Partai Komunis Tiongkok Serius Ingin Bersaing dengan AS di Bidang Ruang Angkasa


Roket berat Long March 5 lepas landas dari pusat peluncurannya di Wenchang, Provinsi Hainan, Tiongkok selatan, pada 27 Desember 2019. (Reuters)
NEWT GINGRICH, Mantan Ketua DPR Amerika Serikat: “Partai Komunis Tiongkok juga menyalin dan mencuri teknologi dari Amerika Serikat dan Rusia. Beijing dengan cepat meningkatkan kemampuan komersialnya di bidang luar angkasa dan menginvestasikan banyak energi untuk mempengaruhi masa depan.”

ZHANG TING

Artikel yang ditulis oleh mantan Ketua DPR AS, Newt Gingrich yang dipublikasi oleh Fox pada 5 Juli 2020 menyebutkan bahwa untuk eksplorasi ruang angkasa, 30 Mei adalah waktu yang menyenangkan. Hari itu, SpaceX dan NASA mengirim 2 orang astronot ke luar angkasa. Ini adalah misi luar angkasa pertama AS sejak pesawat ulang-alik NASA pensiun pada tahun 2011.

Peluncuran kali ini juga penting secara historis, karena belum pernah ada wahana antariksa yang dirancang dan dibangun swasta untuk mengirim astronot ke luar angkasa.

Gingrich mengatakan bahwa misi ini menunjukkan bahwa perjalanan ruang angkasa di masa depan akan didorong oleh inovasi dan semangat kewirausahaan Amerika. 
Gambar menunjukkan satelit eksplorasi yang diluncurkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). (AFP PHOTO / NASA / GSFC / HANDOUT)

Komunis Tiongkok juga banyak berinvestasi dalam bidang pengembangan teknologi ruang angkasa.

Gingrich mengatakan: “Kita sedang memulai perlombaan ruang angkasa berikutnya. Ini adalah kompetisi antara Amerika Serikat dengan komunis Tiongkok untuk melihat siapa yang pertama kali menciptakan sistem perjalanan ruang angkasa komersial dan membangun pos penjaga di atas Bulan.”

Dia mengatakan bahwa bagi orang Amerika, dalam jangka panjang tidak ada hal lain yang lebih penting daripada kepemimpinan Amerika di luar angkasa. Seperti yang dikatakan Charles Miller, presiden ‘NexGen Space LLC’, sebuah perusahaan layanan ruang angkasa komersial, mengatakan bahwa siapa saja yang dapat mendominasi ruang angkasa di masa depan, maka ia yang dapat mengendalikan bumi termasuk mendominasi budaya serta nilai-nilainya.

Dalam 10 sampai 20 tahun ke depan akan menentukan apakah umat manusia didominasi oleh nilai dari kebebasan dan rasa hormat bagi individu, atau dikendalikan oleh nilai dari tekanan dan penindasan.

Newt Gingrich mengatakan, Beijing tampaknya memahami apa yang dipertaruhkan. Pemerintah komunis Tiongkok memberikan subsidi berjumlah besar bagi perusahaan dirgantara komersialnya demi pengembangan industri tersebut.

“Komunis Tiongkok juga menyalin dan mencuri teknologi dari Amerika Serikat dan Rusia. Beijing dengan cepat meningkatkan kemampuan komersialnya di bidang luar angkasa dan menginvestasikan banyak energi untuk mempengaruhi masa depan”, tulis Gingrich.

Newt Gingrich mengingatkan, ancaman komunis Tiongkok di ruang angkasa adalah nyata dan Amerika Serikat tidak bisa berpuas diri.

AS perlu mengizinkan perusahaan swasta mereka seperti SpaceX untuk berinovasi dan memimpin Amerika Serikat baik dalam perjalanan ruang angkasa maupun buat tempat tinggal manusia.

Dia mengatakan bahwa ruang angkasa memiliki sumber daya yang hampir tak terbatas dan dapat memberikan peluang tak terbatas bagi kemanusiaan. Namun, jika kediktatoran komunis Tiongkok melampaui Amerika Serikat dalam ruang angkasa, maka harapan akan segera menjadi putus asa.

Gingrich mendesak Amerika Serikat untuk bertindak cepat dan melakukan diskusi pragmatis dan komprehensif tentang masalah ruang angkasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, komunis Tiongkok dengan penuh semangat mengembangkan senjata antariksa yang juga telah menimbulkan was-was bagi Amerika Serikat.

Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat pada Februari 2019, mengeluarkan sebuah laporan yang menyebutkan bahwa komunis Tiongkok di PBB seolah-olah mempromosikan perjanjian untuk membatasi persenjataan ruang angkasa.

Akan tetapi pada kenyataannya, mereka dengan penuh semangat mengembangkan senjata untuk melawan senjata ruang angkasa, yang mana menimbulkan ancaman keamanan ruang angkasa. Komunis Tiongkok juga menggunakan kemampuan di bidang ruang angkasa sebagai sarana untuk melemahkan efektivitas militer Amerika Serikat dan sekutunya.

Namun, sejak Presiden Trump berkuasa, Amerika Serikat menyadari akan ancaman dari totaliter terhadap dunia dan ruang angkasa, karena itu telah memulai kembali program luar angkasanya.

Pada Desember tahun lalu, Trump mengumumkan pembentukan Angkatan Antariksa. Dia mengatakan: “Ketika keamanan nasional berada di bawah ancaman besar, keunggulan absolut Amerika Serikat di bidang luar angkasa benar-benar diperlukan. Meskipun kita memimpin, tetapi memimpin saja tidak cukup, kita akan segera berada jauh di depan.”

“Angkatan antariksa akan membantu kita mencegah intrusi musuh dan memegang kendali komando”.

Dalam pidatonya di bulan Mei lalu, Wakil Presiden Pence pernah mengungkapkan, harapan para pembuat kebijakan AS tertinggi terhadap pasukan antariksa dan lawan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pence mengatakan bahwa AS tidak dapat memastikan bahwa negara lain di dunia, memegang nilai-nilai dan cita-cita aturan hukum dan perdamaian sebagaimana Amerika Serikat, sehingga kepemimpinan Amerika Serikat di bidang ruang angkasa menjadi lebih penting.

“Faktanya, negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, Korea Utara, dan Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir, dan serangan elektronik yang diluncurkan dari darat mengganggu satelit navigasi dan komunikasi kita, membuat perangkat ini buta dan lumpuh,” kata Pence. (et/sin/sun)

0 comments