandai oleh nabi Musa.

Jadi bagaimana dengan keadaan saat ini dengan virus corona (atau virus PKT)? Siapa yang ditargetkan oleh virus ini? Dan siapa yang dihindarinya?

Mari kita lihat beberapa contoh catatan sejarah.


Dalam kitab perjanjian lama, dikatakan, orang-orang berwatak baik akan terselamatkan pada masa yang sangat sulit.

Ada banyak referensi untuk “kebajikan” dalam Alkitab.

Referensi pertama dapat dilihat dalam Kejadian: “Nuh adalah orang yang berwatak baik”, oleh karena itu seluruh keluarga nabi Nuh akan terselamatkan.

Tuhan memerintahkan mereka untuk membangun sebuah bahtera, dan ketika banjir besar menerjang, mereka akan selamat melewati bencana.

Alkitab menyebutkan kembali mengenai “kebajikan” ketika Tuhan berkehendak untuk menghancurkan kota-kota yang penuh kejahatan, Sodom dan Gomora.

Nabi Ibrahim memohon ampunan kepada Tuhan, "Seandainya ada lima puluh orang baik di dalam kota itu, akankah Engkau akan menghancurkan semua dan tidak menyelamatkan nya?”

Tuhan berkata, “Jika ada lima puluh orang baik di kota Sodom, Saya akan menyelamatkan seluruh kota demi mereka.”

Nabi Ibrahim terus memohon kepada Tuhan, memohon agar jumlah orang-orang baik yang terselamatkan bisa dikurangi menjadi 45, 40, 30, 20, dan akhirnya 10.

Tuhan mengabulkan permohonannya. Ia berkata, “Demi 10 orang tersebut, Saya tidak akan menghancurkannya.”

Tuhan mengirimkan dua malaikat, yang menyamar dalam wujud pemuda tampan, untuk menelusuri keadaan. Dan ditemukan bahwa ternyata hanya nabi Luth, istrinya dan dua puteri mereka yang berwatak baik. Mereka memiliki iman yang benar dan tidak melakukan kejahatan.

Para penduduk lain bahkan ingin memperkosa kedua pemuda tersebut.

Moralitas telah jatuh dan perilaku bejat sudah dianggap biasa.

Para malaikat meminta nabi Luth dan keluarganya untuk meninggalkan kota.

Keesokan harinya, Sodom dan Gomora penuh dengan belerang dan api yang dihujani dari langit.

Karena itu, kita melihat bahwa orang-orang berwatak baik yang dijelaskan dalam Alkitab adalah orang bermoral yang karakternya cukup baik untuk selamat dari malapetaka yang menimpa manusia.

Mereka yang ditandai oleh Tuhan di kepala mereka, sehingga para utusan Ilahi pembawa wabah dan penyakit lainnya akan menjauhi mereka.

Di timur, Dao Zang (Taoist Canon) Tiongkok juga mendiskusikan mengenai wabah dan bagaimana mereka terjadi.

Suatu hari, Dewa Surgawi kuno melihat orang-orang di dalam dunia fana terinfeksi penyakit. Bagian tubuh mereka bengkak dan panas, tangan dan kaki nyeri dan menyakitkan, mereka mengalami sakit kepala yang sangat menyakitkan dan sulit untuk makan.

Setiap orang mencari obat penyembuh.

Dewa surgawi kemudian menjelaskan bagaimana wabah bermula. Selama bertahun-tahun, beberapa orang menjadi tidak hormat pada Dewa, menyalahkan Dewa atas kesulitan mereka dan menunjukkan bahwa mereka benar-benar mengabaikan Dewa.

Beberapa orang menggunakan sanjungan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan melakukan segala kejahatan. Sebagai akibatnya, mereka terinfeksi dan merasakan derita akibat wabah.

Dewa Surgawi memberitahu orang-orang yang terinfeksi untuk tidak memakan sayuran pedas, berbicara dengan halus dan bersikap lembut, berbelas kasih dan bergembira, dan menyalakan dupa di altar untuk membangun kembali komunikasi dengan Ilahi, dan secara tulus memohon kepada Ilahi untuk memberi ampunan.

Ketika orang-orang secara tulus menghormati Ilahi dan membaca sutra dengan hati yang murni, Dewa utusan wabah akan menarik kembali wabah dan epidemi akan berakhir.

Mengacu pada kondisi saat ini, wabah yang disebabkan oleh virus PKT telah turun di dunia, sebagaimana yang diprediksi oleh Liu Bowen.

Lalu, siapa yang menjadi target wabah ini?

Dan siapa yang dijauhi oleh wabah?

Kitab Wahyu mengatakan, “dan dia (binatang buas yang menganiaya pengikut Domba/jalan Tuhan) menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya: dan bahwa tidak seorang pun dapat membeli atau menjual, kecuali dia yang memiliki tanda, atau nama binatang itu, atau nomor namanya.”

Dengan kata lain, mereka yang ditandai oleh binatang buas, adalah milik iblis. Mereka terdaftar di buku kehidupan iblis, dan tidak bisa diselamatkan.

Tindakan PKT sejalan dengan ramalan ini. Yaitu penganiayaan terhadap Falun Gong yang menjadi pergerakan terbesar untuk menghapuskan ajaran Buddha dalam sejarah manusia. Itu adalah dosa besar! Dan akan dihancurkan oleh Ilahi.

PKT memaksa masyarakat biasa di Tiongkok untuk mendukungnya.

Setiap orang harus berdiri bersama PKT untuk mengkritik dan menganiaya Falun Gong.

Jika tidak anda akan bersalah secara politik.

Anda akan diskors tanpa dibayar,

Atau didiskualifikasi dari pekerjaan atau bisnis,

Atau (bagi pelajar) dikeluarkan dari sekolah.

Namun ketika anda berada di sisi PKT, tangan anda akan ditandai.

Mereka yang bergabung dengan organisasi afiliasi PKT dan berjanji untuk mengabdi pada PKT, juga ditandai di dahi mereka.

Tanda yang mereka bawa adalah sabit dan palu, lambang dari PKT.

Mereka yang membawa tanda PKT adalah mereka yang ditargetkan oleh virus PKT.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Dengan belas kasih terhadap mereka, Ilahi telah memberikan manusia sebuah pilihan:

Jika anda menjauhkan diri anda dari PKT, berhenti mempercayai kebohongannya dan melihat kebenaran yang ada.

Berhenti dari organisasi afiliasinya (jika anda masih menjadi anggota) tanda pada anda akan dihapus, virus tidak akan menyentuh anda, dan anda tidak akan menjadi korban dalam pandemi ini.

0 comments