Bocoran Mengejutkan: Pejabat VOA Rutin Bertemu Diam-diam dengan Utusan PKT, Sebarkan Propaganda Pro-Beijing?
![]() |
Washington D.C., 24 Juli 2025 – Sebuah laporan mengejutkan baru saja diungkap oleh Kari Lake, penasihat khusus di Badan Media Global Amerika Serikat (USAGM) yang ditunjuk oleh Presiden Trump. Dalam wawancara eksklusif di program Just the News, No Noise pada 22 Juli, Lake membeberkan bahwa sejumlah petinggi Voice of America (VOA) secara rutin bertemu dengan pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk membahas cara pemberitaan yang lebih positif terhadap Beijing.
Dalam hasil investigasi yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir, terungkap bahwa pejabat dari Kedutaan Besar Tiongkok di Washington D.C. secara berkala menggelar pertemuan dengan pimpinan VOA. Tujuannya? Memberi arahan tentang bagaimana seharusnya media milik pemerintah AS tersebut melaporkan isu-isu terkait Tiongkok.
Salah satu pejabat tinggi di Departemen Bahasa Mandarin VOA bahkan dilaporkan pernah menyatakan dukungan langsung kepada PKT dalam sebuah pertemuan resmi. Lake menyebut kondisi ini sudah “terlalu gila” dan semakin tak terkendali.
"Beberapa petinggi VOA bahkan pernah langsung pergi ke Tiongkok untuk bertemu pejabat PKT. Ini adalah pelanggaran besar terhadap kepentingan nasional Amerika dan mengkhianati kepercayaan publik," ujar Lake.
VOA Diduga Rekrut Wartawan Terkait PKT dan Gunakan Visa J1 Secara Tidak Tepat
Selain pertemuan rahasia, Lake juga membenarkan laporan sebelumnya bahwa VOA telah mempekerjakan sejumlah warga negara Tiongkok yang memiliki keterkaitan dengan media milik negara komunis. Mereka masuk ke AS dengan menggunakan visa pertukaran budaya J1—visa yang seharusnya diperuntukkan bagi pertukaran pendidikan, bukan untuk propaganda politik.
Lebih dari 400 jurnalis asing diketahui bekerja di bawah program tersebut, dan hampir 100 di antaranya berasal dari negara-negara yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
"Kini para jurnalis asing, termasuk dari negara musuh, menggunakan uang pajak rakyat Amerika untuk menyebarkan propaganda pro-PKT," tegas Lake.
VOA Dituding Telah Menyimpang dari Misi Awal
VOA didirikan selama Perang Dunia II untuk menentang propaganda negara-negara poros melalui jurnalisme yang independen dan objektif. Namun, menurut Lake dan sejumlah akademisi, VOA kini telah menyimpang jauh dari misi awalnya.
Prof. Ye Yaoyuan, pakar hubungan internasional dari University of St. Thomas, mengatakan,
"Ketika media seperti VOA mulai menyamakan porsi kritik dan pujian terhadap pemerintahan otoriter seperti PKT, maka hilanglah fungsi kritis yang seharusnya mereka emban terhadap komunisme dan tirani."
Tanggapan Komunitas Tionghoa: Kepercayaan pada VOA Hancur
Penulis dan aktivis asal Tiongkok-Kanada, Sheng Xue, mengatakan bahwa kepercayaan terhadap VOA telah runtuh akibat skandal ini. Ia menyebut banyak warga Tiongkok yang sebelumnya bergantung pada media seperti VOA dan Radio Free Asia untuk mendapatkan berita yang benar dan bebas sensor.
"Tindakan ini jelas merusak kredibilitas media publik AS dan menggerus soft power Amerika. Di saat yang sama, media pro-demokrasi seperti Epoch Times dan NTD menjadi semakin penting karena tidak bisa disusupi oleh PKT," ujarnya.
Sheng menjelaskan bahwa media-media yang dijalankan oleh komunitas Falun Gong sangat sulit disusupi karena prinsip "Sejati, Baik, Sabar" yang berseberangan dengan ideologi "Bohong, Jahat, Bertarung" ala PKT. Mereka juga tidak tergantung pada iklan dari Tiongkok sehingga lebih tahan terhadap upaya pembelian pengaruh.
Langkah Penutupan VOA Sedang Dipertimbangkan
Sebagai respons atas temuan ini, Lake mengatakan bahwa USAGM akan menghentikan program visa J1 bagi jurnalis asing dan berencana mengurangi ukuran lembaga tersebut sebesar 85% dalam waktu dekat. Tujuannya adalah menutup sepenuhnya lembaga media ini sesuai dengan perintah eksekutif dari Presiden Trump.
Sementara itu, laporan dari Hoover Institution (Stanford University) tahun 2018 telah lama memperingatkan bahwa ruang untuk media Mandarin independen di AS terus menyusut karena infiltrasi dan tekanan dari Beijing.
Prof. Ye menyimpulkan:
"Tujuan akhir PKT adalah menang tanpa perang. Tapi ketika terlalu banyak kebusukan terungkap, sulit bagi mereka untuk tetap terlihat baik."
#VOAskandal2025, #infiltrasiPKTkemediaAS, #VoiceofAmericaChina, #propagandaproBeijingdiVOA, #jurnalisTiongkokVOA, #visaJ1disalahgunakan, #kebocoraninternalVOA, #pengaruhPKTdimediabarat, #KariLakeUSAGM, #beritaAmerikavsPKT2025
0 comments