Epidemi Meledak, Hampir 500 Penerbangan di Bandara Guangzhou dan Shenzhen Dibatalkan

Bandara Internasional Baiyun di pinggiran Kota Guangzhou. (Mike Clarke/AFP/Getty Images)

LI YUN

Hampir 500 kali penerbangan dari Bandara Internasional Baiyun di Guangzhou dan Bandara Internasional Bao’an di Shenzhen, Tiongkok dibatalkan pada Senin 31 Mei lalu karena terjadinya ledakan epidemi virus Komunis Tiongkok.

Situs web penerbangan sipil menginformasikan bahwa tercatat sejak 30 Mei dari pukul 00.00 hingga 24.00, Provinsi Guangdong, Tiongkok telah menambah 20 kasus warga positif terinfeksi virus komunis Tiongkok atau COVID-19. 18 kasus terjadi di Kota Guangzhou dan 2 kasus terjadi di Kota Foshan.

Situs web ‘Variflight.com’ melaporkan bahwa hingga 31 Mei pukul 09.00 pagi, pihak Bandara Internasional Baiyun Guangzhou telah membatalkan total 304 kali penerbangan. Sementara Bandara Internasional Bao’an Shenzhen telah membatalkan total 184 kali penerbangan.

Hingga pukul 11:40 hari yang sama, Bandara Baiyun telah membatalkan 519 kali penerbangan, dimana 37,34% merupakan pembatalan penerbangan, diantaranya penerbangan masuk dan keluar bandara masing-masing sebanyak 300 dan 219 kali.

Pembatalan penerbangan itu dikarenakan adanya ledakan epidemi di Provinsi Guangdong. Banyak maskapai secara berturut-turut telah mengeluarkan rencana penanganan khusus untuk tiket penerbangan domestik yang melibatkan rute Kota Guangzhou dan Kota Foshan.

Diinformasikan bahwa tiket yang melibatkan penerbangan dari dan ke Bandara Guangzhou dan Bandara Shenzhen pada 31 Mei hingga 30 Juni dapat diuangkan kembali atau penjadwalan ulang penerbangan secara gratis sebanyak 1 kali.

Di samping itu, pihak berwenang Kota Guangzhou pada 30 Mei mengeluarkan pemberitahuan terkait upaya mengurangi resiko penyebaran epidemi yang disebabkan oleh pergerakan orang, baik kendaraan umum maupun pribadi. Pemberitahuan itu menyebutkan bahwa orang-orang yang meninggalkan Kota Guangzhou harus memiliki “Bukti Kesehatan” dan membawa sertifikat tes asam nukleat dengan hasil negatif yang berlaku selama 72 jam.

Pemberitahuan tersebut menyebutkan bahwa sejumlah pos untuk tes asam nukleat akan didirikan pada jalur transportasi barang yang memasuki Kota Guangzhou yang dapat dimanfaatkan oleh para pengemudi truk secara gratis.

Bagi para penumpang pesawat, kereta api atau kendaraan umum yang telah membeli tiket sebelum pengumuman, yang tidak dapat menunjukkan sertifikat tes asam nukleat negatif dalam waktu 72 jam saat menaiki pesawat, kereta api atau kendaraan umum, mereka dapat mengajukan permohonan untuk mengadakan perubahan pada sertifikat. Perubahan sesuai petunjuk yang diatur oleh masing-masing pos yang ada di bandara, stasiun atau terminal tujuan.

Menurut pemerintah Kota Guangzhou semua orang yang terinfeksi dalam putaran epidemi di Kota Guangzhou kali ini, terinfeksi oleh virus mutan India. Sementara mereka yang terinfeksi dalam putaran epidemi di Kota Shenzhen kali ini adalah terinfeksi oleh virus mutan Inggris.

Pemberitahuan tersebut juga menyebutkan bahwa ciri-ciri epidemi kali ini adalah virusnya menyebar dengan sangat cepat dan memiliki daya penularan yang kuat.

Orang dapat tertular ketika bertemu pembawa virus sewaktu bertemu di tempat makan atau melalui kontak tidak langsung yang singkat. Kedua varian virus ini memiliki daya penularan yang super cepat. Kondisi ini telah menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar.

Saat ini, sudah ada 4 daerah di Guangzhou yang telah ditingkatkan menjadi daerah berisiko sedang. 5 jalan terdaftar sebagai area utama di bawah kendali ketat, termasuk Hailong Street, Baihedong Street, Zhongnan Street, Dongnao Street dan sekitar Chongkou Street.

Sedangkan rantai penularan terkait epidemi Guangzhou masih menyebar hingga menulari penduduk di Guangzhou dan kota sekitarnya seperti Foshan, Maoming, bahkan sampai ke Kota Nanning di Provinsi Guangxi. (ET/sin/sun)

0 comments