Kasus COVID-19 di Indonesia Capai 1 Juta Teratas

Screenshot video

Indonesia secara resmi melampaui satu juta kasus virus corona pada Selasa (26 Januari 2021), tonggak suram bagi negara Asia Tenggara yang telah berjuang sejak Maret lalu untuk mengendalikan pandemi COVID-19.

Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia, menurut data resmi telah tercatat 1.012.350 kasus, dengan peningkatan harian rata-rata berjalan di atas 11.000 selama lebih dari seminggu.

Kematian akibat penyakit pernafasan sekarang berjumlah 28.468. Angka tersebut termasuk yang tertinggi di Asia, juga yang tertinggi di Asia Tenggara, tetapi para ahli kesehatan meyakini bahwa penyebaran penyakit yang sebenarnya bisa tiga kali lebih tinggi.

Jawa Barat telah menghadapi tingkat infeksi tertinggi di seluruh negeri. Kepala satuan tugas virus corona di salah satu rumah sakit umum tersibuk di Bogor mengatakan mereka menerima rata-rata 95 pasien baru setiap hari.

“Setiap hari kami merawat rata-rata di atas 95 pasien. Sehingga 95 per seratus lima puluh enam itu sudah di atas 80an persen, dan itu sudah warning (bertingkat yang berbahaya). Malahan, kita pernah merawat pasien di atas 120 (sehari),” ujar dr. Marthino Robinson, Sp.PD-KHOM.

Warga Bogor mengatakan mereka khawatir dengan jumlah kasus Indonesia yang melebihi angka satu juta.

“Sangat mengkhawatirkan. Mungkin karena kurangnya kesadaran masyarakat, tapi menurut saya, masyarakat hanya tidak mau tahu (tentang situasi) atau mereka tidak peduli (masalah), seperti pakai masker, cuci tangan, itu harusnya wajib, di kota pun masih tidak sadar kalau pakai masker itu wajib,” kata Fenty Septian, Warga Bogor berusia 24-tahun.

Pemerintah memulai kampanye vaksinasi massal dan memperketat pembatasan pergerakan awal bulan ini, meskipun masih lebih ringan daripada di banyak negara, karena rumah sakit semakin tertekan dan puluhan pasien COVID-19 dilaporkan telah ditolak karena kurangnya tempat tidur dan ventilator.

Per tanggal 26 januari 2021, telah terkonfirmasi lebih dari 99,8 juta orang terinfeksi oleh virus korona baru secara global dan 2.1 juta lebih telah meninggal.

Reuter berkontribusi dalam artikel ini.

0 comments