Tiongkok Tidak Sama dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT)

 

Saat ini semakin banyak negara dan rakyat melakukan satu hal yang sama yaitu membedakan dengan jelas Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok (PKT), yakni PKT ≠ Tiongkok.

Kalimat pertama dari “Manifesto Partai Komunis” yang diterbitkan pada tahun 1848 adalah: “Satu roh, roh komunisme, berkeliaran di Eropa.” Dan setelah roh yang berasal dari Uni Soviet ini menyerbu tanah Tiongkok, mengatasnamakan dirinya sebagai “Partai Komunis Tiongkok” dan menguasai bangsa Tionghoa selama lebih dari 70 tahun.


Dalam waktu selama 70 tahun, roh ini telah menggunakan “filosofi perjuangan” untuk menciptakan kebencian, menggunakan “berperang melawan langit dan bumi” untuk menghasut orang agar tidak takut pada langit dan bumi, tidak menyayangi alam, menggunakan “kebohongan dan penipuan” untuk menindas kebenaran dan keadilan, dan menggunakan “atheisme” untuk menghancurkan keyakinan budaya tradisional Tiongkok, merusak etika dan moral manusia dan meracuni jiwa orang-orang di dunia. Dengan gila-gilaan menghancurkan kuil-kuil, menghancurkan patung-patung, menghancurkan tempat-tempat bersejarah, menciptakan berbagai gerakan politik, Lompatan Jauh ke Depan, Revolusi Besar Kebudayaan, Pembantaian 4 Juni, penganiayaan terhadap Falun Gong, merusak sistem demokrasi dan kebebasan Hong Kong...... Pada akhirnya, menghancurkan secara tuntas negeri Tiongkok yang indah serta 5.000 tahun peradabannya.

Tangan dan bendera darah roh ini penuh dengan lumuran darah anak-anak bangsa Tionghoa dari beberapa generasi. Selama bertahun-tahun, sejak kecil orang-orang telah di-indoktrinasi “Tidak akan ada Tiongkok baru tanpa Partai Komunis”. Di bawah tipu daya dan kebohongan, telah mengacaukan konsep rakyat tentang partai dan negara, dan secara tidak sadar menganggap “partai” sebagai “ibu tercinta”. Tanpa disadari orang lalu mengakui pencuri sebagai ayah, menganggap partai sebagai negara, dan telah menjadi budak tak bernegara yang dapat disembelih sesuka hati. Bahkan tidak tahu bahwa sejak awal orang-orang sudah dicuci otak oleh Partai Komunis, lupa bahwa partai tersebut tidak lahir di Tiongkok, tetapi adalah roh Marxis-Leninis asal Uni Soviet. Ia eksis di Tiongkok selama 70 tahun lebih, sedangkan Tiongkok adalah warisan Dewa yang memiliki 5.000 tahun budaya brilian.

Amerika Serikat kini telah melakukan pemisahan politik semakin jelas, membedakan PKT dari rakyat Tiongkok. Beberapa politisi mulai menekankan: “Konflik AS-Tiongkok hanyalah konflik antara Amerika Serikat dan PKT”. Menteri Luar Negeri Pompeo berkata: “Partai Komunis saat ini tidak sama dengan rakyat Tiongkok. Amerika Serikat selalu menghargai persahabatan dengan rakyat Tiongkok, tetapi pemerintah Tiongkok dan rakyat Tiongkok yang terhormat bukanlah hal yang sama.” Pompeo juga Berkata: “Nilai-nilai Marxisme-Leninisme dari Partai Komunis Tiongkok menimbulkan tantangan bagi dunia bebas. Ini adalah aturan Leninisme. Setiap orang harus berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginan “golongan tingkat atas” Partai Komunis. Ini bukanlah masa depan yang diinginkan rakyat Tiongkok. Semua orang Tiongkok yang mencintai kebebasan tidak menginginkan model ini. Otoritas PKT telah menginjak-injak hak asasi manusia paling dasar dari warga Tiongkok. (Kami) melihat hal ini dalam insiden Hong Kong dan melihat hal ini dalam pelanggaran serius PKT terhadap hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.”

Penasihat keamanan nasional Amerika Robert O'Brien menerbitkan sebuah artikel di “Washington Post”: “Setiap kali saat orang-orang Tiongkok berani menggunakan kemanusiaan untuk melawan partai, maka PKT beranggapan bahwa mereka tidak lagi berguna bagi negara ini, dan telah menjadi satu masalah yang harus dibereskan, dan satu-satunya solusi yang diketahui PKT adalah penindasan dan intimidasi.”

Seiring dengan suara anti-komunis internasional yang terus meningkat, maka “pakaian baru raja” di tubuh Partai Komunis Tiongkok juga berangsur-angsur terungkap. Dunia mulai menyadari bahwa “PKT tidak sama dengan Tiongkok, lebih-lebih tidak sama dengan rakyat Tiongkok”. PKT adalah sumber terpenting dari semua penderitaan rakyat Tiongkok, jika PKT tidak musnah, maka negara tidak akan damai, rakyat tidak akan damai, dan bangsa Tionghoa tidak akan memiliki kedamaian.

Saat ini, gelombang besar pengunduran diri dari partai komunis Tiongkok sedang melonjak. Dinyatakan secara terbuka di situs luar negeri “the Epoch Times” bahwa jumlah orang yang telah mundur dari partai, liga pemuda dan pionir muda PKT telah melebihi 360 juta, serta meningkat dengan kecepatan puluhan ribu orang setiap hari. Meninggalkan Partai Komunis, membangkitkan kembali Tiongkok, menerobos sangkar tirani otokratis PKT, dan kembali ke budaya tradisional serta nilai-nilai universal telah menjadi aspirasi umum semua orang Tiongkok.

Wahai rakyat Tiongkok dan masyarakat dunia, gunakanlah tindakan praktis untuk mundur dan mejauh dari partai komunis Tiongkok (PKT), bersama-sama mendukung gerakan kebangkitan spiritual ini, menolak komunisme jahat, serta memilih masa depan yang cerah dan indah.

0 comments