Ribuan Orang Berkumpul di Taipei untuk Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia

Sekitar 5.200 orang berkumpul untuk mengambil bagian dalam pembentukan karakter di Liberty Square di Taipei, Taiwan, pada 1 Mei 2021. (Chen Po-chou / The Epoch Times)


FRANK FANG

Sekitar 5.200 praktisi Falun Gong di Taiwan dengan mengenakan kostum warna-warni berkumpul di Liberty Square yang ikonik di Taipei pada 1 Mei 2021. Mereka membuat gambar besar dalam rangka memperingati hampir tiga dekade latihan spiritual Falun Gong diperkenalkan ke publik.

Para peserta diatur untuk membentuk frasa pendek dalam karakter tradisional Tionghoa. Pesan yang disampaikan mengucapkan selamat ulang tahun kepada pendiri Falun Gong, Mr Li Hongzhi dan peringatan 29 tahun Falun Gong diperkenalkan kepada publik di Tiongkok.
Sekitar 5.200 orang berkumpul untuk mengambil bagian dalam pembentukan karakter di Liberty Square di Taipei, Taiwan, pada 1 Mei 2021. (Chen Po-chou / The Epoch Times)

Mr Li memperkenalkan disiplin spiritual ini di timur laut Tiongkok pada 29 tahun silam tepatnya 13 Mei, bertepatan hari ulang tahunnya. Sejak tahun 2.000, tanggal tersebut dirayakan oleh para pengikut dan pendukung Falun Gong sebagai Hari Falun Dafa Sedunia.

Latihan disiplin spiritual Falun Gong yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, terdiri dari lima perangkat latihan termasuk meditasi dan ajaran moral dengan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.
Ketika pengikut Dafa di dunia memberi selamat kepada Guru atas hari ulang tahunnya, lingkaran pelangi berwarna-warni juga muncul di langit (Chen Po-chou / The Epoch Times)

Turut ikut serta pada kegiatan ini pengikut Falun Dafa lainnya dengan mengenakan kostum Cape Hood merah muda, membentuk dua bakpao berbiji teratai. Roti ini juga dikenal sebagai buah “persik umur panjang” dalam bahasa Tionghoa, roti yang biasa disajikan pada hari ulang tahun bagi para lansia untuk merayakan pencapaian mereka ke usia lanjut.

Di atas karakter Tionghoa ada dua keindahan surgawi — gambar malaikat yang sering dikaitkan dengan budaya tradisional Tionghoa.
Ketika pengikut Dafa di dunia memberi selamat kepada Guru atas hari ulang tahunnya, lingkaran pelangi berwarna-warni juga muncul di langit (Chen Po-chou / The Epoch Times)

Pembentukan gambar dan frasa tersebut merupakan hasil dari persiapan secara intensif selama tiga hari dimulai pada 28 April lalu. Penyelenggara menyiapkan matras berwarna terkoordinasi untuk membuat garis tepi gambar, meski tugas mereka semakin sulit karena sempat hujan selama dua hari sebelum kegiatan itu digelar.

Cuaca cerah pada 30 April, dan pada 1 Mei, matahari muncul dari balik awan pada siang hari sementara peserta duduk di atas matras yang telah ditentukan untuk menunggu foto udara diambil. Tak lama kemudian, terlihat cincin cahaya yang dikenal sebagai lingkaran cahaya 22 derajat, muncul di sekitar matahari menyinari peserta di bawahnya.

Sebuah Tradisi
Sekitar 5.200 praktisi Falun Gong dari Taiwan berkumpul di Liberty Square di Gedung Memorial Chiang Kai-shek untuk memberi selamat kepada pendiri Falun Gong Li Hongzhi: “Selamat pada hari ulang tahun Guru Li! ” (Chen Po-chou / The Epoch Times)

Setiap menggelar acara tahunan selama lebih dari 20 tahun, pengikut Taiwan masih terus berusaha untuk membuat peningkatan, kata Huang Chun-mei, selaku penyelenggara acara dan wakil ketua Himpunan Falun Dafa Taiwan kepada The Epoch Times.

Tahun ini menandai pertama kalinya gambar tersebut melibatkan begitu banyak karakter Tionghoa — yang membuat koordinasi peserta menjadi lebih menantang, menurut Huang. Selain itu, gambar roti biji teratai digunakan untuk pertama kalinya.
Sekitar 5.200 praktisi Falun Gong dari Taiwan melakukan latihan di Liberty Square di Aula Peringatan Chiang Kai-shek di Taiwan pada tanggal 1 Mei. (Sun Xiangyi/ The Epoch Times)

Tradisi puluhan tahun ini tak berasal dari pulau itu. Pertama kali dimulai di Tiongkok pada tahun 1990-an, ketika pengikut Falun Gong masih bisa berlatih dan mengadakan kegiatan secara terbuka. Tetapi, setelah rejim Tiongkok melancarkan kampanye penganiayaan secara nasional yang melibatkan penangkapan massal dan propaganda kebencian pada Juli 1999, kegiatan ini tetap digelar oleh pengikut di luar negeri.
Sekitar 5.200 praktisi Falun Gong dari Taiwan melakukan latihan di Liberty Square di Aula Peringatan Chiang Kai-shek di Taiwan pada tanggal 1 Mei. (Sun Xiangyi / The Epoch Times)

