Saksi Hidup: Perlakuan Tidak Manusiawi Terhadap Pekerja Budak Serta Penganiayaan di Tiongkok

 

Di kamp kerja paksa, penjara, pusat penahanan di Tiongkok adalah tempat pemerintah menjadikan rakyat sebagai pekerja budak.

Setelah PKT menindas Falun Gong pada tahun 1999 sejumlah besar praktisi Falun Gong ditangkap dan diperbudak tanpa prosedur peradilan.

Video Channel:


Mereka dipaksa berada di tempat yang sangat buruk, bekerja siang dan malam, melakukan pekerjaan yang berbahaya bagi kesehatan atau bahkan mengancam jiwa.

Mengikat bunga, menumbuk batang besi, praktisi Falun Gong sudah diperlakukan jauh melampaui budak pekerja, masih harus menerima siksaan ditransformasi secara paksa.

Di Liaoning Tiongkok Yin Liping sama seperti kebanyakan orang, ia memiliki keluarga sederhana dan bisnis kecil-kecilan.

Pada tahun 1998 Yin Liping bersentuhan dengan Falun Gong, membaca “Zhuan Falun” (buku utama Falun Gong) tapi dilepaskan karena kesibukan bisnis.

Pada bulan Juli tahun 1999 PKT (Partai Komunis Tiongkok) menindas Falun Gong dan mulai menangkap praktisi Falun Gong dengan sewenang-wenang.

Meskipun ada kecurigaan namun rumah sedang sibuk direnovasi, Yin Liping lagi-lagi melepaskannya.

Di Tiongkok pemantauan PKT terhadap masyarakat berada dimana-mana, masuk mendalam hingga ke setiap sel masyarakat.

Karena dia pernah membaca “Zhuan Falun” Polisi berkunjung ke rumahnya.

Petisi kedua, Yin Liping dikawal kembali oleh polisi setempat langsung dikirim ke kamp kerja paksa selama satu setengah tahun.

Karena Yin Liping menolak untuk ditransformasi (atau dirubah pendirian), Dia berturut-turut dipindahkan ke 6 rumah pemasyarakatan di Provinsi Liaoning (Rumah Pemasyarakatan Tieling, Rumah Pemasyarakatan Liaoyang, Kamp Kerja Paksa Masanjia, Rumah Pemasyarakatan Longshan, Rumah Pemasyarakatan Marga Zhang, Rumah Sakit Pengawasan Bawah Tanah Shenyang)

Selama di kamp kerja paksa Yin Liping mengalami penyiksaan yang kejam

Jari tangan ditusuk jarum, dipukul dengan obeng dan tongkat serta dikejutkan dengan tongkat listrik.

Penyiksaan kejam seperti ditelanjangi digantung dan dipukuli serta penyerangan seksual berkelompok, dll.

Akhirnya karena demam, urin berdarah, dan tubuh sangat lemah, lalu ia dipindahkan ke rumah sakit bawah tanah.

Di rumah sakit bawah tanah, Yin Liping melalui seorang tahanan menelpon ke rumah.

Atas permintaan keras dari keluarganya, Yin Liping dibebaskan.

Ia sebagai saksi hidup tentang  perlakuan tidak manusiawi terhadap pekerja budak serta penganiayaan terhadap para pengikut Falun Gong di Tiongkok.

0 comments