Belas Kasih Mengikuti Kita Sepanjang Jalan - Sebuah Perjalanan yang Luar Biasa

 


𝗕𝗘𝗟𝗔𝗦 𝗞𝗔𝗦𝗜𝗛 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗜𝗞𝗨𝗧𝗜 𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗦𝗘𝗣𝗔𝗡𝗝𝗔𝗡𝗚 𝗝𝗔𝗟𝗔𝗡 - 𝗦𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗿𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗯𝗶𝗮𝘀𝗮

Tao Te Ching berkata, "Jaring surga itu keropos, tetapi tidak ada yang lolos." Frasa ini secara metaforis menggambarkan bagaimana surga memperlakukan semua orang dengan adil, menghargai mereka yang berbuat baik dan menghukum mereka yang melakukan kejahatan.

Video Channel:



Meskipun mungkin tampak tidak adil pada saat itu, pada akhirnya, kejahatan tidak akan terhindar.

Seseorang yang telah melakukan kejahatan tidak akan pernah bisa lepas dari hukuman surga.

Tiongkok memiliki sejarah yang kaya akan filosofi moral, seni bela diri, akupunktur, dan pengobatan tradisional.

Sejumlah besar tokoh sejarah yang berkontribusi dalam membentuk sejarah Tiongkok adalah praktisi latihan kultivasi.

“Kultivasi” adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan dalam penempaan jiwa dan raga melalui upaya dari seorang praktisi.

Faktanya, penanaman karakter moral adalah prasyarat bagi siswa untuk belajar serius di Tiongkok kuno. "Mengkultivasi diri sendiri, mengharmoniskan keluarga, mengatur negara, dan menenangkan dunia" telah menjadi motto bagi para intelektual selama beberapa generasi.

Akibatnya, nilai-nilai etika yang bersumber dari ajaran latihan kultivasi berperan penting dalam membangun dan memelihara moralitas sosial.

Pada tahun 1992, Falun Gong (atau yang disebut juga Falun Dafa) diperkenalkan ke masyarakat luas. Latihan ini adalah tradisi kuno dari meditasi dan latihan kultivasi. Latihan ini menggabungkan lima perangkat metode latihan yang lembut dan perlahan, dengan ajaran moral yang berdasarkan atas prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.

Merupakan salah satu aliran Buddha, Falun Gong menyatukan meditasi, latihan energi, dan ajaran moral sebagai sarana untuk mengolah jiwa dan raga, telah membawa kesehatan yang lebih baik dan kedamaian batin bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Falun Gong menekankan kultivasi pikiran, menempatkan orang lain di atas kepentingan diri sendiri, berbelas kasih kepada setiap orang, dan menerapkan prinsip latihan moral; Sejati, Baik, dan Sabar.

Praktisi Falun Gong dapat mencapai kebijaksanaan sejati, kesehatan fisik, dan ketenangan pikiran dengan berasimilasi pada prinsip (Sejati Baik dan Sabar) ini.

Terlepas dari manfaat besar yang diperoleh bagi jiwa dan raga yang telah diberikan Falun Gong kepada individu, keluarga dan masyarakat, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menindak keras latihan ini dan melakukan penganiayaan sejak Juli 1999.

Sejumlah besar praktisi telah ditahan, dipenjara, dan disiksa karena keyakinan mereka. Hal tersebut masih berlanjut hingga hari ini. Pengadilan terhadap Tiongkok, sebuah pengadilan rakyat independen, menyimpulkan bahwa PKT Partai Komunis Tiongkok telah mengambil organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup di Tiongkok selama bertahun-tahun dan terus berlanjut hingga hari ini.

21 tahun penganiayaan brutal dan tidak manusiawi terhadap praktisi Falun Gong adalah terlalu lama. Hal ini harus diakhiri!

Terlepas dari segalanya, pandemi telah memberi kita kesempatan untuk merenungkan diri kita sendiri. Pengacara Hak Asasi Manusia terkenal David Matas berkata, “Kami sekarang menderita akibat menutup mata terhadap penyalahgunaan transplantasi organ.”

Dia mengemukakan sebuah pelajaran, bahwa setiap orang tidak boleh mentolerir dan mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia.

Pilihan untuk membela keadilan dan menjauhkan diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) di hati kita adalah pilihan moral yang sebenarnya.

0 comments