79 Sungai di Tiongkok Masuk Level Waspada, Otoritas Setempat Memperingatkan “Mungkin Terjadi Banjir”

Diagram skema banjir Sungai Yangtze di Tiongkok. (STR / AFP melalui Getty Images)

LUO TINGTING

Sejak 11 Mei 2021, sembilan provinsi dan kota termasuk Hunan, Jiangxi, Zhejiang, Fujian, Guangdong, dan Guangxi dilanda hujan lebat. Sebanyak 79 sungai mengalami banjir dengan level kewaspadaan super (di atas permukaan air peringatan). Bahkan, beberapa kota sudah diterjang banjir.

Video yang diposting di Internet menunjukkan pada 23 Mei, Kota Nanning, Guangxi, mengalami hujan deras dan menjadi lautan. Pada 22 Mei, banjir terjadi di Gunung Wuyi, Fujian.

Pemantauan oleh Kementerian Sumber Daya Air setempat menunjukkan, dari 79 sungai, sebanyak 34 sungai di sistem air Wujiang, area Tiga Ngarai, sistem air Danau Dongting dan sistem air Danau Poyang di Lembah Sungai Yangtze mengalami peningkatan kapasitas karena melampaui batas level peringatan, dengan rentang level peringatan maksimum 0,02 meter hingga 3,32 meter.

Pada pukul 12:00 24 Mei, permukaan air di bagian hilir Sungai Changjiang, Sungai Le’an, Sungai Xinjiang, dan Sungai Xiuhe di sistem Danau Poyang masih di atas tingkat peringatan 0,05 meter hingga 1,65 meter.

Ketinggian air arus utama di bagian tengah dan bawah Sungai Yangtze dan kedua danau tersebut adalah 2,15 meter hingga 4,62 meter. Angka ini lebih tinggi dari biasanya pada periode yang sama, dan 1,41 meter hingga 2,76 meter lebih rendah dari permukaan air pada level peringatan.

Pada hari yang sama, Wang Wei, direktur Divisi Informasi Teknis Departemen Pencegahan Banjir dan Kekeringan Kementerian Sumber Daya Air, mengatakan kepada media bahwa dari situasi saat ini, situasi banjir tahun ini berada dalam kisaran normal. Akan tetapi kemungkinan perkembangan situasi banjir, tidak bisa dikesampingkan.

Wang Wei secara khusus mengingatkan bahwa departemen terkait, harus fokus pada kondisi banjir di Lembah Sungai Yangtze, merilis informasi peringatan dini tepat waktu, dan mengambil tindakan pencegahan serta tanggapan.

Diperkirakan dari 26 hingga 27 Mei akan turun hujan lebat di Jianghuai, Jiangnan, Tiongkok bagian selatan utara, Guizhou, Hubei dan tempat-tempat lain, dengan curah hujan sedang hingga lebat. Diperkirakan juga akan terjadi pada aliran utama dari bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze pada minggu depan. Akibat hujan lebat, permukaan air dari kedua danau akan meningkat, dan permukaan air di Stasiun Poyang Danau Xingzi, mungkin perlu di waspadai.

Selain itu, Juni hingga Agustus sudah memasuki musim hujan. Banjir besar diperkirakan dapat terjadi di bagian tengah Sungai Kuning, sebagian Sungai Haihe, dan Sungai Songhua.

Banjir yang terlalu mengkhawatirkan dapat terjadi di Sungai Mutiara, Danau Taihu, dan Sungai Liaohe, serta banjir badai regional dapat terjadi di Sungai Yangtze dan Sungai Huaihe.

Pakar meteorologi mengingatkan bahwa kejadian hujan deras baru-baru ini di gunung, bencana geologi atau banjir di sungai kecil dan menengah di Jiangxi tengah dan utara, Zhejiang barat, dan Fujian utara, memiliki tingkat risiko meteorologi yang tinggi, dan upaya pencegahan bencana perlu dilakukan.

Pada periode yang sama tahun lalu, terjadi banjir di Tiongkok bagian selatan. Sejak akhir Mei, bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze, Lembah Sungai Huaihe, Tiongkok barat daya, Tiongkok selatan, dan pesisir tenggara telah mengalami banjir skala besar yang disebabkan oleh tingginya curah hujan secara terus-menerus.

Dari Juni hingga awal September, 70% kabupaten dan kota di Tiongkok dilanda hujan lebat, lebih dari 700 sungai pada level waspada, dan banyak sungai banjir pada saat yang bersamaan. Menurut media Tiongkok daratan, ini adalah banjir terparah sejak 1998 silam.

Namun demikian, ketika menghadapi bencana banjir yang dahsyat, rakyat Tiongkok hanya bisa menghadapi bencana secara diam-diam. Pasalnya, jarang sekali ada pemimpin tertinggi Komunis Tiongkok yang pergi ke daerah untuk menginspeksi bencana. Banyak korban kehilangan tempat tinggal mereka. Mirisnya, mereka tidak mendapatkan perbekalan bantuan. Mereka hanya dapat berjuang untuk bertahan hidup. Sekarang putaran baru banjir mengancam, banyak orang-orang di daratan Tiongkok mengkhawatirkan hal ini. (ET/hui/sun)

0 comments