Makna Tersirat Pertemuan RRT-AS di Hawaii, AS Sarankan PKT Menyerah

Pada 2 September 1945, Menlu Jepang Mamoru Shigemitsu (baris terdepan, paling kiri) mewakili pemerintah Jepang menandatangani “surat menyerah tanpa syarat” di kapal perang USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo, menandakan resmi berakhirnya PD-II. (Foto oleh Galerie Bilderwelt / Getty Images)

Pertemuan AS-RRT di Hawaii telah berakhir, tapi pengaruhnya masih meluas. Setelah kedua pihak saling menyampaikan sikap di Hawaii, AS semakin keras mengkritik PKT, menyebutnya sebagai “preman” yang mencelakakan seluruh dunia, dan harapannya Uni Eropa dapat menentukan pilihan yang benar antara kebebasan AS dan kediktatoran PKT.

PKT sebut “bersifat konstruktif”, AS sebut “tindakan mengalahkan kata-kata”

Pertemuan 2 hari di Hawaii yakni pada 17 dan 18 Juni antara Menlu AS Pompeo dengan Komite Politbiro PKT Yang Jiechi, media massa resmi PKT menyebutnya sebagai “dialog yang bersifat membangun”, sedangkan pejabat AS yang menghadirinya mengatakan PKT tidak proaktif, dan AS menekankan sikap “tindakan mengalahkan kata-kata”.

Asisten Menlu David Stilwell yang menangani urusan Asia Timur Kemenlu AS yang turut menghadiri pertemuan di Hawaii seusai rapat menyatakan, sikap RRT baru-baru ini dalam masalah India, Laut Tiongkok Selatan, dan juga Hong Kong sangat tidak terpuji, AS menginginkan hubungan yang bersifat membangun, berorientasi pada hasil yang saling menguntungkan, ia menegaskan “tindakan mengalahkan kata-kata”.

Hari kedua setelah Pompeo meninggalkan Hawaii, pada rapat konferensi video Kopenhagen dirinya mengkritik keras PKT, mengatakan pertemuan Hawaii itu “jelas sama sekali tidak bermanfaat untuk meredakan situasi tegang antara AS dengan RRT”.

Makna mendalam sebutan Pompeo bagi Yang Jiechi, PKT bukan Tiongkok

Di akun Twitternya, Pompeo mengunggah 2 lembar foto yang diambil di pangkalan militer Honolulu Hawaii pada 17 Juni lalu, salah satunya adalah foto bersama Yang Jiechi, dan foto rombongan AS-RRT saat memasuki ruang rapat.

Ia menuliskan: “Selama saya bertemu dengan anggota Politbiro PKT Yang Jiechi, ia kembali menjanjikan akan menunaikan seluruh kewajiban seperti yang tertuang dalam kesepakatan dagang tahap pertama antar kedua negara.”

Dalam cuitannya itu, ia tidak menyebut Yang Jiechi sebagai pejabat pemerintah Tiongkok, namun menyebutnya sebagai anggota komisi Partai Komunis Tiongkok.

Pada rapat Eropa 19 Juni lalu, Pompeo lagi-lagi tidak menyebut Xi Jinping sebagai kepala negara seperti biasanya, tapi menyebut Xi sebagai Sekjen PKT. Ia mengecam Sekjen PKT Xi Jinping telah “memberikan lampu hijau” bagi aksi penindasan HAM berskala besar yang belum pernah terjadi sejak PD-II, yakni dengan menyekap jutaan warga Uyghur di kamp konsentrasi Xinjiang. Warganet berkomentar, sekarang pemerintah AS telah membedakan antara PKT dengan Tiongkok, rakyat Tiongkok adalah teman Amerika, tapi PKT adalah musuh Amerika.

Sebut PKT preman, pemilihan pihak di antara kebebasan dan tirani

Pada 22 Juni para pemimpin Uni Eropa akan menggelar video summit dengan PM RRT Li Keqiang, dalam video conference yang diadakan di Copenhagen Pompeo menyerukan, “Adalah Partai Komunis Tiongkok yang telah memaksa Uni Eropa menentukan pilihan di antara Amerika dengan RRT.” Esensi seluruh dunia menentukan pilihan antara AS dengan PKT sebenarnya adalah “menentukan pilihan antara kebebasan dengan tirani”.

Ia juga menyatakan, PKT tengah mencelakakan seluruh umat manusia, “Partai Komunis Tiongkok tidak hanya merupakan preman di wilayahnya sendiri, juga tengah mengganggu kita semua. Kebohongannya akan masalah virus Corona, lalu membiarkan virus itu menyebar ke seluruh dunia, pada saat yang sama juga menekan WHO agar WHO membantunya menutupinya (pandemi)”.

