Putin Menanggapi Krisis Rusia – Ukraina Hingga Ukraina Berencana Menambah 100.000 Orang Tentara

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan di Moskow pada 12 Januari 2022. (Alexey Nikolsky/Sputnik/AFP via Getty Images)

QIAO An

Saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban pada Selasa 1 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya memberikan komentar publik tentang krisis Ukraina, menjelaskan bahwa tanggapan tertulis dari Amerika Serikat dan NATO mengabaikan tuntutan dasar Rusia.

“Kami tidak melihat pertimbangan nyata yang diberikan pada tiga tuntutan utama kami, termasuk non-ekspansi NATO (ke Ukraina), penghentian penyebaran senjata di dekat perbatasan Rusia, dan penarikan pasukan NATO ke wilayah yang disepakati berdasarkan ‘Perjanjian Dasar NATO – Rusia’ pada tahun 1997,” ujar Vladimir Putin.

Putin juga menyampaikan harapan bahwa atas dasar menghormati kepentingan masing-masing negara, dialog dengan Barat tentang masalah Ukraina dapat dilanjutkan untuk menghindari situasi negatif seperti peperangan.

Pada saat yang sama, Ukraina terus meningkatkan upayanya untuk memperkuat kemampuan militernya melawan Rusia.

“Dalam tiga tahun ke depan, Angkatan Bersenjata Ukraina akan menambah 100.000 orang tentara profesional dan menambah 20 brigade tentara. Keputusan ini adalah awal dari rencana transisi Ukraina untuk memiliki tentara profesional. Keputusan ini bukan sebagai tanggapan untuk perang, yang ingin saya sampaikan di sini adalah keputusan yang untuk perdamaian di Ukraina di masa depan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pada hari Selasa, Volodymyr Zelensky juga bertemu dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang datang berkunjung, diharapkan ketiga negara tersebut dapat membentuk kerjasama politik baru untuk memperkuat keamanan regional. (ET/sin/sun)


0 comments