Shen Yun: Seni untuk Mengakhiri Pandemi

Teater yang penuh sesak untuk curtain call Shen Yun Performing Arts di Palais des Congrès de Paris, Prancis, pada 16 Januari 2022. (Jian Ping/Epoch Times)

CHATERINE YANG

Saat Paris merayakan tahun baru tahun ini, ribuan orang merasa akan kembali ke keadaan normal.

Selama dua tahun, Shen Yun Performing Arts New York tidak dapat keliling Eropa, apalagi ke Paris, karena pembatasan pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Berita tentang kembali Shen Yun ke Prancis menciptakan kegembiraan tidak hanya bagi mereka yang ingin melihat pertunjukan yang layak ditonton itu, tetapi juga bagi mereka yang telah membeli tiket sebelum 2020 dan menunggu untuk menyaksikannya.

Pada Jumat (14/1/2022), Palais des Congrès dipenuhi orang-orang, tidak semua orang dapat masuk teater itu. Karena pembatasan pemerintah Paris, kapasitas tempat duduk teater tersebut dibatasi tepat sebelum pertunjukan, dan sebuah kesempatan untuk menghadiri acara yang telah lama ditunggu-tunggu menjadi semakin langka.

Orang-orang yang memasuki teater itu dapat melihat air mata di mata orang-orang yang menonton teater yang diusir staf teater, termasuk beberapa orang yang telah melakukan perjalanan dari sudut-sudut Prancis yang jauh dan memesan Prancis-akomodasi di Paris sebagai persiapan untuk menikmati pertunjukan Shen Yun.

Pembatasan kapasitas setempat dicabut setelah pembukaan akhir pekan pertunjukan, dan penonton yang belum menonton pertunjukan itu berharap bahwa mereka memiliki kesempatan ketika Shen Yun kembali ke Prancis pada bulan Maret. Di tengah pandemi yang sedang berlangsung, acara tersebut menjadi semakin penting bagi banyak orang di antara penonton.

“Kami membutuhkan Shen Yun,” kata Profesor François Bricaire, seorang ahli penyakit menular yang terkenal karena menerbitkan buku nubuatnya pada tahun 2005 “Pandemic: The Great Threat.”
Profesor François Bricaire dan cucunya di Shen Yun Performing Arts di Paris pada 15 Januari 2022. (NTD)


“Adalah sangat penting untuk pergi keluar, untuk melihat pertunjukan meskipun ada pandemi ini, yang berasal dari Tiongkok. Situasi ini memaksa kita untuk berupaya melakukan sesuatu yang lain, dan pertunjukan adalah bagian dari upaya tersebut.”

Profesor François Bricaire membawa cucu perempuannya bersamanya ke pertunjukan Shen Yun. Dulu sebagai mantan kepala ahli penyakit menular dan tropis di sebuah rumah sakit, ia masih sangat terlibat aktif dalam penanganan pandemi. Baginya, sebuah virus tidak dapat menghentikan kerinduan manusia akan seni yang hebat.

“Anda terpaku, anda tergerak, dan anda tidak bisa bosan menonton, Kami diguncang oleh semua tarian,” kata Profesor François Bricaire.

Gilles Maroteaux, seorang guru dan penerjemah, telah menunggu empat tahun untuk melihat perusahaan tari klasik Tiongkok yang terkenal itu. 

Guru dan penerjemah Gilles Maroteaux di Palais des Congrès di Paris pada 14 Januari 2022. (NTD)

Dengan suara yang emosional, ia berkata tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkan Shen Yun, tetapi pengalaman itu adalah sesuatu yang luar biasa dan membuatnya terinspirasi oleh visi kemanusiaan yang ia lihat dalam pertunjukan itu.

“Jika kita manusia dapat menjadi seperti itu lagi, akan baik bagi banyak orang [di] dunia] … dan mungkin seluruh umat manusia,” kata Gilles Maroteaux.