Pompeo juga menyatakan, sejumlah tokoh Barat telah mulai kehilangan keyakinannya terhadap kebebasan demokrasi. Namun ia yakin, “Demokrasi tidak rapuh seperti yang selama ini diyakini Partai Komunis Tiongkok. Demokrasi itu kuat. Kita telah mengalahkan fasisme. Kita telah memenangkan Perang Dingin. Justru rezim diktator itulah yang lemah. Propaganda luar negeri besar-besaran dari PKT berusaha keras mengendalikan informasi dan opini untuk mempertahankan kekuasaan PKT. Firewall juga diperluas sampai di depan negara kita, PKT tidak akan pernah berhenti.”

Kapal tempat jepang menyerah bersandar di Hawaii

Kalangan luar mempertanyakan mengapa tempat pertemuan RRT-AS yang dipilih adalah di Hawaii? Menurut kebiasaan internasional, pihak RRT mengajukan agar sesegera mungkin melangsungkan dialog, maka AS akan memilih sebuah tempat di wilayah negaranya sendiri. Hawaii terletak di Samudera Pasifik, adalah tempat yang paling dekat dengan Tiongkok. Dan kondisi pandemi di Hawaii juga agak ringan.
Pelabuhan Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 2010 terlihat kapal perang USS Missouri yang bersejarah, diatas kapal itulah di tahun 1945 Jepang menandatangani dokumen menyerah tanpa syarat, dan baru-baru ini, Kota Hawaii menjadi saksi pertemuan antara perwakilan RRT dan AS. (KENT NISHIMURA | GETTY IMAGES)

Akan tetapi ada warganet mengartikan bahwa AS menghubungkan Hawaii dengan menyerahnya Jepang pada masa perang, disebutkan saat AS mengepung PKT secara menyeluruh, dipilihnya Hawaii adalah dengan maksud “menyarankan PKT agar menyerah”.

Pada 6 dan 9 Agustus 1945, saat pasukan AS menjatuhkan bom atom masing-masing di Hiroshima dan Nagasaki, Uni Soviet secara sepihak juga membatalkan “Pakta Netralitas Soviet-Jepang”, dan merebut wilayah timur laut Tiongkok yang dikuasai Jepang sesuai kesepakatan dengan pasukan sekutu. Ini yang menyebabkan kekalahan telak di pihak Jepang. Setelah melalui beberapa putaran perundingan, akhirnya pada 15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito mengumumkan melalui rekaman suara pada siaran radio tentang “Dekrit Pengakhiran Perang”.

Pada 2 September 1945, di bawah pengawasan Jendral Richard K. Sutherland, diwakili oleh Menlu Jepang Mamoru Shigemitsu pemerintah Jepang menandatangani “surat menyerah tanpa syarat” di atas kapal USS Missouri (BB-63) yang berlabuh di Teluk Tokyo, peristiwa ini menandakan PD-II resmi berakhir.

USS Missouri yang menjadi saksi bisu momen paling bersejarah itu, kemudian sempat diterjunkan di Perang Korea, Perang Teluk, dan terakhir berlabuh di Pearl Harbor, Hawaii, untuk dikagumi dan dikenang oleh masyarakat.

Truman mengawali perang dingin terhadap Negara Komunis, evolusi damai

USS Missouri yang menerima kekalahan Jepang itu, diberi nama dengan tempat kelahiran Presiden Truman yang menjabat pada masa itu yakni negara bagian Missouri.

Menurut Truman, totalitarianisme menyekap rakyat bebas, membentuk ancaman terhadap perdamaian internasional dan keamanan nasional AS. Doktrin Truman yang dikemukakannya “telah menjadi preseden bagi AS di seluruh dunia dalam membantu melawan rezim komunis, dan mendirikan aliansi militer internasional untuk menghadapi Uni Soviet”. Oleh sebab itu Doktrin Truman juga merupakan awal perang dingin antara masyarakat bebas dengan totaliter komunis, secara total mengubah kebijakan luar negeri AS pada era pemerintahan Roosevelt, menetapkan peta politik dunia pasca PD-II. Truman juga mengemukakan “teori Evolusi Damai”, untuk menanamkan konsep demokrasi kebebasan di benak para kawula muda.

Sekarang PKT telah menggantikan posisi Uni Soviet, menjadi musuh bersama masyarakat bebas. Setelah AS bersekutu dengan Uni Eropa, Australia, Jepang, dan negara ASEAN, aliansi besar internasional yang bertujuan “memusnahkan PKT” tengah terbentuk, inilah yang paling ditakuti oleh PKT. (et/sud/sun)

0 comments