Trump: Jaksa Agung William Barr akan Meninggalkan Jabatan pada 23 Desember 2020

Jaksa Agung William Barr ketika tiba di Gedung Putih. (Saul Loeb/AFP/Getty Images)


LIN YAN

Pada 14 Desember sekitar pukul 18:00 waktu setempat, Presiden AS Trump mentweet sebuah berita tentang pengunduran diri Jaksa Agung William Barr yang akan berlaku mulai 23 Desember mendatang. Selain itu, Kementerian Kehakiman akan terus melanjutkan penyelidikan tentang kasus kecurangan pemilu.

Trump dalam cuitanya menulis: “Saya baru saja melakukan pertemuan yang menyenangkan dengan Jaksa Agung William Barr di Gedung Putih. Hubungan kita cukup baik selama ini. Dia telah melakukan pekerjaan dengan baik di masa lalu! Menurut surat (pengunduran diri Barr), Barr akan meninggalkan jabatannya sebelum Hari Natal untuk menikmati liburan bersama keluarganya.”

Trump kemudian melanjutkan: Wakil Jaksa Agung Jeff Rosen juga merupakan kandidat yang luar biasa yang akan menjadi Penjabat Jaksa Agung. Richard Donoghue yang sangat dihormati akan mengambil alih sebagai Wakil Jaksa Agung. Terima kasih kepada semuanya!

Tweet Trump melampirkan surat pengunduran diri William Barr. Dia menulis dalam surat pengunduran diri tersebut: Saya berterima kasih atas kesempatan untuk memberitahukan kepada Anda (Presiden) sore ini tentang perkembangan dari tinjauan terbaru Kementerian Kehakiman atas tuduhan penipuan pemilih dalam pemilu 2020, dan masih akan terus melanjutkan penyelidikannya.

Ketika seluruh negeri jatuh ke dalam perpecahan yang begitu parah, pemerintah di semua tingkatan — semua lembaga yang bertindak sesuai mandat mereka — memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala kemampuan mereka untuk memastikan integritas pemilu dan untuk meningkatkan kepercayaan publik pada hasil pemilu.

Barr menyebut bahwa dirinya merasa sangat terhormat karena Presiden Trump mengundangnya untuk melayani sebagai Jaksa Agung lagi dan melayani rakyat Amerika. Pada saat yang sama, dirinya juga merasa bangga dapat memainkan peran dalam banyak pencapaian sukses Presiden Trump untuk rakyat Amerika Serikat selama masa jabatannya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Rekor (selama masa jabatan) Anda (presiden) adalah yang paling signifikan secara historis, karena Anda telah mencapainya dalam menghadapi permusuhan dan perlawanan yang tanpa henti-hentinya. Dalam pidato kemenangan Anda pada tahun 2016, Anda mengulurkan tangan kepada lawan (politik) Anda dan mengajak bekerja sama untuk kepentingan Amerika Serikat, tetapi Anda segera diserang dengan kejam oleh sebuah partai — serangan ini tidak teratur, penuh penghinaan dan penipuan — benar-benar di luar batas. Jika Anda gagal menyelesaikannya tepat waktu, arah dari gerakan kolusi dengan Rusia yang tanpa dasar itu adalah serangan dengan tujuan untuk menghancurkan pemerintahan Anda.” Demikian Barr dalam suratnya. (ET/sin/sun)


0 comments