Selain merayakan ulang tahun Mr Li dan memperingati Hari Falun Dafa Sedunia, Huang mengatakan acara tersebut berfungsi sebagai bantahan atas arogansi rezim komunis. Pada awal penganiayaan, mantan pemimpin partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin dengan percaya diri mengklaim Falun Gong akan “dimusnahkan” dalam waktu tiga bulan. Pada kenyataannya, lebih dari dua dekade kemudian, masih banyak orang-orang baru yang berlatih Falun Gong.

Huang menambahkan pada tahun 1994, dua tahun setelah Mr Li memperkenalkan disiplin latihan ini, kelompok pertama Taiwan mulai berlatih Falun Gong.

Wu Ching-hsiang, seorang pensiunan, selaku arsitek Cetak biru gambar tersebut kepada The Epoch Times mengatakan, tujuan penggambaran dua keindahan surgawi adalah untuk menyampaikan rasa kegembiraan universal pada hari itu.

Menurut Wu, menggelar sebuah acara yang melibatkan ribuan orang selama pandemi, tidak akan mungkin terjadi tanpa keberhasilan pemerintah Taiwan dalam mencegah penyebaran virus Komunis Tiongkok yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Setelah pembentukan karakter berakhir, pengikut berdiri dalam barisan panjang menggelar latihan Falun Gong.

Falun Gong atau Falun Dafa

Salah satu peserta, Debbie Tung (28) seorang desainer desain grafis dan seni visual, mengatakan dirinya ikut serta mengambil bagian dalam acara tahunan tersebut setidaknya empat kali setelah dia mulai berlatih Falun Gong.
Sekitar 5.200 praktisi Falun Gong dari Taiwan melakukan latihan di Liberty Square di Aula Peringatan Chiang Kai-shek di Taiwan pada tanggal 1 Mei. (Sun Xiangyi / The Epoch Times)

“Saya kagum saat pertama kali ikut ambil bagian di dalamnya, Saya merasa sangat damai. Saat saya duduk di sana dan mendengarkan musik yang dimainkan [oleh penyelenggara], saya menemukan saat-saat ketenangan,” ujarnya.
 
Tung berkata tentang kesehatan mental dan fisiknya yang meningkat sejak ia berlatih Falun Gong, dibandingkan dengan orang lain dalam kelompok usianya. Selain itu, keterampilannya sebagai desainer meningkat, seraya ia menambahkan bahwa dirinya kerap mendapatkan inspirasi.

Jackie Lin (48) seorang manajer perencanaan produksi di sebuah perusahaan semikonduktor, mengatakan dirinya ikut bagian dalam pembentukan karakter tahunan berkali-kali sejak 2014. Dia mengatakan, dirinya telah menemukan tujuan baru kehidupannya karena berlatih Falun Gong.

Banyak penduduk setempat berdiri di dekatnya untuk menyaksikan berlangsungnya kegiatan yang digelar.
Sekitar 5.200 praktisi Falun Gong dari Taiwan melakukan latihan di Liberty Square di Aula Peringatan Chiang Kai-shek di Taiwan pada tanggal 1 Mei. (Sun Xiangyi / The Epoch Times)

Mrs Wu, seorang ibu rumah tangga mengatakan, kegiatan tersebut adalah kedua kalinya dirinya melihat formasi karakter di Liberty Square. Dia menggambarkan pemandangan itu sangat “spektakuler dan megah”.

Warga setempat lainnya, Liu, seorang wiraniaga di industri otomotif, mengatakan dirinya terkesan dengan ketertiban para pengikut ketika mereka menuju ke tempat mereka dalam formasi yang ditentukan. Ini adalah pertama kalinya, Liu melihat kejadian tersebut secara langsung, meskipun sebelumnya dirinya melihat foto-foto itu secara online.

Liu mengungkapkan keprihatinannya atas penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok dan menggambarkannya sebagai tindakan “sangat tidak manusiawi.”

Penasihat Kota Taipei, Lin Ying-meng menyerukan kepada orang-orang Taiwan dan negara-negara tetangga untuk mengutuk Partai Komunis Tiongkok (PKT) atas pelanggaran hak asasi manusia, termasuk yang dilakukan terhadap praktisi Falun Gong dan umat Kristen.

“Saya berharap Taiwan dapat menjadi pelabuhan yang aman bagi semua kelompok etnis yang berbeda dan orang-orang yang tertindas [oleh Beijing], Saya berharap kami dapat terus memberikan bantuan kepada orang-orang yang dianiaya oleh PKT,” kata Lin dalam wawancara dengan The Epoch Times edisi Taiwan. (ET/asr/sun)

0 comments