Bannon Digugat, Beijing Kegirangan

Steve Bannon pada Kamis (20/8) lalu pada saat melangkah keluar dari Pengadilan Distrik Selatan New York menyatakan, ia mengaku tak bersalah. Foto menunjukkan saat Bannon keluar dari pengadilan setelah dibebaskan dengan membayar jaminan USD 5 Juta. (STEPHANIE KEITH | GETTY IMAGES)
Akan tetapi penggugatan Bannon belum tentu akan berakibat seperti yang diinginkan PKT (partai komunis Tiongkok). Bannon yang sangat mendalami politik AS dan memiliki pengalaman politik cukup lama serta sangat memahami karakter PKT itu tidak akan tinggal diam, Trump dan kalangan hawkish di Partai Republik, para pelindungnya tidak akan tinggal diam
ZHOU XIAOHUI

Pada 20 Agustus lalu, seluruh dunia menyoroti satu berita: mantan penasihat strategis Gedung Putih Steve Bannon dibawa oleh agen FBI, kemudian Kejaksaan Distrik Selatan New York menggugatnya di pengadilan dengan tuduhan “terlibat penipuan transfer telegrafis (T/T)”, di pengadilan Bannon menyatakan dirinya “tak bersalah”, pengacaranya juga membelanya tidak terlibat perkara. Setelah itu, dengan uang jaminan USD 5 juta (73 miliar rupiah) Bannon dibebaskan. Pada saat melangkah keluar dari pengadilan, dirinya langsung dikerumuni para wartawan, ia menyatakan, “Kekonyolan ini bertujuan mencegah orang-orang yang ingin membangun tembok (perbatasan AS-Meksiko)”.


Bagi yang memahami sistem hukum di Amerika atau yang pernah menyaksikan film drama hukum akan tahu, digugat di pengadilan adalah hal yang sangat lumrah di Amerika, untuk melindungi kepentingan diri sendiri, hal seremeh apa pun bisa “dibesar-besarkan”, dan diajukan ke pengadilan, karena sangat mudah untuk mengajukan kasus, karena itulah pengacara di Amerika begitu banyak, dengan posisi dan pendapatan sangat tinggi. Karena itu pula, berbeda dengan pemahaman warga Tiongkok, yang merasa entah menggugat atau digugat adalah hal yang tidak terpuji, orang Amerika tidak merasa masuk pengadilan adalah hal memalukan, selama pengadilan belum menjatuhkan vonis, maka seseorang selalu tidak bersalah. Mengenai apakah Bannon benar-benar terlibat penipuan biarlah pengadilan yang memutuskan, dalam artikel ini tidak akan dibahas.

Namun yang membuat penulis terheran-heran adalah, sudah sejak sekitar dua tahun Bannon mengumpulkan dana membangun tembok di perbatasan selatan Amerika, mengapa “penggelapan uang negara” mendadak baru meledak setelah beredar kabar Bannon akan kembali masuk ke Gedung Putih dan masa krusial menjelang pertarungan pilpres AS bulan November mendatang? Mengapa justru muncul di tengah media massa PKT (partai komunis Tiongkok) yang di dalam dan luar negeri mati-matian menghancurkan Trump dan mendukung Biden? Dan yang lebih menarik lagi adalah, Kejaksaan dan Pengadilan Distrik Selatan New York yang berlatar belakang Partai Demokrat yang juga pernah menggugat dan memproses kasus Rusia-gates Donald Trump, masalah pajak, korupsi di National Rifle Association dan kasus pendukung Partai Republik lainnya, sepertinya ini bukan suatu kebetulan.

Tidak diragukan, sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh dan paling aktif di Washington, momentum dan tempat digugatnya Bannon sangat aneh, karena Bannon adalah tokoh penting dalam pilpres AS. Dialah yang telah menunjukkan kunci Trump dalam memenangkan pilpres.

Persis seperti dikatakan dalam komentar salah satu jaringan berita kaum konservatif yang paling berpengaruh di Amerika yakni Newsmax TV, digugatnya Bannon sarat akan kepentingan politik dan konflik antar partai, karena pengadilan distrik selatan New York memiliki latar belakang politik berskala tinggi serta kecondongan terhadap partai, pada saat yang sama para karyawan Kantor Pos Amerika juga terlibat di dalamnya, mungkin untuk mencari kepentingan politik terbesar darinya.

Seperti diketahui, Bannon yang selama ini membuat kebijakan keras terhadap penguasa Beijing dalam bidang politik dan ekonomi, pernah bertanggung jawab di situs jaringan berita kaum konservatif yakni Breitbart News Network, di tahun 2012 fokus membantu Trump dalam kampanye presiden, dan setelah memenangkan pilpres ia menjabat sebagai penasihat strategis Gedung Putih. Setelah itu Bannon meninggalkan Gedung Putih, tapi pada saat pergi ia mengatakan: “Setelah meninggalkan Gedung Putih saya akan berperang bagi Trump, melawan DPR, media massa dan perusahaan AS yang menentang Trump.”

Bannon berkata seperti itu dan melakukannya. Pada Oktober 2019, di ruang bawah tanah Capitol Hill ia membentuk “Bannon War Room”, dan mulai memfokuskan dukungan terhadap Trump, dan membalas kasus pemakzulan. Setelah kasus pemakzulan berakhir, setiap hari dalam acara streaming di “Bannon War Room” ia membuka kolom khusus berjudul “Virus Pandemic”, dan pada 25 Januari 2020 mulai menayangkan episode pertama, yang secara khusus membahas peran yang dimainkan PKT pada Covid-19, serta menghimbau menuntut pertanggungjawaban PKT.

