Protes Besar-Besaran Karyawan Foxconn Berhasil Memaksa Mundur Polisi Bersenjata

Protes besar-besaran karyawan Foxconn di Zhengzhou berlanjut pada 23 November 2022 malam. Puluhan ribu karyawan menghadapi sejumlah besar polisi bersenjata dan memaksa mereka mundur. (video screenshot)


LUO TINGTING

Protes besar-besaran karyawan Foxconn di Zhengzhou berlanjut pada 23 November 2022 malam. Puluhan ribu karyawan menghadapi sejumlah besar polisi bersenjata dan memaksa mereka mundur. Namun, banyak karyawan mengalami luka karena kekerasan, sampai kepala mereka berdarah-darah. Ada lebih dari 40 orang karyawan ditangkap. Saat ini, protes masih berlanjut, dan pemerintah telah mengerahkan sejumlah besar polisi bersenjata dari tempat lain ke Zhengzhou untuk menekan.

Sejumlah besar rekaman video yang diposting di Internet menunjukkan puluhan ribu karyawan bergerak menuju pintu gerbang pabrik, banyak dari mereka yang bersenjatakan tongkat panjang, pipa baja dan potongan pagar besi, mendekati sejumlah besar polisi bersenjata.

Para pekerja ini terus melemparkan potongan pagar besi dan benda lainnya ke arah polisi, memaksa petugas polisi khusus yang memegang tameng mundur selangkah demi selangkah.
   


Beberapa video lain memperlihatkan para pekerja berkelahi sengit dengan polisi dan berusaha membalikkan mobil polisi. Beberapa pekerja membakar benda-benda di pintu gerbang untuk mencegah polisi masuk, dan polisi menggunakan meriam air bertekanan tinggi untuk memadamkan api.

Malam itu, konflik sengit terjadi antara karyawan Foxconn dengan polisi bersenjata, beberapa petugas polisi khusus dikejar dan dipukuli, dan melarikan diri melalui tembok pemisah yang dibangun waktu lockdown. Terlihat juga beberapa karyawan yang dipukuli polisi bersenjata hingga kepalanya berdarah-darah. Melihat hal itu ada pekerja yang berteriak : “Sialan, Partai Komunis!”, “Polisi memukuli orang!”

 

Sejumlah pekerja mengatakan dalam video langsung : “Kami ditipu oleh Foxconn. Kami tidak ingin menimbulkan masalah. Kami hanya ingin membela hak-hak kami. Tetapi mereka (polisi) memukuli kami. Beberapa dari rekan kami bahkan dipukuli sampai tergeletak di tanah, dibawa ke rumah sakit. Tolong kawan-kawan bantu kami teruskan video ini, karena kami semua dibatasi, jaringan diblokir, sehingga kami tidak dapat mempostingnya”.

Para karyawan berteriak: “Pertahankan hak ! Pertahankan hak !”

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pekerja yang memprotes.Dalam kegelapan, terdengar ada seseorang yang berteriak agar memanggil 120, diduga ada pekerja yang terluka serius. Para pekerja melempar batu, menyemprotkan isi alat pemadam api untuk melawan, dan menghancurkan kendaraan dan tempat pengujian asam nukleat.

Seorang karyawan yang masih muda dengan tongkat panjang di tangan bergegas menyerang polisi bersenjata. Yang dikomentari oleh netizen : “Kaum buruh telah bangkit !”

Foxconn di Kota Zhenhzhou sebelumnya memiliki 300.000 orang karyawan yang mengalami eksodus besar-besaran pada bulan Oktober tahun ini. Baru-baru ini perusahaan berusaha merekrut karyawan baru, yang saat ini tidak bisa diketahui berapa jumlah karyawan yang berpartisipasi dalam protes berskala besar tersebut. Dilihat dari rekaman video ditafsir paling tidak protes kali ini melibatkan puluhan ribu karyawan.

Netizen mengatakan bahwa ini mungkin merupakan gerakan protes terbesar di Tiongkok setelah insiden 4 Juni 1989.

Otoritas PKT secara paksa memblokir berita protes Foxconn di Zhengzhou, sehingga tak satu pun media daratan Tiongkok yang berani melaporkannya. Dan Postingan  di media sosial juga langsung dihapus oleh pihak berwenang. Namun, masih banyak warga sipil Tiongkok yang memperoleh informasi yang relevan melalui Internet dan mereka menyampaikan dukungan terhadap para karyawan yang memprotes.

Menurut karyawan Foxconn yang memprotes, bahwa alasan protes ini adalah akibat dari perusahaan Foxconn yang secara sepihak merevisi kontrak kerja karyawan baru dan mengharuskan karyawan baru untuk bekerja dekat dengan karyawan lama yang positif COVID-19. Karena itu karyawan merasa ditipu, dan protes massal pun meletus. (ET/sin/sun)



0 comments