Tragedi Dokter Muda Luo Shuaiyu: Tewas Setelah Bongkar Dugaan Perdagangan Organ di Tiongkok, Keluarga Tuntut Keadilan
![]() |
Beijing, 15 Juni 2025 – Keluarga dokter magang Luo Shuaiyu menolak laporan resmi pemerintah Tiongkok terkait kematiannya yang disebut sebagai "bunuh diri". Dalam pernyataan terbuka yang dirilis Sabtu (14/6), mereka menuntut penyelidikan ulang atas insiden misterius yang terjadi lebih dari setahun lalu—saat Luo diduga terjatuh secara misterius setelah membongkar praktik dugaan perdagangan organ hidup di Rumah Sakit Xiangya Kedua, Changsha, Provinsi Hunan.
Kematian Mencurigakan Setelah Mengungkap Dugaan Praktik "Perampasan Organ Hidup"
Luo Shuaiyu (28), seorang dokter magang di Rumah Sakit Xiangya II Universitas Kedokteran Zhongnan, meninggal dunia secara tragis pada 8 Mei 2024 setelah jatuh dari gedung rumah sakit. Sebelum insiden itu, Luo telah mengumpulkan lebih dari 11.000 halaman dokumen yang mengungkap dugaan praktek ilegal transplantasi organ, termasuk metode pasien yang "dideklarasikan mati otak" secara tergesa, dan penyuntikan obat penenang ke otak untuk mencegah pasien sadar kembali.
Keluarga: "Ini Bukan Bunuh Diri, Kami Tuntut Keadilan"
Dalam siaran langsung di Douyin (TikTok versi Tiongkok), ayah Luo, Luo Fuxiang, menolak laporan resmi yang menyatakan anaknya bunuh diri. Ia menyebut sejumlah kejanggalan, seperti:
- Kompensasi besar dari rumah sakit sebesar 853.000 yuan atas nama "uang belasungkawa", tanpa penjelasan publik dari otoritas.
- Keterangan fisik tidak masuk akal, seperti "kepala menyentuh tanah lalu memantul sejauh 3 meter", yang tidak sesuai hukum fisika.
- Polisi mengklaim tidak dapat membuka laptop korban karena terkunci, padahal keluarga berhasil memulihkan seluruh data.
Lebih jauh, keluarga juga mempertanyakan praktik manipulatif rumah sakit dalam menyodorkan surat persetujuan yang mewajibkan mereka menyatakan bahwa kematian Luo adalah bunuh diri sebelum menerima barang-barang peninggalan.
Laporan Independen: Xiangya II Diduga Pusat Transplantasi Organ Ilegal
Berdasarkan laporan dari Koalisi Internasional untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, Xiangya II disebut sebagai salah satu rumah sakit terbesar di Changsha. Sejak 2002, jumlah transplantasi hati dan ginjal melonjak drastis, menempatkannya di antara yang tertinggi di Tiongkok.
Pada Agustus tahun lalu, orang tua Luo secara resmi melaporkan rumah sakit tersebut ke Biro Keamanan Publik Changsha atas dugaan perdagangan ilegal organ manusia. Namun, laporan itu tidak pernah ditindak secara terbuka, justru direspons dengan tekanan dan intimidasi terhadap keluarga.
Desakan untuk Investigasi Independen Meningkat
Keluarga Luo kini menyerukan penyelidikan ulang yang independen, serta desakan ke komunitas internasional agar Tiongkok transparan dalam masalah transplantasi organ, terutama yang melibatkan korban yang diduga berasal dari minoritas yang dianiaya seperti praktisi Falun Gong.
“Jika anak saya benar-benar bunuh diri, mengapa mereka membayar ratusan ribu yuan dan menutupi seluruh data? Kami ingin keadilan, bukan uang,” tegas Luo Fuxiang.
0 comments