Bisa dikatakan, selama 2 tahun terakhir ini, seiring dengan semakin mengenal karakteristik jahat PKT, dalam acara dan wawancaranya, Bannon berkali-kali menghunuskan ujung tombak kepada PKT, dan mengawali membedakan antara PKT dengan rakyat Tiongkok, ia bersiteguh menentang komunis. Pemerintahan Trump telah mengeluarkan serangkaian kebijakan keras terhadap PKT beberapa bulan terakhir ini, sulit dikatakan tidak ada kaitannya dengan Bannon. Selain itu, pada 3 Juni tahun ini (4 Juni waktu Beijing), Bannon telah mengeluarkan deklarasi dari “The New Federal State of China”, menandakan tekadnya akan menumpas komunis.

Minggu lalu, pada saat diwawancarai oleh Fox News mengenai situasi pilpres AS, Bannon semakin jelas mengatakan, “Biden adalah calon presiden dari Beijing, ia berkonspirasi dengan PKT, telah disuap oleh PKT, Harris (putra Biden, Red.) hanya sekedar pajangan, mereka tidak berdaya melawan ancaman PKT”, “kunci kemenangan Trump adalah membidik Beijing, hendak membuat mereka bertanggung jawab atas pandemi, membuat mereka menanggung kerugian ekonomi yang begitu besar, dan begitu banyak nyawa yang melayang akibatnya. (Kita) Harus mulai melawan PKT dari segala aspek, dalam hal teknologi, ekonomi, memindahkan kembali rantai pasokan kita, memindahkan kembali pekerjaan sektor industri yang bernilai tambah, ini adalah jalan menuju kemenangan, Presiden Trump harus bertindak! Bertindak! Bertindak!”

Sepak terjang Bannon yang seperti itu jelas membuat PKT sangat membencinya sekaligus takut padanya, ini juga mengapa media massa PKT selama dua tahun terakhir tak pernah berhenti mencaci maki Bannon, memfitnah dan menjelekkannya, mengatakan Bannon “penuh kebusukan”, “seorang rasis”, “penasihat berjubah hitam” dan lain sebagainya. Dan karena itu juga, tak lama setelah Bannon dibawa pergi pada pukul 7 pagi waktu Amerika berbagai media massa PKT pada malam hari di Beijing ramai-ramai memberitakan “Bannon Ditangkap”, bahkan di medsos Weibo pun dimuat.

Keesokan harinya, media PKT kembali mengeluarkan berita dan komentar terkait, bahkan segala rincian terkait FBI yang membawa pergi Bannon berikut sejarahnya ikut pula diberitakan, begitu bersemangat ibarat disuntik dengan darah ayam (chicken blood therapy, red.). Dan dalam pemberitaan tersebut PKT tanpa rasa sungkan mengakui, “Pilpres AS tinggal sebulan lebih lagi, kali ini Bannon ditangkap, kampanye Trump sepertinya akan sangat kesulitan”. Penulis yang dipekerjakan PKT yakni dosen Fudan University bernama Shen Yi pada situs “Guancha News” menuliskan, salah satu tujuan ditangkapnya Bannon adalah menohok kelompok fans Trump.

Jelas, sekarang PKT sudah tidak punya tedeng aling-aling lagi, menyerang Bannon maka otomatis menyerang Trump juga. Karena menggugat Bannon tak hanya dapat memengaruhi reputasinya, juga mengganggu kampanye Partai Republik, dan berdasarkan persyaratan pembebasan dengan jaminan, ia hanya dapat beraktivitas di wilayah New York dan Washington DC, dan tanpa ijin tidak boleh menggunakan pesawat atau kapal pribadi, hal ini pun akan menghambat pekerjaannya membantu Trump berkampanye di berbagai negara bagian di AS.

Walaupun tampak pada permukaannya, penggugatan Bannon dilakukan oleh Partai Demokrat AS, tapi melihat kebiasaan lama penetrasi jangka panjang PKT di Amerika, serta akibat hantaman Trump, PKT yang sudah tak berdaya mencoba menggantikan presiden AS lewat pilpres agar bisa tetap eksis, di balik menggugat Bannon, seharusnya juga ada bayang-bayang PKT, semua orang mengerti dan tidak diungkapkan, jika tidak mengapa media massa PKT begitu di luar kebiasaan, dan begitu kegirangan?

Akan tetapi penggugatan Bannon belum tentu akan berakibat seperti yang diinginkan PKT. Bannon yang sangat mendalami politik AS dan memiliki pengalaman politik cukup lama serta sangat memahami karakter PKT itu tidak akan tinggal diam, Trump dan kalangan hawkish di Partai Republik, para pelindungnya tidak akan tinggal diam, Mungkin akan ada tindakan balasan yang sedang dipersiapkan. Tidak diragukan, sebulan lebih yang akan datang, pertarungan kedua partai di Amerika, pertarungan PKT dengan Amerika akan membuat semakin banyak drama dimainkan, hanya saja jangan dilupakan bahwa drama besar ini disutradarai oleh Yang Maha Kuasa. (et/sud/sun)

0 comments