Perusahaan tari dan musik yang berbasis di New York itu menjanjikan sebuah pertunjukan musim ini yang menghidupkan “Tiongkok sebelum komunisme”—–sedikit orang di dunia yang akrab dengan hal tersebut. Pernah dijuluki “Kekaisaran Surgawi,” Tiongkok kuno adalah sebuah daratan di mana peradaban diilhami secara Ilahi dan masyarakat berputar di sekitar pepatah keselarasan antara langit, bumi, dan manusia.

Menonton Shen Yun, Gilles Maroteaux merasa bahwa Shen Yun menyampaikan sesuatu yang “dapat memberi kami manusia keinginan untuk mempelajari hal-hal lain, untuk membuka diri kepada orang-orang … untuk juga terhubung dengan Surga dan makhluk-makhluk superior yang sedikit mengarahkan kita.” Ia merasa bahwa itu adalah sesuatu yang “baik untuk jiwa dan hati.”

“Banyak sekali keindahan dan kebaikannya… semua itu kita rindukan, apalagi saat ini!,” kata Gilles Maroteaux.

Di seberang lautan, para penonton menonton salah satu dari enam tur perusahaan Shen Yun berbagi sentimen serupa.
Philip Lancaster, pemilik perusahaan real estate, pada pertunjukan Shen Yun di Atlanta pada 14 Januari 2022. (Sherry Dong/Epoch Times)

“Acara ini adalah sebuah penangkal yang baik untuk pandemi. Pandemi membuat anda berubah menjadi diri sendiri dan menjadi tertekan dan sendirian dan terisolasi. Dan sebuah program seperti ini mengajarkan anda bahwa anda terhubung dengan orang lain dan itu yang anda butuhkan. Anda perlu memikirkan sesuatu di luar diri anda, sesuatu transenden,” kata Philip Lancaster, yang juga melihat pertunjukan Shen Yun di Atlanta pada 14 Januari.

“[Shen Yun] membangkitkan semangat, indah. [Shen Yun] menghubungkan Anda kembali dengan dunia, dengan kosmos di luar diri anda, dan [[Shen Yun] menunjukkan nilai yang terhubung ke dunia fisik, kepada orang lain, dan kepada yang Ilahi.”

Richard Hart, yang melihat pertunjukan Shen Yun di Escondido, California, pada 15 Januari, mengatakan bahwa ia sangat tersentuh oleh keindahan acara itu sehingga ia meneteskan air mata tiga kali.

“Saya sangat tersentuh dengan keindahan yang saya lihat di atas panggung. Saya sangat senang menjadi manusia, untuk hidup, untuk dapat melihat apa yang saya lihat malam ini,” kata Richard Hart. “Telah menjadi mimpi saya untuk melihat Shen Yun sejak 2006, dan akhirnya saya melihat mimpi tu setelah bertahun-tahun.”
Alan Platte (kiri) dan Richard Hart pada pertunjukan Shen Yun Performing Arts di California Center for the Arts, Escondido, California pada 15 Januari 2022. (Yang Jie/Epoch Times)


Tidak puas mewujudkan mimpinya sendiri, Richard Hart membeli 14 tiket untuk teman-teman dan keluarga sehingga ia dapat berbagi dengan orang yang dicintainya.

“Saya dapat memberitahu anda sebanyak ini: Jika anda ingin melihat keindahan dalam kemanusiaan dan bagaimana Pencipta kita menciptakan hal yang luar biasa, anda tidak ingin ketinggalan Shen Yun,” kata Richard Hart.

Ia juga mengatakan : “Shen Yun menggerakkan anda. Shen Yun menggerakkan energi anda, Shen Yun menggerakkan jiwa anda. Shen Yun menggerakkan saya ke inti saya, itu benar-benar terjadi.”

“Shen Yun seperti musik di mata saya. Bukan hanya jiwa saya, itu seluruh pengalaman jiwa raga saya. Saya benar-benar kagum,” tambahnya.

