Partai Komunis Tiongkok Bukanlah Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Juga Tidak Mewakili Rakyat Tiongkok

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping (tengah) dan anggota parlemen berdiri untuk lagu kebangsaan selama sesi penutupan konferensi legislatif di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 11 Maret 2021. (Kevin Frayer/Getty Images)

CHIN CHEONG

Penegasan yang membuat para pemimpin partai Komunis Tiongkok menjadi gusar yakni pemisahan tentang Partai Komunis Tiongkok Bukanlah Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Juga Tidak Mewakili Rakyat Tiongkok.

Kebanyakan orang percaya bahwa Tiongkok, orang-orang Tiongkok, dan Partai Komunis Tiongkok semuanya adalah sama. Tidak ada yang dapat lebih jauh dari kebenaran. Sudah waktunya dunia sadar akan kenyataan bahwa Partai Komunis Tiongkok bukanlah Tiongkok, juga tidak mewakili rakyat Tiongkok.

Politisi pertama yang menunjukkan hal ini adalah mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. Dalam pidatonya di Perpustakaan Kepresidenan Richard Nixon dan Museum di California pada Juli 2020, Mike Pompeo berkata: Rakyat Tiongkok adalah benar-benar berbeda dari Partai Komunis Tiongkok. Kebohongan terbesar yang Partai Komunis Tiongkok katakan adalah berpikir bahwa Partai Komunis Tiongkok berbicara untuk 1,4 miliar orang. Ketakutan Partai Komunis Tiongkok akan pendapat yang jujur dari rakyat Tiongkok lebih dari musuh mana pun.

Pada 1 September, Profesor Miles Yu, mantan penasihat Mike Pompeo mengenai strategi yang terkait dengan Tiongkok, mengambil cuti dari jadwalnya yang sibuk dan memberi penulis sebuah wawancara eksklusif di saat waktu-waktu santainya di Maryland. Ia menjelaskan mengapa Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok adalah tidak sama.

Profesor Miles Yu, yang lahir di Tiongkok dan meninggalkan negara itu pada pertengahan tahun 1980-an, memahami seperti apa kehidupan di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok.

“Siapa pun yang memiliki pengalaman hidup di Tiongkok akan segera menyimpulkan bahwa kepentingan Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok adalah tidak sama. Misalnya, rakyat Tiongkok menginginkan kebebasan tetapi ditolak dengan dalih keamanan nasional.”

Profesor Miles Yu mengatakan adalah ironis bahwa sementara kepentingan Partai Komunis Tiongkok bertentangan dengan rakyat Tiongkok, Tiongkok tanpa malu-malu mengklaim bahwa Tiongkok mewakili rakyat Tiongkok yang memiliki populasi sekitar 1,4 miliar orang. Setiap kali Beijing bertengkar dengan kekuatan Barat, Partai Komunis Tiongkok akan menuduh kekuatan-kekuatan Barat “menyakiti perasaan rakyat Tiongkok.”

Dengan kata lain, Partai Komunis Tiongkok berupaya mengintimidasi Barat melalui populasi yang luar biasa besar yang berada di bawah kendalinya.

Dalam pandangan Profesor Miles Yu, hal ini seperti menculik rakyat Tiongkok untuk mendapatkan uang tebusan.

Sementara Partai Komunis Tiongkok membungkam rakyat Tiongkok dan mengekang kebebasan rakyat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok mengaku

mewakili rakyat Tiongkok yang Partai Komunis Tiongkok sandera ini adalah karakteristik yang tepat dari sebuah rezim yang jahat.

Rezim Tiongkok marah dengan pernyataan Mike Pompeo. Xinhua, media yang dikelola oleh negara, menerbitkan sebuah artikel panjang yang menuduh Mike Pompeo “berupaya” mendorong perpecahan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok.

Selanjutnya, marga keluarga Yu di Provinsi Anhui menghapus Profesor Miles Yu dari pencatat silsilah keluarga tersebut atas perintah pihak berwenang setempat. Dalam tradisi Tiongkok, ini dianggap sebagai sebuah penghinaan besar bagi keluarga Yu dan sebuah hukuman yang berat untuk Profesor Miles Yu.

Dari reaksi sengit Partai Komunis Tiongkok, Profesor Miles Yu menyimpulkan bahwa ia dan Mike Pompeo, secara langsung telah menyentuh sebuah titik sakit Partai Komunis Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok memahami bahwa perbedaan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok ini, dapat menyebabkan Partai Komunis Tiongkok kehilangan legitimasinya. Sebelum Partai Komunis Tiongkok berkuasa 100 tahun yang lalu, Partai Komunis Tiongkok menerapkan taktik yang sama untuk melemahkan Kuomintang yang berkuasa saat itu, yang akhirnya menyebabkan kejatuhan Kuomintang.

