Cendekiawan Australia: Artikel Guru Li Bertujuan Menyelamatkan Umat Manusia di Akhir Zaman


LUO YA

Pada 20 Januari 2023 Waktu AS, Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong memberikan wewenang kepada media “Epoch Times” dan “New Tang Dynasty TV” untuk menerbitkan artikel berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”. Artikel ini menimbulkan reaksi yang antusias di masyarakat. Setelah membaca artikel tersebut, profesional media senior dan cendekiawan di Australia menyerukan kepada setiap orang untuk membacanya, terutama bagi warga di Tiongkok yang Imannya tidak kuat, peringatan Guru Li ini sangat berguna.

Chen Weijian, seorang senior di media Selandia Baru dan pemimpin redaksi “Beijing Spring”, berkesan setelah membaca artikel baru Guru Li Hongzhi, dan mengatakan bahwa ini adalah peringatan dan nasihat bagi Tiongkok.

Chen Weijian mengatakan: “Dari perspektif makro, bukankah alam semesta ini terbagi ke dalam beberapa tingkatan. Katakan kita sekarang yang berada di dunia seperti ini. Jika kita menjadi orang baik dan berbuat kebaikan, tidak berkolusi dengan yang jahat, maka kita bisa mencapai tingkat alam yang lebih tinggi. Namun jika kita berkolusi dengan yang jahat, atau hanya berdiam saja terhadap ketidakadilan, kejahatan, maka orang-orang ini bakal didegradasi oleh alam, bisa dilenyapkan oleh alam. Oleh karena itu, artikel Guru Li Hongzhi ini adalah peringatan bagi dunia dari tingkat moral, yang menggugah pikiran setiap orang yang berada di akhir zaman ini, di masyarakat yang penuh dengan dosa ini."

Zhang Xiaogang, seorang cendekiawan Tionghoa-Australia juga berbicara tentang pemahamannya setelah membaca artikel Guru Li.

Zhang Xiaogang mengatakan: “Pemahaman saya mungkin sangat tidak lengkap dan terbatas. Yaitu, dunia sekarang sedang berada dalam proses menuju kehancuran. Jadi saat ini, yang perlu adalah untuk menyelamatkan manusia, tetapi bukan masyarakatnya. Tidak ada cara untuk menyelamatkan dunia ini, karena dalam proses menuju kehancuran, tetapi Beliau ingin menyelamatkan manusia, ini adalah waktu yang paling kritis, dan ini juga merupakan waktu yang sangat penting bagi orang-orang yang belum sadar dari perbuatan mereka yang berlawanan dengan yang dikehendaki Pencipta Alam Semesta.”

Artikel Guru Li menjelaskan bahwa Pencipta Alam Semesta memimpin makhluk ilahi untuk menciptakan Triloka dan manusia. Untuk ini Dr. Zhang Xiaogang menyatakan pemahamannya.

“Itu karena beberapa alam semesta asli, atau dunia, atau langit juga mengalami proses penghancuran, lalu para makhluk ilahi membangun alam semesta setingkat bumi pada lapisan terluar, di sanalah Mereka kemudian menciptakan dan menempatkan manusia. Jadi tentu saja juga ada jiwa dari alam semesta lain, yang hidup di dalam tubuh manusia. Yang sama-sama menanti penebusan. Namun Tuhan hanya menebus kembali sebagian dari orang-orang ini,” kata Zhang Xiaogang.

Dalam kepercayaan tradisional Tionghoa, orang menghormati surga dan percaya takdir, percaya bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas dengan kejahatan. Tetapi PKT menghancurkan budaya tradisional, sehingga konsep moral masyarakat perlahan-lahan terdistorsi.

Chen Weijian mengatakan bahwa isu reinkarnasi mengenai sebab dan akibat tidak semesti hanya dilihat dari perspektif sekuler.

“Bagaimana menurut Anda tentang karma? Mungkin yang kita lihat di depan mata kita adalah orang-orang jahat yang merencanakan dunia, dan orang baik tidak berumur panjang. Tapi jika ditinjau dari sudut pandang reinkarnasi, maka tidak demikian. Setiap orang bereinkarnasi, setiap orang memiliki karmanya sendiri, jika yang bersangkutan melakukan sesuatu yang buruk dalam kehidupan ini, dia pasti akan menerima balasannya di kehidupan berikutnya,” ujar Chen Weijian.

Zhang Xiaogang mengatakan bahwa baik Kristen, Buddha atau kepercayaan lainnya memiliki pengertian yang sama, ketika dunia menghadapi kehancuran, kuasa Tuhan akan menyelamatkan manusia lewat hati nurani manusia dari masyarakat yang akan dihancurkan ini. Artikel Guru Li telah mengungkap lebih dalam mengenai pengertian sebelumnya tentang "perbuatan baik mendapat ganjaran kebaikan, dan perbuatan jahat mendapat ganjaran kejahatan".

Zhang Xiaogang mengatakan: “Misalnya, Anda sebelumnya pernah melakukan perilaku jahat, tetapi begitu Anda bertobat, Anda masih memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Jadi inilah alasannya, ini adalah pemahaman saya, dan inilah alasannya mengapa Falun Gong sekarang melakukan klarifikasi fakta, untuk menyebarkan kebenaran, tujuannya tak lain adalah untuk menyadarkan mereka yang masih terus berkolusi dengan yang jahat, agar mereka pun dapat diselamatkan, saya pikir artikel Guru Li memiliki makna demikian, yakni menjelaskan dengan lebih sederhana mengenai ‘perbuatan baik mendapat ganjaran kebaikan’. ”

Zhang Xiaogang mengatakan bahwa setelah membaca artikel Guru Li, dia percaya bahwa setiap orang harus berkeinginan untuk mengetahui kebenaran, memahami dan mengetahui keyakinan yang benar, dan menyingkirkan hal-hal yang telah dikendalikan dan dipengaruhi oleh kekuatan jahat jika mereka berharap dapat diselamatkan.

Chen Weijian berpendapat bahwa jika manusia ingin menghindari bencana, sama seperti yang diberitakan oleh semua agama, satu-satunya cara adalah berusaha menjadi orang yang berbaik hati, berpikir demi orang lain, bersedia menolong orang yang membutuhkan bantuan, tetapi bukan menjadi pendukung kejahatan. (ET/sin/sun)


0 comments