Di Balik PKT Buru-buru Mengedarkan Mata Uang Digital

PKT dulunya jarang menjadi pionir di bidang finansial, tapi mengapa dalam hal mengeluarkan mata uang digital buru-buru mendahului? Mungkin ada 7 alasan. Foto adalah tanda sebuah mata uang digital terenkripsi di Hong Kong. (PHILIPPE LOPEZ | AFP | GETTY IMAGES)
Pecundang terbesar adalah rakyat Tiongkok, karena dalam kondisi pembayaran ponsel saat ini, mereka tidak mendapatkan lebih banyak kemudahan, malahan telah kehilangan lebih banyak hak dan privasi. Bank sentral PKT mengatakan mata uang digital tidak bisa ditelusuri, karena tersebar, itu semua adalah dusta. mereka bisa menelusuri keseluruhan prosesnya, dan tidak hanya tidak tersebar, bahkan sebaliknya sangat terpusat, dan dikendalikan ketat oleh pemerintah.

DR. XIE TIAN

Pada April tahun ini, RRT mengatakan hendak mulai “menguji” peredaran mata uang digital di Tiongkok; hingga awal Agustus, empat BUMN terdiri dari Bank of China, China Construction Bank, Industrial & Commercial Bank of China, dan Agricultural Bank of China, di Shenzhen dan beberapa kota besar lainnya, telah melakukan uji coba mata uang digital dalam skala besar. Hingga pertengahan Agustus, PKT (partai komunis Tiongkok) mendadak mempercepat prosesnya, untuk segera meluaskannya sampai menjangkau ke seluruh penjuru negeri.

Beberapa tahun lalu PKT telah menetapkan rencana bank sentral akan mengedarkan mata uang digital yang sah secara hukum, Gubernur Bank Sentral PKT Zhou Xiaochuan pada 2016 lalu menyatakan, rencananya akan digunakan waktu 10 tahun untuk membuat mata uang digital dengan tujuan menggantikan uang kertas yang memiliki sejarah delapan abad di Tiongkok itu. Baru beberapa tahun berlalu, tapi PKT sudah buru-buru mengeluarkan mata uang digital, jauh lebih cepat daripada jadwal semula. Jelas, krisis politik dan ekonomi RRT yang memburuk, krisis eksistensi PKT yang kian hari kian meningkat, telah mendorong percepatan rencana tersebut dan buru-buru diterapkan.

Apa sebenarnya mata uang digital yang dikeluarkan PKT itu? Mata uang digital (digital currency) PKT, adalah mata uang elektronik untuk menggantikan uang kertasnya. Mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral RRT itu, berbeda dengan mata uang virtual yang ada di dunia virtual, juga tidak terbukukan secara desentralisasi dan tidak memakai nama samaran, mata uang ini sepenuhnya dikendalikan secara ketat oleh pemerintah RRT. Ini bukan sejenis mata uang terenkripsi yang sesungguhnya, karena enkripsi hanya sebatas bagi pengguna dan pengusaha, serta bukan terhadap pemerintah (RRT) dan bank.

Mata uang RMB digital yang dipelopori oleh bank sentral yakni People’s Bank of China ini, didefinisikan sebagai “DC/EP”, atau disebut juga “Digital Currency” dan “Electronic Payment”. Bank sentral RRT ini bertindak sebagai pengedar mata uang, pendaftaran pengguna harus menggunakan nama asli, dan setidaknya sekarang ini mata uang RMB digital masih bernilai setara dengan uang kertas RMB, jadi keduanya bisa saling tukar. Mata uang digital dengan nama asli, tanpa karakteristik mata uang terenkripsi secara internasional, tidak memiliki keunikan nama samaran dan fungsi keamanan yang sebenarnya.

Direktur Institut Riset Mata Uang Digital dari People’s Bank of China yakni Mu Changchun mengungkapkan, selama di ponsel terdapat dompet uang elektronik DC/EP, bahkan internet pun tidak diperlukan lagi, dua ponsel saling disentuhkan, maka transfer uang elektronik di dalam dompet uang elektronik pun bisa dilakukan. Dengan kata lain, mata uang digital PKT ini tidak perlu koneksi internet, bisa menggunakan transfer informasi jarak jauh seperti Bluetooth untuk menyelesaikan transaksi. Ini sama sekali berbeda dengan Bitcoin yang berbasis teknologi BlockChain, ciri unik enkripsinya berbeda, juga pembukuan desentralisasi, apalagi bukan transaksi dengan nama samaran.

