Rusia Luncurkan Serangan Balasan Besar: 400 Lebih Drone dan 40 Rudal Hantam Ukraina



TheTruthMedia
– 7 Juni 2025. Pada Jumat dini hari, Rusia meluncurkan serangan udara terbesar sejak awal invasi ke Ukraina, menggunakan lebih dari 400 drone dan 40 rudal yang menghantam setidaknya enam wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, serta kota Lutsk dan Ternopil di bagian barat negara itu.

Moskow menyebut serangan ini sebagai aksi balasan terhadap dugaan serangan Ukraina sebelumnya terhadap infrastruktur militer Rusia, termasuk serangan bom yang menghancurkan jembatan rel strategis. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan kepada Amerika Serikat, Uni Eropa, dan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap Rusia.

Ledakan dan Api Membakar Langit Kyiv

Serangan udara dimulai sekitar pukul 01.30 dini hari. Suara rudal yang melesat di langit, diikuti ledakan besar dan bola api, mengguncang kota Kyiv. Ribuan warga dilaporkan mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah, termasuk stasiun metro yang kini rusak akibat hantaman rudal.

“Kami dibangunkan oleh ledakan hebat. Pintu apartemen sampai terbuka sendiri karena guncangannya,” kata Darya, warga Kyiv.

“Semua jendela di apartemen saya pecah... sangat menakutkan,” tambah warga lainnya, Talia.

Rekor Serangan: 407 Drone dan 45 Rudal

Menurut laporan resmi Angkatan Udara Ukraina, Rusia menggunakan:
  • 407 unit drone tempur, jumlah terbanyak dalam satu serangan sepanjang perang berlangsung.
  • 45 rudal jelajah dan balistik menghantam berbagai fasilitas sipil dan infrastruktur energi.

Akibat serangan ini:
  • 4 orang tewas
  • 49 orang terluka
  • Sejumlah gedung apartemen mengalami kerusakan parah
  • Transportasi metro Kyiv terganggu akibat rel yang rusak

Rusia Klaim Balas Dendam, Sasar Target Militer

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa sasaran utama serangan kali ini adalah fasilitas militer Ukraina. Moskow menyebut Ukraina sebagai pelaku “terorisme negara” karena diduga menyerang pangkalan udara Rusia dan infrastruktur penting lainnya.

Rusia juga telah memperingatkan Presiden AS Donald Trump terkait serangan ini, yang disebut sebagai bentuk pembalasan atas eskalasi militer Kyiv.

Kerugian Rusia: 10% Armada Pembom Strategis Rusak?

Meski agresif, Rusia juga mengalami kerugian besar. Analis militer Barat memperkirakan bahwa lebih dari 10% armada pesawat pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-22 telah rusak atau hancur. Kehilangan ini diyakini akan menghambat program pengembangan pesawat pembom generasi baru Rusia selama bertahun-tahun.

Zelensky Serukan Sanksi Baru untuk Akhiri Perang

Menanggapi serangan brutal ini, Presiden Zelensky meminta dukungan lebih kuat dari komunitas internasional. Ia menyerukan sanksi baru yang efektif terhadap Rusia dan rezim Putin untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan mencapai perdamaian yang nyata.

“Kini adalah saatnya untuk tindakan nyata dari Amerika, Eropa, dan dunia. Rusia harus bertanggung jawab atas kejahatan perang ini,” tegas Zelensky.

Kesimpulan: Dunia Kembali di Ambang Krisis

Serangan udara besar-besaran ini menandai eskalasi baru dalam konflik Rusia-Ukraina. Dengan meningkatnya serangan terhadap wilayah sipil dan rusaknya infrastruktur penting, banyak pihak khawatir konflik akan meluas lebih jauh jika diplomasi gagal menemukan jalan damai.




0 comments