“Anda tidak dapat hanya menyendiri di rumah anda dan menjadi depresi. Keluarlah! Kita akan hidup dengan virus ini selama 20 tahun, 50 tahun ke depan. Sekarang adalah waktu untuk menikmati hidup anda dan melihat keindahan ini. Hidup adalah sebuah risiko. Mengemudi mobil adalah sebuah risiko. Tetapi datang ke acara yang indah seperti ini, saya yakin Sang Pencipta menjaga kita.”

Bahkan sebelum pandemi, Shen Yun berkeliling dunia jauh lebih luas daripada perusahaan seni pertunjukan lainnya.

Pada 2022, musim tampaknya telah diperpanjang, di mana pertunjukan pada Juni ketika sebagian besar musim sebelumnya berakhir pada pertengahan Mei. Di banyak tempat, tiket terjual lebih cepat dari sebelumnya.

Ed Gainey, Walikota Pittsburgh, merasakan semangat motivasi saat melihat sebuah pertunjukan Shen Yun pada 23 Januari.
Walikota Pittsburgh Ed Gainey menghadiri Shen Yun Performing Arts di Benedum Center for the Performing Arts di Pittsburgh pada 23 Januari 2022. (NTD)

“Saya senang saya berhasil hari ini. Saya senang saya berhasil, dan saya senang [Shen Yun] hadir di sini. Saya pikir semakin banyak orang yang akan melihat Shen Yun, mereka akan menjadi terinspirasi, Saya percaya ketika anda menginspirasi orang, anda membawa yang terbaik bagi mereka,” ujarnya.

“Saya sangat menikmati kekuatan yang mengatasi, pesan yang mengatasi itu, bahwa seluruh situasi di mana anda tidak pernah menyerah. Ini menggugah pikiran. Anda menggunakan semangat batin Ilahi anda untuk terus tumbuh, bahkan di tengah-tengah kesulitan.”

Gordon Hamby, pelatih pribadi dan pembicara, melihat harapan bagi umat manusia di Shen Yun.

Gordon Hamby melihat “tindakan belas kasih yang agung” yang meluncur di dunia modern, serta harapan bahwa orang akan mendapatkan belas kasih yang agung itu kembali.

“Shen Yun adalah sangat spiritual dan berpikiran terbuka terhadap keindahan dan alam dan kemanusiaan itu sendiri,” kata Gordon Hamby.

Menonton pertunjukan tersebut, Gordon Hamby “merasa sebuah kelegaan, seperti ada beban yang diangkat.”

“Energi itu menyapu penonton,” kata Gordon Hamby. “Para pemain memiliki sebuah kemampuan untuk menjadi lebih besar dari kehidupan. … Ini hampir seperti anda dapat merasakan gelombang-gelombang energi datang pada anda. … Ini hampir seperti suatu hal yang terlihat.

“Ini adalah belas kasih agung terhadap seluruh umat manusia … terhadap semua orang. Kita jangan lupa bahwa setiap orang memiliki tantangan, setiap orang memiliki hal untuk didapatkan, dan saya pikir aspek spiritual yang mencakup, bagi saya, keseluruhan alam semesta benar-benar perekat yang mengikat semua orang.”

Gordon Hamby melakukan pelatihan anti-bias dan anti-pelecehan, dengan filosofi bahwa harmoni batin melahirkan harmoni eksternal. Ia mendasarkan karyanya pada 11 prinsip inti, termasuk kasih sayang, kejujuran, pengampunan, dan antusiasme, dan ia melihat semua itu di Shen Yun.

“Saya merasa sangat senang dan gembira, Di Greeley, Colorado, sangat luar biasa melihat begitu banyak orang yang ingin melihat pertunjukan ini yang berbicara mengenai harapan dan kasih sayang yang diperbarui. Itu benar-benar mencerahkan dan menginspirasi saya, ketika saya melihat-lihat teater tersebut,” kata Gordon Hamby. (ET/Vv/sun)

Dengan pelaporan oleh NTD



0 comments