Yang dimaksud DC/EP itu sebenarnya hanya mata uang elektronik yang telah diterapkan bertahun-tahun, dipadukan dengan penghapusan uang kertas, hanya begitu saja. Banyak warga Tiongkok sudah terbiasa dengan pembayaran ponsel, transaksi dengan ponsel sudah sangat lumrah, mayoritas transaksi dan settlement sudah dalam bentuk elektronik dan digital. Tapi banyak orang tetap lebih suka memakai uang kertas, karena bisa menyamarkan transaksi. Bagi kelompok pejabat korup PKT yang jumlahnya mencapai jutaan orang, uang kertas bisa disembunyikan, dengan uang digital kekayaan ilegal mereka bakal terungkap seluruhnya.

Pemenang dan pecundang dalam mata uang digital PKT

Pejabat People’s Bank of China mengatakan, “Mata uang digital yang disahkah hukum akan menggantikan jumlah uang kertas yang beredar (M0)”. Mereka juga menuntut dengan adanya mata uang digital akan “menggantikan seluruh mata uang”, dan “mewujudkan reformasi sistem operasional moneter”. Bank sentral dan BUMN, adalah pemenang terbesar dengan adanya digitalisasi mata uang ini. Mereka tak lagi perlu mencetak uang, mengawal pengirimannya, dan menyimpan uang kertas, teller di bank juga tidak perlu lagi menggunakan mesin penghitung uang untuk menghitungnya, setiap hari setelah bank ditutup juga tidak perlu lagi menghitung uang tunai yang tersisa, bahkan brankas keamanan di bank pun tidak diperlukan lagi, selain brankas yang digunakan untuk menyimpan emas, permata, dan dokumen. Perusahaan e-commerce Tiongkok lah yang untuk kali pertama akan bekerjasama dengan pemerintah, dan bersiap menerima mata uang digital, mereka juga akan menikmati keuntungannya.

Pecundang terbesar adalah rakyat Tiongkok, karena dalam kondisi pembayaran ponsel saat ini, mereka tidak mendapatkan lebih banyak kemudahan, malahan telah kehilangan lebih banyak hak dan privasi. Bank sentral PKT mengatakan mata uang digital tidak bisa ditelusuri, karena tersebar, itu semua adalah dusta. mereka bisa menelusuri keseluruhan prosesnya, dan tidak hanya tidak tersebar, bahkan sebaliknya sangat terpusat, dan dikendalikan ketat oleh pemerintah. Pejabat bank sentral mengatakan “data pembayaran akan disamarkan”. Sebenarnya tidak demikian, pemerintah dan bank bisa sewaktu-waktu dengan mudah memeriksanya.

Setelah PKT mengedarkan mata uang digital, apakah mereka akan menarik kembali uang kertas senilai yang sama? Jika tidak, maka berarti mencetak uang tanpa modal! Jika uang kertas ditarik, apakah ada pembatasan? Misalnya, setiap orang 50.000, atau 100.000? Beberapa tahun silam pada saat Korut menerbitkan uang baru, ada pembatasannya, akibatnya banyak masyarakat sangat kecewa. Pejabat korup PKT bisa menangis, tapi hanya kehilangan pendapatan dari korupsi dan penerimaan suap; rakyat Tiongkok akan menangis, karena kehilangan harta yang ditabungnya sedikit demi sedikit seumur hidupnya, seketika itu juga akan disapu oleh PKT.

Mata uang digital RMB, secara prinsip, seharusnya sama saja dengan uang kertas, yakni bisa digunakan untuk menukarkan emas dan cadangan devisa. Tapi penasihat film dokumenter “Wall Street” milik CCTV yakni Chen Sijin di MicroBlog-nya menyatakan, rapat pimpinan bank sentral secara jelas menyebutkan, mata uang digital RMB tidak bisa ditukar dengan emas dan cadangan devisa! Sudah jelaskah? Menurut perkataan seorang warganet, ini adalah voucher elektronik!

