7 Negara Bagian Membuat Sejarah, Mengesahkan Trump Terpilih

 

Trump berjanji tidak akan pernah menyerah berjuang untuk Amerika dan rakyat Amerika

Pada tanggal 14 Desember 2020, tujuh negara bagian di Amerika Serikat membuat sejarah! Para pemilih Partai Republik di Pennsylvania, Georgia, Michigan, Wisconsin, Arizona, Nevada, dan New Mexico memilih Donald Trump.

Langkah ini menyebabkan ada dua situasi pemungutan suara dalam pemilihan presiden kali ini yang jarang terjadi.

Pada hari Senin, 14 Desember adalah tanggal, Electoral College of the U.S. Presidential Election 2020 bertemu untuk memastikan memilih Trump atau Biden.

Media arus utama (sayap kiri) melaporkan dengan suara bulat bahwa suara pemilih pada hari Senin telah mensertifikasi Biden. Namun, pada hari ini, sebanyak tujuh "pemilih alternatif" juga memberikan suara, dan hasilnya adalah kemenangan besar bagi Presiden Trump.

Partai Republik di Pennsylvania mengutip pemilihan presiden tahun 1960 antara Richard Nixon dan John F. Kennedy. Ketika Electoral College bertemu, Demokrat Electoral College memberikan suara memilih Kennedy dengan syarat.

"Kami mengadopsi pemungutan suara terprogram semacam ini untuk melindungi semua klaim hukum yang mungkin dipertahankan."

Ketua Partai Republik Georgia, David Shafer, mengatakan: "Tindakan kami hari ini akan melindungi hak-haknya (presiden) di bawah hukum Georgia."

Dalam sebuah posting Twitter dari Partai Republik Nevada, mereka mengatakan "hari ini menciptakan sejarah."

Media sayap kiri dan para ahli selalu menekankan bahwa setelah pemilih memberikan suara, hasilnya tidak bisa diubah.

Namun, suara pemilih alternatif telah secara hukum membersihkan hambatan bagi tim Trump untuk terus berjuang.

Penasihat Senior Gedung Putih Stephen Miller menyatakan bahwa daftar pemilihan "alternatif" membuka pintu bagi tantangan hukum Presiden Trump."

Miller menunjukkan bahwa suara pemilihan "alternatif" yang dikirim ke Kongres menunjukkan bahwa meskipun setelah Electoral College telah mengukuhkan Biden sebagai pemenang, Trump juga dapat melanjutkan upayanya untuk menggulingkan hasil pemilihan yang penuh daya tipu muslihat.

"Jika tim kampanye Trump berhasil membalikkan hasil pemilu di salah satu negara bagian ini, suara elektoral alternatif dapat diakui oleh Kongres."

"Kemudian para pemilih ‘alternatif’ (dan suara mereka) akan diakui pada rapat gabungan Kongres pada tanggal 6 Januari untuk menghitung suara dan secara resmi mengumumkan pemenang pemilu."

Miller menekankan: "Satu-satunya tanggal yang ditetapkan dalam Konstitusi adalah tanggal 20 Januari." "Kami punya cukup waktu untuk memperbaiki kesalahan hasil pemilu yang curang ini dan membuktikan bahwa Donald Trump adalah pemenang pemilihan umum."

Pada tanggal 13 Desember, sehari sebelum Electoral College memberikan suara, Presiden Trump mentweet untuk memperingatkan negara bagian yang ditemukan memiliki penipuan skala besar untuk tidak memverifikasi hasil pemilu secara ilegal, jika tidak mereka akan melakukan kejahatan serius.

Pada 12 Desember, Presiden Trump mengirim empat tweet berturut-turut. Salah satunya berbunyi: "Kami menangkap sikap dingin mereka, mata-mata, pengkhianatan pada negara, dll (bagian tersulit), tetapi ‘keadilan’ benar-benar memakan waktu sangatlah lama.”

Akan ada satu jalan buntu! "Kemudian, Trump mentweet: "Pertempuran kita baru saja dimulai!"

Pada tanggal 12 Desember, ratusan ribu rakyat Amerika sekali lagi berkumpul di ibu kota Washington untuk memprotes kecurangan dan penipuan pemilu. Jenderal Michael Flynn, yang baru saja diberi Amnesti oleh Presiden Trump dan mendapatkan diri yang bebas, memberikan pidato di depan gedung Mahkamah Agung AS: "Negara kita sedang menghadapi momen terparah. Ini juga momen terparah dalam sejarah kita, berbeda dengan masa lalu, tidak ada preseden. Seseorang memberitahu saya keputusan Mahkamah Agung. Anda tahu, jangan khawatir karena ada cara lain dan kita mendekati kesuksesan."