Mengapa Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 KM Berhenti Melaju di Dekat Ibukota Kyiv?

Gambar yang diambil oleh perusahaan satelit AS Maxar menunjukkan konvoi militer Rusia di utara Kyiv membentang sekitar 40 mil (sekitar 64 kilometer) pada 28 Februari 2022. (Foto AFP/Citra satelit © 2022 Maxar Technologies)

GAO SHAN

Berita yang dirilis Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (3/3/2022), bahwa konvoi militer Rusia yang panjangnya mencapai 40 mil sudah 3 hari berhenti bergerak pada daerah dekat ibukota Ukraina, Kyiv.

Namun demikian, pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan, Moskow tidak berniat membatalkan rencana menduduki Kyiv – kota yang berpenduduk 3 juta jiwa – dan akan menggunakan taktik pengepungan jika perlu.

Gambar satelit terkini menunjukkan konvoi militer dalam skala besar menimbulkan kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi. Pejabat Inggris dan AS mengatakan kesulitan logistik dapat memperlambat proses tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (3/3) mengatakan bahwa konvoi militer Rusia sekarang berada di daerah 30 kilometer lebih dari Kota Kyiv, dan nyaris tidak bergerak selama 3 hari terakhir.

Mengapa Konvoi Militer Rusia Berhenti Melaju?

Ada beberapa alasan mengapa kendaraan lapis baja, tank, dan artileri yang ditarik, berhenti melaju untuk menyerang ibukota Ukraina. Alasan dapat mencakup masalah logistik, perlawanan tak terduga yang dilancarkan oleh militer Ukraina, atau penurunan moral prajurit Rusia.

Pemerintah Inggris menyebutkan bahwa bisa jadi masalah terjadi di bidang logistik, kegagalan mekanis pada peralatan militer, masalah macetnya peralatan, membuat konvoi militer sulit untuk bergerak maju. Ada juga berita yang beredar bahwa pasukan Rusia di Ukraina sedang menghadapi kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar. Selain itu, ada desas-desus bahwa kemungkinan hambatan maju terjadi karena kualitas ban kendaraan tempur yang buruk dan kendaraan yang tidak dirawat dengan baik.

Jenderal Richard Barrons, mantan komandan Komando Pasukan Gabungan Inggris mengatakan dalam acara ‘Today’ pada Channel 4 BBC: “(Militer Rusia) membawa serta kegagalan logistik besar-besaran dalam memasok bahan bakar, makanan, suku cadang dan ban kendaraan perang … sehingga mereka terjebak dalam lumpur dan sulit untuk bergerak keluar.”

Namun, dia mengatakan masalah komando dan kontrol – seperti kegagalan jaringan radio dan komunikasi jaringan terbuka – juga cenderung menyebabkan masalah yang lebih besar.

Pentagon juga menunjukkan bahwa Rusia memiliki masalah logistik dan telah memutuskan untuk melakukan perbaikan sepenuhnya. Mereka sedang menilai kembali tentang kemajuan yang belum tercapai dan bagaimana menebus waktu yang hilang.

Pentagon juga mengatakan bahwa perlawanan yang gigih dari pihak Ukraina juga dianggap sebagai alasan untuk menghambat kemajuan pasukan Rusia. Namun, Pentagon mencatat bahwa pihaknya tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Perlawanan yang gigih dari pihak Ukraina, yang di luar perkiraan Rusia mungkin juga telah mempengaruhi moral pasukan Rusia. Ini adalah alasan lain menurunnya motivasi untuk bergerak maju.

“Semangat konvoi (Rusia) turun setiap hari”, kata Oleksandr Danylyuk, mantan Sekjen Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina kepada BBC. Dia mengatakan bahwa situasi itu sangat kontras jika dibandingkan dengan tekad militer Ukraina untuk mempertahankan ibukota.

Pada Selasa (1 Maret), seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada wartawan bahwa ada tanda-tanda masalah moral pada militer Rusia yang sebagian besarnya adalah prajurit rekrutan baru.

“Tidak semua dari mereka bahkan tahu bahwa mereka akan dikirim dalam misi tempur,” kata pejabat itu.

Mungkinkah Konvoi Rusia Dihancurkan?

Ukraina memang memiliki beberapa serangan udara dan telah menggunakan drone hebat buatan Turki untuk menghancurkan konvoi Rusia di tempat lain. Tetapi menurut Jenderal Barrons, Kyiv sama sekali tidak memiliki kekuatan udara yang cukup untuk menghancurkan konvoi militer besar Rusia.

“Mereka pandai menyerang konvoi dari depan dan sayap, tetapi menggempur dari udara agak terbatas,” katanya.

Barrons menambahkan bahwa militer Rusia juga akan mengerahkan pertahanan udara di sekitar konvoi untuk menembak jatuh jet tempur Ukraina yang menyerang. Oleh karena itu, serangan udara terhadap konvoi akan menempatkan pihak Ukraina pada risiko kehilangan lebih banyak angkatan udaranya yang sudah terbatas.

Beberapa kritikus telah menyarankan NATO agar ikut mempertimbangkan untuk menghancurkan konvoi militer Rusia. Tapi tindakan seperti itu akan menjadi eskalasi besar dan bisa memicu perang antara dua kekuatan nuklir.

Pemerintah Barat telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak berniat terlibat langsung dalam konflik tersebut.

Apa yang Akan Dilakukan Selanjutnya oleh Konvoi Militer Rusia?

Terlepas dari semua masalah yang tercantum di atas, fakta yang tetap perlu dihadapi adalah konvoi militer besar Rusia sedang berada tidak jauh dari Kyiv dan setiap saat dapat bergerak maju.

Lord Dannatt, mantan komandan tentara Inggris mengatakan kepada BBC: “Konvoi militer dalam skup besar ini … akan mengepung dan menyerang ibu kota Ukraina”. Dia juga menambahkan bahwa tentara Rusia akan menduduki jalan demi jalan di Kyiv dan menyebabkan kerusakan besar.

Jenderal Richard Barrons juga mengatakan bahwa konvoi itu masih memiliki kemampuan ofensif militer yang kuat dan dapat menyebabkan kerusakan besar di Kyiv.

Dia mengatakan bahwa konvoi bisa saja berubah menjadi kekuatan artileri dan infanteri untuk mengepung Kyiv.

Pada saat itu, katanya, Moskow akan memiliki dua opsi. Mengepung dan tidak menyerang, lalu mengultimatum Kyiv agar segera menyerah. Atau memberlakukan Kyiv yang tidak bersedia menyerah, hancur seperti yang dialami kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.

Sekarang, rakyat Kyiv hanya bisa wait and see apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh konvoi militer Rusia. (ET/sin/sun)

0 comments