Mengapa PKT mengedarkan mata uang digital?

Mengapa PKT mengeluarkan mata uang digital? Salah satu penyebabnya adalah mungkin khawatir raksasa teknologi AS seperti Facebook yang akan mengeluarkan program mata uang digital “Libra”, dan mata uang digital lintas wilayah negara Barat lainnya, bahkan terhadap Bitcoin yang non-pemerintah. Jadi timbul naluri krisis PKT, merasa harus mendahului. BUMN RRT belum lama ini telah membeli paksa perusahaan swasta seperti Alipay milik Jack Ma dan WeChat Pay milik Tencent, tujuannya agar secara langsung mengintegrasikan, merampas, dan memastikan posisi PKT memonopoli seluruh sektor pembayaran elektronik di Tiongkok.

Skala transaksi pembayaran bergerak pihak ketiga Tiongkok, mencapai RMB 50 Triliun, dengan komposisi Alipay dan Tenpay masing-masing sebesar 55% dan 39%. BUMN di Tiongkok jelas tidak mau berlama-lama mendapat tekanan penerimaan Alipay dan Tenpay. Dan lewat digitalisasi RMB, mereka tidak akan ada lagi kekhawatiran ini. Kasus bank rush di berbagai tempat di Tiongkok beberapa tahun terakhir kerap terjadi, setelah digitalisasi mata uang, bank kecil di daerah yang dikhawatirkan PKT akan bangkrut akibat bank rush mungkin juga akan ikut mereda.

Hasil investigasi dari Bank for International Settlement (BIS) tahun lalu menunjukkan, mayoritas bank sentral memiliki proyek mata uang digital berdaulatnya masing-masing. Anggota Uni Eropa yakni Lithuania pada Juli lalu menerbitkan mata uang digital “LBCoin”, sebagai negara berdaulat pertama di dunia yang menerbitkan mata uang digital, tapi juga hanya sebatas uji coba, semacam mata uang campuran, sebagai kombinasi antara uang digital dan uang nyata, yang terutama diperuntukkan sebagai koleksi.

Pemerintah AS telah secara jelas menyatakan, The Fed “tidak perlu menerbitkan mata uang digital”, The Fed hanya meneliti “kemungkinan” mata uang digital Amerika. Jepang berharap The Fed dan bank sentral Jepang bersama enam bank sentral lainnya dapat bekerjasama meneliti mata uang digital. Dan, rencana Jepang, mata uang digital baru negara G7, seandainya berhasil diluncurkan, mutlak tidak akan memberikan tempat bagi mata uang digital PKT.

Mengapa PKT buru-buru mengedarkan mata uang digital?
Ada asumsi bahwa jika PKT membangun mata uang digital, maka akan dapat “terbebas dari pembatasan dan sanksi USD, karena dalam perdagangan internasional tidak perlu menggunakan sistem SWIFT.” Ini lebih berkhayal lagi.
Pada saat ini PKT terkesan terburu-buru mengeluarkan mata uang digital, ini sangat berbeda dengan perilaku PKT yang sudah-sudah, yakni di dalam bidang ekonomi dan moneter PKT tidak pernah menjadi pionir dan pendobrak, karena PKT tidak berani berisiko.

PKT mengeluarkan mata uang digital tapi dengan risiko teramat besar, besarnya amat menakutkan. Sebagai contoh, begitu mata uang digital sepenuhnya menggantikan uang kertas, jika musuh PKT bersikeras mengobarkan perang, dengan teknologi ledakan elektromagnetik (EMP) menyerang sistem komputer bank RRT, mungkin akan menghapus segala catatan pengedaran, transaksi, transfer, dan pembayaran mata uang digital, bahkan arsip elektroniknya, seperti pada server backup, disket, dan memory-nya, semuanya akan dihapus sekaligus, berhubung semuanya berbentuk produk elektromagnetik pada media elektronik. Karena PKT tidak mungkin membuat arsip berupa hard copy, atau metode non-elektromagnetik lainnya. Apakah PKT akan mencetak data-data tersebut di kertas lalu di-arsip? Sama sekali tidak mungkin. Karena jumlah data terlalu besar, arsip dalam wujud hard copy selain tidak ekonomis, juga tidak efisien, juga sangat sulit dipulihkan.