“Oleh karena itu, Partai Komunis Tiongkok adalah hipersensitif ketika kami menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok sebenarnya tidak mewakili rakyat Tiongkok,” jelas Profesor Miles Yu.

Memang, konsep “irisan” tersebut mengganggu Partai Komunis Tiongkok. Pada 3 September 2020, pemimpin Tiongkok Xi Jinping memberikan sebuah pidato pada peringatan 75 tahun Perang Anti-Jepang (1937 -“1945) dan berkata, “Rakyat Tiongkok tidak akan pernah membiarkan siapa pun atau kekuatan apa pun yang berupaya untuk membuat sebuah irisan di antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok.”

Tema yang sama juga muncul di pertemuan Tiongkok-Amerika Serikat di Alaska pada awal tahun ini, ketika Yang Jiechi, pejabat tinggi untuk hubungan luar negeri Tiongkok, menarik apa yang disebut garis merah untuk Amerika Serikat, memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mempertanyakan legitimasi Tiongkok.

Di masa lalu, setiap kali Beijing mengeluh bahwa sebuah kebijakan Amerika Serikat yang tertentu menyakitkan perasaan atau kepentingan 1,4 miliar orang, Washington akan melunakkan sedikit sikapnya, kata Profesor Miles Yu. Dimulai dengan Mike Pompeo, retorika ini tidak lagi bekerja karena kami tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak mewakili rakyat Tiongkok.”

Di tingkat kebijakan, pemerintahan Donald Trump membuat sebuah perbedaan yang jelas antara rakyat Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok. Sedangkan pemerintahan Donald Trump menyambut para warga negara Tiongkok untuk belajar di Amerika Serikat, pemerintahan Trump memberlakukan pembatasan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok tertentu untuk memasuki Amerika Serikat.

“Kami menghukum Partai Komunis Tiongkok karena menyakiti Hong Kong, karena melakukan genosida di Xinjiang, karena mengintimidasi Taiwan, dan karena melanggar hukum internasional di Laut Tiongkok Selatan. Semua tindakan ini benar-benar untuk kepentingan rakyat Tiongkok tetapi bertentangan dengan kepentingan Partai Komunis Tiongkok,” kata Profesor Miles Yu.

Profesor Miles Yu percaya bahwa dengan menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok, jelas-jelas tidak sama dengan Tiongkok atau rakyat Tiongkok, yang akan sangat membantu untuk mengakhiri sentimen peredaan pro-Beijing.

Ia menjelaskan bahwa jauh di dalam kebudayaan Amerika Serikat, ada simpati yang kuat untuk rakyat Tiongkok” karena misionaris awal Kristen menyaksikan penderitaan dan keterbelakangan rakyat biasa. Belas kasih untuk orang-orang Tiongkok yang menderita ini paling baik tercermin dalam The Good Earth” karya Pearl Buck.

Sayangnya, kebajikan bagi para warganegara biasa ini di Tiongkok secara terampil, diubah oleh Partai Komunis Tiongkok, melalui propaganda dan taktik front terpadu, untuk melayani kepentingan Partai Komunis Tiongkok sendiri. Hal tersebut menghasilkan sebuah sentimen penentraman yang kuat terhadap Partai Komunis Tiongkok.

“Kebijakan penentraman ini telah bertahan selama pemerintahan delapan presiden, sampai akhirnya Donald Trump memerintah,” kata Profesor Miles Yu.

Profesor Miles Yu percaya bahwa penenteraman secara alami, akan perlahan-lahan mati begitu orang-orang menyadari bahwa kepentingan Partai Komunis Tiongkok sama sekali bertentangan dengan kepentingan rakyat Tiongkok.

Profesor Miles Yu menyimpulkan: “Selama lebih dari setengah abad, kita telah dibodohi oleh propaganda Tiongkok untuk percaya bahwa Partai Komunis Tiongkok dan Tiongkok memiliki arti yang sama. Untuk pertama kali, kami memecahkan mitos ini dan hal ini akan memiliki sebuah dampak yang bermakna di hari-hari mendatang.” (ET/Vv/sun)

Ching Cheong adalah lulusan Universitas Hong Kong. Dalam karir jurnalisme selama puluhan tahun, ia memiliki spesialisasi dalam berita politik, militer, dan diplomatik di Hong Kong, Beijing, Taipei, dan Singapura.

0 comments