Anggota DPR AS: Sudah Saatnya untuk Mengeluarkan Komunis Tiongkok dari Dewan Keamanan PBB

Anggota DPR-AS dari Florida Gus Bilirakis mengusulkan resolusi yang mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan sesuai demi mengeluarkan komunis Tiongkok dari Dewan Keamanan PBB. (Stephen Shaver/AFP/Getty Images)

WU WEI

Baru-baru ini anggota DPR-AS dari negara bagian Florida, Gus Bilirakis mengusulkan resolusi yang mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan sesuai demi mengeluarkan komunis Tiongkok dari Dewan Keamanan PBB. Dia mengatakan bahwa mengingat catatan buruk komunis Tiongkok dalam isu hak asasi manusia dan perilaku buruk yang terus berlanjut di panggung dunia, langkah ini seharusnya telah diambil sejak lama.

Gus Bilirakis menjelaskan beberapa alasan perlunya mengeluarkan komunis Tiongkok dari Dewan Keamanan PBB.

Kantor Gus Bilirakis menyatakan, selama lebih dari 40 tahun, Amerika Serikat telah mencoba untuk memperluas pertukaran ekonomi dengan Republik Rakyat Tiongkok untuk menjadikan komunis Tiongkok sebagai mitra yang bertanggung jawab di panggung internasional. Dalam banyak kasus, kebijakan luar negeri AS memperlakukan komunis Tiongkok sebagai mitra yang bertanggung jawab. Tutup mata terhadap perilaku buruk. Pendekatan ini benar-benar gagal.

Gus Bilirakis menegaskan, dalam setahun terakhir, komunis Tiongkok terus melanggar perjanjian internasional, merusak kebebasan demokratis warga negara Hongkong, dan melanjutkan untuk menindas etnis dan agama minoritas (Yang jelas adalah penindasan terhadap etnis Uighur, Tibet dan praktisi Falun Gong). Memperluas kekuatan militer, mengadopsi tindakan agresif terhadap negara-negara tetangga di wilayah tersebut. Bahkan, melanggar kedaulatan negara lain di laut, terlibat dalam pertempuran mematikan di Perbatasan India, dan pada saat bersamaan merampas tanah.

Pandemi yang disebabkan oleh virus komunis Tiongkok (COVID-19) telah berlangsung selama satu tahun, menyebabkan sejumlah besar kematian dan sangat memukul ekonomi dunia.

Kantor Gus Bilirakis juga menyebutkan sebagai berikut: Yang paling mengejutkan adalah pemerintah komunis Tiongkok juga menekan para profesional medis agar tutup mulut, menyembunyikan informasi dan data penting tentang virus. Selain itu, pihak berwenang Tiongkok tidak memiliki manajemen yang baik dalam masalah penyebaran virus, dan kurangnya transparansi. Hal mana tidak diragukan lagi, memperburuk penyebaran virus mematikan ini, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pandemi global, menewaskan lebih dari 2,6 juta orang, dan menyebabkan bencana ekonomi di seluruh dunia.

Kantor anggota DPR-AS ini, juga menuduh pemerintah komunis Tiongkok yang telah berulang kali melakukan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai inti yang dinyatakan dalam pembukaan Piagam PBB.

Dalam Pembukaan Piagam PBB itu disebutkan: Kami, rakyat Perserikatan Bangsa-Bangsa, bertekad untuk menegaskan kembali keyakinan kami pada hak asasi manusia yang fundamental, martabat dan nilai manusia, persamaan hak pria dan wanita, dan negara-negara besar dan kecil, dan untuk mempraktikkan toleransi, dan hidup berdampingan dalam lingkungan yang damai dan saling menguntungkan.

Bilirakis pun mengutarakan pandangannya tentang resolusi ini. Dia mengatakan: “Komunis Tiongkok bukanlah teman kita. Faktanya, mereka merupakan ancaman yang lebih besar bagi keamanan nasional kita daripada negara lain. Sekarang adalah waktu bagi kita untuk mengadopsi cara baru dalam berinteraksi dengan komunis Tiongkok. Mengeluarkan negara yang berulang kali melanggar hak asasi manusia ini dari Dewan Keamanan PBB. Ini adalah langkah yang benar. Kita harus terus meminta pertanggungjawaban mereka atas kesalahannya, mengambil sikap tegas dan berhenti memberikan toleransi lebih lanjut atas pelanggaran mereka”.

Gus Bilirakis menyatakan, dalam sejarah, umat manusia telah menghadapi banyak wajah jahat. Sebagai anggota komunitas internasional, negara-negara anggota kita harus bersatu untuk menunjukkan momen paling cemerlang dan terhebat, dan bekerja sama untuk mengenali kejahatan dan melenyapkannya.

Dikatakan, sebagai anggota dari komunitas internasional, kita sedang menghadapi momen tergelap bagi umat manusia. Yang kita hadapi adalah ketika mereka yang mengetahui kejahatannya tetapi tetap berdiam diri, mencari alasan untuk tidak bertindak, membiarkan ketidakadilan terjadi, dan mengabaikan penganiayaan dan amukan rakyat.

Gus Bilirakis menekankan, Amerika Serikat harus terus menjadi mercusuar yang memiliki prinsip dan keberanian bagi dunia, dan mempromosikan hak asasi manusia dasar semua orang. Tetapi, jika kita tetap diam dalam menghadapi tindakan jahat ini, kita akan mengabaikan persyaratan standar moral bagi kita, dan hal itu akan membahayakan seluruh masyarakat sipil.

Saat ini, resolusi tersebut telah dikirim ke Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, tetapi akan membutuhkan proses seperti pemungutan suara semua anggota untuk menyetujui yang akan makan waktu. (et/sin/sun)

0 comments