Pada November 2019 lalu penulis pernah menerbitkan satu artikel berjudul “Empat Ambisi di Balik BlockChain PKT” pernah menyebutkan, jika ada negara yang memiliki sistem komputer yang lebih cepat, lebih kuat yang super canggih, seperti menggunakan komputer kuantum dan internet canggih, mungkin bisa mengabaikan mata uang digital yang dikembangkan PKT dari sistem 3G-4G dan sistem enkripsinya, dengan sikap di atas angin, lalu berlagak seperti pesawat siluman milik AS menyerang suku aborigin Australia yang memegang bumerang, agar memecahkan sandi PKT, dan menghancurkan mata uang digital PKT. Amerika pada saat ini, telah memiliki teknologi seperti itu.

Propaganda PKT yang mengatakan, dalam mengedarkan mata uang digital, PKT “akan menjebol blokir finansial AS, inilah tonggak sejarah globalisasi mata uang RMB”, ini murni omong kosong belaka. Saat AS memulai memblokir finansial, apakah terhadap uang kertas atau pun uang digital RMB sebenarnya tidak banyak pengaruhnya, yang penting adalah nilai mata uang RMB, akan anjlok terhempas. Setelah digitalisasi RMB, karena pengetatan kendali PKT, nilai tukar semakin mudah dikendalikan, negara lain akan semakin sulit menerimanya, jadi ini sangat bertentangan dengan globalisasi mata uang RMB. Ada pula pandangan yang berpendapat, dalam proses peredarannya, mata uang elektronik tidak terdapat uang palsu, ini juga tidak realistis. Begitu sistem PKT dapat diterobos, RMB digital nilai fiktif tetap akan bisa beredar. Ada juga yang mengatakan, jika PKT membangun mata uang digital, maka akan dapat “terbebas dari pembatasan dan sanksi USD, karena dalam perdagangan internasional tidak perlu menggunakan sistem SWIFT.” Ini lebih berkhayal lagi. Sistem mata uang digital PKT memang tidak bisa menerima SWIFT, karena transaksinya bukan USD. Bahkan tidak bisa melihat dimana posisi musuh berada, dan tidak tahu sama sekali, bagaimana bisa melepaskan diri dari sanksi musuh?

Bagaimana pun juga, sekarang ini PKT buru-buru mengeluarkan mata uang digital, di mata penulis mungkin karena tujuh penyebab:

Pertama, perekonomian PKT berhenti, krisis pangan terjadi, pembelian pangan tidak cukup, pembelian dan penjualan kolektif gagal. Saat ini, koperasi, ekonomi terencana, ditambah dengan “mata uang terencana”, adalah kombinasi yang sempurna.

Kedua, mata uang digital dapat menutupi dan menghapus segala bukti kejahatan PKT mencetak uang secara membabi buta dan menciptakan inflasi, merampas segala kepentingan mulai dari rakyat jelata sampai pejabat korup.

Ketiga, konsumsi mata uang digital dimasukkan ke bursa properti yang beraset raksasa, dapat meredakan ketegangan di pasar properti.

Keempat, dapat sebagai persiapan melepas kaitan dengan USD, saat melepas kaitan RMB akan melemah drastis, jika uang tunai ditarik kembali, lalu memusnahkan uang tunai dalam jumlah besar, berarti menerbitkan uang baru - mata uang digital yang baru, membuat pelemahan dapat dikendalikan.

Kelima, dengan mata uang digital mengendalikan rakyat, kaum oposisi, demi melindungi rezim.

Keenam, PKT telah menggunakan data besar, kamera pengintai, pembayaran ponsel, cabang partai, Komisi Rukun Tetangga untuk membentuk sistem negara yang paling tertutup ala “1984”*, dan ditambah lagi dengan mata uang digital, maka mata rantai terakhir sebagai “negara polisi” pun lengkap sudah!

Ketujuh, melawan AS, Jepang dan negara G7 lainnya yang mungkin akan mengeluarkan mata uang digital internasional, selangkah mendahului, bertindak lebih dulu, lalu melihat hasilnya kemudian. (et/sud/sun)

0 comments