Bangun Lingkup Ekonomi Baru

Pejabat AS mengungkapkan, pemerintah Trump tengah melakukan program “percepatan menyeluruh”, segera menarik rantai pasokan industri AS dari RRT.
Percepat lepas keterkaitan ekonomi dengan Partai Komunis Tiongkok

Xu Jian

Pejabat AS mengungkap, pemerintah Trump tengah melakukan program “percepatan menyeluruh” dengan segera menarik rantai pasokan industri AS keluar dari RRT. Menurut informasi, program Trump tersebut meliputi: Pemberlakuan tarif masuk baru terhadap produk impor dari RRT, menerapkan kebijakan stimulus pajak terhadap perusahaan yang kembali ke Amerika, dan mempererat hubungan dengan Taiwan.

Pemerintah AS Secara Menyeluruh Dorong Lepas Kaitan dengan Rantai Pasokan PKT

Pada 4 Mei lalu Reuters memberitakan, Presiden Trump sejak awal telah menjanjikan akan memindahkan kembali industri manufaktur yang berada di luar negeri. Baru-baru ini Trump memperbesar daya penerapan kebijakan dalam hal ini. Banyak pejabat dan mantan pejabat tinggi AS menyatakan, virus PKT (virus corona wuhan) menimbulkan dampak merusak terhadap perekonomian AS, hal ini tengah mendorong percepatan AS melepaskan keterkaitan ketergantungannya pada rantai pasokan untuk produk RRT, dan mempertimbangkan memindahkan rantai pasokan tersebut ke negara yang lebih bersahabat dengan Amerika.

Wakil Kepala Biro Pertumbuhan Ekonomi, Sumber Energi, dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri AS, yakni Keith Krach mengatakan pada Reuters, “Dalam beberapa tahun terakhir, AS terus mengurangi ketergantungan terhadap rantai pasokan RRT, tapi sekarang kami sedang “mempercepat” (turbo-charging) memindahkan rantai pasokan tersebut.” Keith Krach mengatakan, memahami bidang krusial dalam rantai pasokan AS dan hambatan pemindahannya, bagi keamanan AS sangatlah penting, pemerintah mungkin akan segera mengumumkan tindakan baru.

Naikkan Tarif Baru, Sanksi Pejabat atau Lembaga, Pererat Kerjasama AS-Taiwan

Presiden Trump baru-baru ini secara intens mengkritik rezim PKT, dan dalam empat hari telah sebanyak tiga kali menyinggung soal pemberlakuan tarif masuk baru terhadap produk RRT. Trump juga menyatakan, jika Beijing tidak membeli produk AS, maka AS akan mengakhiri kesepakatan dagang tahap pertama. Pemerintah AS saat ini telah memberlakukan tarif masuk tertinggi 25% terhadap produk RRT senilai USD 370 miliar (5.585 triliun rupiah), hal ini telah mengakibatkan me-lonjak drastisnya beban bagi banyak per-usahaan AS, khususnya akibat wabah virus PKT telah menyebabkan penjualan banyak perusahaan merosot tajam. Jika Trump kembali menaikkan tarif masuk, maka akan semakin memperkuat tekad perusahaan-perusahaan AS itu untuk kembali ke Amerika.

Para pejabat AS menambahkan, selain tarif masuk, sanksi AS dengan cara lain terhadap PKT akan meliputi sanksi terhadap pejabat dan perusahaan PKT, serta meningkatkan kerjasama dengan Taiwan. Reuters berkomentar, bagi pemerintah Trump, pembahasan mengenai pengalihan rantai pasokan itu dari Tiongkok bersifat konkrit, stabil, dan multilateral, juga merupakan tindakan yang tidak lazim.

AS Tengah Bentuk Aliansi “Economic Prosperity Network” yang Baru

Pejabat AS mengatakan, saat ini Amerika tengah membentuk aliansi dari “rekan yang bisa diandalkan” dalam wadah “Economic Prosperity Network”. Menurutnya, semua negara yang ikut ambil bagian harus tunduk pada kriteria yang sama dalam segala bidang mulai dari bisnis digital, sumber energi dan pembangunan infrastruktur sampai bidang riset, perdagangan, pendidikan, dan juga bisnis.

Menlu AS Mike Pompeo pada 29 April lalu menyatakan, pemerintah AS tengah bekerjasama dengan Australia, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Vietnam, untuk “mendorong pertumbuhan kemajuan ekonomi global”. Pompeo mengatakan, pembahasan ini termasuk “bagaimana kita membangun kembali rantai pasokan, untuk mencegah peristiwa serupa sekarang ini terulang kembali”. AS juga membangun kerjasama dengan Amerika Latin, Dubes Kolombia yakni Francisco Santos bulan lalu menyatakan, ia tengah berdiskusi dengan Gedung Putih, Komisi Keamanan Nasional, Kementerian Keuangan dan Kamar Dagang AS, membantu perusahaan AS memindahkan rantai pasokannya keluar dari RRT ke negara yang lebih dekat dengan Amerika.

Virus PKT Desak AS Segera Lepaskan Kaitan dengan PKT

Pejabat AS menyatakan, Kementerian Perdagangan AS dan lembaga terkaitnya tengah mencari cara, untuk mendorong perusahaan agar mengalihkan pembelanjaan dan industri manufaktur keluar dari Tiongkok. Pemerintah tengah mempertimbangkan kebijakan stimulus, termasuk kebijakan stimulus pajak dan potensi subsidi produksi kembali ke negara asal.

Seorang pejabat pemerintahan berkata, “Pemerintah telah melakukan dorongan yang menyeluruh terhadap hal (kembalinya industri) ini.” Para agen tengah menyelidiki, industri manufaktur apa saja yang seharusnya dinilai sebagai “bidang wajib”, serta bagaimana memproduksi produk ini di luar Tiongkok. “Wabah seperti ini, membuat berbagai kekhawatiran dalam hal berbisnis dengan PKT menjadi semakin jelas.” Seorang pejabat senior AS berkata, “Dulu masyarakat berpendapat berbisnis dengan PKT bisa mendatangkan keuntungan, tapi sekarang kerugian ekonomi yang timbul akibat virus melebihi (keuntungan itu) berkali-kali lipat.”

Wabah menular akibat virus PKT juga menonjolkan betapa besar ketergantungan produk medis AS terhadap buatan dari Tiongkok, seperti rantai pasokan obat generik AS di Tiongkok, padahal obat generik mencakup sebagian besar dari obat resep Amerika. Wabah juga menunjukkan produk thermal imager RRT menduduki posisi dominan, alat thermal imager ini adalah alat wajib untuk mendeteksi demam panas, juga berperan sangat penting dalam pasokan bahan pangan.

Data PBB menunjukkan, pada 2010 RRT telah melampaui AS menjadi negara produsen terbesar di seluruh dunia, dan pada 2018 telah mencakup 28% kapasitas produksi seluruh dunia. Juru bicara Komisi Dagang AS-RRT, Doug Barry menyatakan, “Melihat tingkat risiko yang terungkap akibat wabah menular ini, seharusnya mengambil langkah diversifikasi ekonomi dan memangkas sejumlah rantai pasokan.” (epochtimes/sud)

0 comments