Suasana Pencegahan Epidemi di Shenyang, Tiongkok, Bagaikan “Siaga Perang”, Pintu Rumah Warga di Dalian Mulai Dipaku Mati

Kota Shenyang mengalami lonjakan pasien terinfeksi COVID-19, suasana pencegahannya bagaikan “siaga perang”. (video screenshot)

ZHENG GUSHENG

Virus komunis Tiongkok (COVID-19) masih terus menyebar dengan cepat dan situasinya di daratan Tiongkok, juga menunjukkan bahwa penyebaran virus sudah memasuki klaster lingkungan dan sulit untuk dikendalikan. Kabar terakhir adalah bahwa pihak berwenang Kota Shenyang, telah mengumumkan keadaan darurat COVID-19, sedangkan Kota Dalian telah mengikuti cara yang dilakukan Kota Wuhan dalam mencegah penyebaran dengan memaku mati pintu rumah warga.

Sebagaimana dilaporkan oleh media daratan Tiongkok, seorang warga di Shenyang pergi ke Klinik Demam di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Tiongkok pada 22 Desember 2020. Dia dinyatakan positif terinfeksi virus komunis Tiongkok melalui tes dengan asam nukleat, kemudian didiagnosis sebagai kasus parah di Rumah Sakit Rakyat Keenam kota itu. Pihak berwenang memeriksa lokasi kontak dan menemukan 31 titik berdasarkan rentang aktivitas pasien.


Menurut pemberitaan tersebut, 2 komunitas tempat pasien dan tempat kontak dekat dengan pasien tersebut, serta 5 institusi medis, 2 sekolah yang sebelumnya dikunjungi semuanya diblokir.

Wawancara media the Epoch Times membenarkan bahwa 2 komunitas yakni Huarun xiangshu wān 1 dan 2 di Distrik Yuhong telah diblokir. Tidak ada warga yang diperkenankan untuk keluar masuk kompleks apartemen tersebut, barang yang dikirim oleh supermarket hanya dapat diletakkan di depan pintu, biar warga sendiri yang turun untuk mengambilnya.


Setelah merebaknya wabah di Kota Dalian pada 20 Desember, pihak berwenang juga memberlakukan keadaan darurat COVID-19. 14 sekolah telah ditangguhkan Kegiatan Belajar Mengajar, klinik rawat jalan umum di beberapa rumah sakit telah ditutup sementara, dan tempat-tempat umum di banyak jalan juga ditutup.

Menurut laporan resmi, jumlah kasus yang dikonfirmasi dan pasien yang terinfeksi dengan tanpa gejala terus meningkat.

Radio Free Asia melaporkan bahwa Dalian Jinpu New Area adalah yang paling terpukul oleh wabah tersebut. Semua tempat umum dan toko lokal telah ditutup, dan sekolah serta taman kanak-kanak telah menghentikan kegiatan belajar di kelas sekolah.

Pihak berwenang Dalian mengharuskan warga untuk menjalani tes asam nukleat ketiga. (video screenshot)

Seorang pemilik toko setempat mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah untuk menutup kota dan mewajibkan penduduknya menjalani tes asam nukleat ketiga. Pemilik toko tersebut juga mengatakan bahwa epidemi di Distrik Jinzhou kali ini lebih serius, sehingga lockdown terpaksa diterapkan, tidak ada akses keluar masuk yang bisa dilalui.

Ada pintu warga yang dipaku mati oleh petugas Dalian. Polisi lalu lintas memperingatkan sopir agar tidak keluar kota. (video screenshot)

Dari sejumlah video Dalian yang disiarkan secara online, dapat dilihat bahwa hanya sedikit sekali warga yang berlalu lalang di jalan dalam kompleks pemukiman. Bahkan jika terlihat, mereka sedang mengantre untuk melakukan tes asam nukleat. Ada pintu rumah warga yang dipaku mati oleh petugas. Seorang polisi lalu lintas memperingatkan seorang sopir, bahwa Kota Dalian telah ditutup dan situasinya sama dengan di Kota Wuhan.

Seorang videografer mengatakan: “Pemblokiran jalan dari Shilibao hingga Jinzhou membuat warga di zona pengembangan di sana tidak bisa keluar atau masuk”.(ET/sin/sun)

0 comments