Bagaimana Membedakan Infeksi Flu Biasa dengan Virus Corona

Dokter Tsunehiro Shimizu berbicara setelah menangani kasus virus Corona di rumah sakit kota Kyoto-Jepang

#VirusCorona #CoronaVirus #PneumoniaWuhan #TsunehiroShimizu #RumahSakitKotaKyoto #infeksi

Dua kasus baru penderita virus Corona ditemukan di Kyoto-jepang, satu diantaranya adalah mahasiswi asal Tiongkok yang baru pulang dari Wuhan, satu lagi merupakan karyawan sebuah Toko Duty Free berkewarganegaraan Tiongkok yang berkontak langsung dengan turis asal Wuhan. Keduanya merupakan anak muda berusia 20 tahun.

Hingga saat ini, mahasiswi penderita virus Corona telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang. Sedangkan karyawan toko tersebut masih dalam tahap pengobatan rawat inap di rumah sakit. Dokter yang menangani kedua pasien ini bernama Tsunehiro Shimizu, ia merupakan Direktur Departemen Penyakit Menular, Rumah Sakit Kota Kyoto, seorang ahli penyakit menular terkenal di Jepang. kemarin malam, Mr. Shimizu menerima sebuah wawancara dengan NHK Television, ia menggambarkan karakteristik dari dua kasus tersebut.

Mr. Shimizu mengatakan bahwa gejala dari kedua orang tersebut, kita dapat mengetahui perbedaan antara infeksi flu biasa dan infeksi virus Corona. Baik infeksi virus Corona maupun infeksi flu biasa memiliki gejala umum seperti demam, batuk dan dahak di tenggorokan. Namun, berdasarkan pengalaman kami dalam menangani flu biasa dengan infeksi virus Corona, mendapatkan adanya perbedaan gejala dari kedua infeksi tersebut.

Jika baru mulai demam, tubuh Anda akan merasa lelah dan mulai batuk, jika gejala ini membaik dalam beberapa hari maka itu adalah flu biasa. Jika setelah demam, batuk dan dahak bertahan selama 5 sampai 7 hari itu berarti Anda mungkin menderita infeksi paru-paru, jika demikian diharuskan untuk melakukan tes lebih lanjut, bisa jadi ini merupakan infeksi virus Corona.

Di sisi lain, perbedaan flu biasa dengan infeksi virus Corona masih ada 1 perbedaan penting, yaitu apakah sulit bernafas? Jika flu biasa, hidung Anda sedikit tersumbat, tetapi pernapasan pada dasarnya biasa saja. Jika anda terjangkit virus Corona, maka anda akan merasakan sesak nafas, sehingga sering merasakan kesulitan bernafas. Saat itu anda harus memeriksa diri ke rumah sakit, karena anda berkemungkinan terinfeksi virus Corona.

Lantas bagaimana cara menghindari terinfeksi virus Corona? Mr. Shimizu berkata, selain rajin mencuci tangan, rajin kumur dan memakai masker, ada 3 hal yang tidak boleh terlewatkan.

Pertama: harus memastikan kualitas tidur yang baik dan memadai serta menjaga nutrisi yang cukup untuk meningkatkan imunitas.

Kedua: selain rajin cuci tangan, juga harus ingat menjaga kebersihan bagian bahu dan lengan. Karena, disaat Anda bersin, Anda terbiasa menutupnya dengan tangan maupun lengan, dengan demikian kuman yang keluar akan jatuh ke bahu dan lengan. Oleh karena itu kedua bagian ini juga harus dipastikan bersih. Harus didesinfeksi dengan serius.

Ketiga: selain mencegah terinfeksi, juga harus melakukan pencegahan setelah terinfeksi agar tidak menjadi semakin parah. Pekerjaan terpenting dari kedua pencegahan ini adalah mencegah terjadinya komplikasi penyakit, oleh sebab itu perlunya vaksin influenza, terutama bagi lansia yang rentan terserang virus, sebagai tindakan pencegahan, bisa melakukan suntik influenza di rumah sakit. Pada saat yang sama, orang dengan penyakit dasar seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung tidak boleh berhenti minum obat dan harus rutin memeriksa diri ke rumah sakit. Dengan demikian jika terinfeksi, Anda dapat terhindar dari infeksi parah dan kematian.

Akhir pesan dari Mr. Shimizu berkata, “Infektivitas dan langkah-langkah pencegahan dari virus Corona pada dasarnya sama dengan virus influenza. Tentu saja, lansia harus lebih berhati-hati, tetapi tidak perlu terlalu gugup, hadapi dengan tenang."

Sumber:http://bit.ly/2HAuOnn

0 comments