Tidak Ada Upacara Perpisahan Jenazah Konon Karena Jiang Jemin Sudah Mati 17 Hari Lalu

Pada 30 November 2022, sebuah layar besar pada lokasi umum di Beijing menayangkan berita kematian Jiang Zemin. (Noel Celis/AFP/Getty Images)



JING ZHONGMING

Skala upacara pemakaman Jiang Zemin mungkin setara dengan upacara pemakaman jenazah mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Deng Xiaoping, tetapi upacara perpisahan jenazah ditiadakan. Berita tersebut menimbulkan kecurigaan mengenai apakah pemerintah menutup nutupi sesuatu. Konon sudah beredar desas desus di Internet bahwa Jiang Zemin sudah mati 17 hari sebelumnya.

Pada Rabu (30 November), mantan sekjen PKT Jiang Zemin meninggal dunia karena sakit. Keesokan harinya, Panitia Pemakaman Jiang Zemin yang dipimpin langsung oleh Xi Jinping secara pribadi mengeluarkan Pengumuman No.2 yang isinya tentang jenazah Jiang akan disemayamkan sementara di Balai Agung Rakyat, Beijing pada hari Selasa (6 Desember) siang untuk dilakukan upacara peringatan. Hari itu, seluruh gedung pemerintahan di dalam negeri atau perwakilan RRT di luar negeri supaya mengibarkan bendera setengah tiang, dan warga sipil dalam negeri agar mengheningkan cipta selama 3 menit.

Namun di akhir pengumuman, secara khusus disebutkan bahwa tidak akan ada upacara perpisahan jenazah.

Sebelumnya, media Hongkong telah melaporkan bahwa upacara perpisahan jenazah Jiang Zemin akan diadakan pada 5 Desember.

Skala upacara pemakaman jenazah Jiang Zemin akan diadakan setara dengan upacara pemakaman jenazah Deng Xiaoping. Sehari sebelum upacara peringatan Deng Xiaoping pada waktu itu, diadakan upacara perpisahan jenazah. Hal perbedaan ini menimbulkan berbagai spekulasi.

Pada 13 November, sudah beredar desas-desus di media sosial dalam dan luar negeri soal kematian Jiang yang bersumber dari laporan Baidu, dan meminta pemilik aplikasi agar bersiap-siap menerima jika konten dalam halaman web-sidenya menjadi berwarna abu-abu. Saat itu, netizen sudah mulai berspekulasi bahwa jangan-jangan ada orang terkenal yang meninggal dunia, dan sebagian besar tebakan telah mengarah kepada Jiang Zemin. Setelah PKT mengumumkan berita kematian Jiang Zemin, halaman web berubah menjadi abu-abu dalam semalam, yang mana konsisten dengan rumor yang disebutkan di atas.
Berita yang beredar pada 13 November : Pemilik aplikasi agar bersiap-siap menerima jika konten dalam halaman web-sidenya menjadi berwarna abu-abu. (foto Internet)


Pada 16 November, dilaporkan di Internet bahwa jenazah Jiang Zemin telah dibawa dari Shanghai menuju Beijing, berikut teks lengkap berita kematian resmi (tautan) Tetapi dalam berita duka itu tidak tercantum waktu kematian Jiang Zemin.


Juga masih pada 13 November, Qin Feng, keponakan mantan Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxing yang menjadi reporter TV Satelit Hongkong, memposting di Weibo tulisan yang berbunyi : “Air sungai mengalir ke arah timur”. Setelah pengumuman resmi tentang kematian Jiang Zemin pada 30 November, dia kembali memposting tulisan tersebut : “Air sungai mengalir ke timur”. Postingan tersebut kemudian dihapus pihak penyensor.

Li Zhaoxing pernah menjabat duta besar Tiongkok untuk Amerika Serikat pada saat Jiang Zemin berkuasa, dia adalah orang kepercayaan Jiang.

Menurut informasi publik, dari tanggal 14 hingga 19 November, setelah Kongres Nasional ke-20 menetapkan Xi Jinping kembali berkuasa, ia langsung melakukan kunjungan penting ke Asia Tenggara, menghadiri KTT G20 dan KTT APEC.

Beberapa hari yang lalu, Radio Free Asia yang mengutip ucapan seseorang yang dekat dengan keluarga Jiang Zemin memberitakan bahwa Jiang Zemin dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma pada 24 November dan kesehatannya memburuk hingga memasuki kondisi sekarat pada 26 November. Sejak itu pihak pemerintah mulai mempersiapkan urusan kematiannya.

Sumber tersebut juga menyampaikan bahwa semasa hidup Jiang Zemin suka berenang dan bermain di air. Semenjak berhenti berenang dalam beberapa tahun terakhir, Jiang masih suka berendam dalam air, kemudian dia hanya bisa duduk-duduk di tepi kolam.

Jiang Zemin yang dikenal juga sebagai “kodok”, tidak heran kalau secara alami memang menyukai air.

Dalam beberapa tahun terakhir, desas desus kematian Jiang Zemin sering muncul, tetapi setelah itu dia “hidup kembali”.

Pada 6 Juli 2011, ATV di Hongkong bahkan secara eksklusif “melaporkan secara salah” kematian Jiang Zemin karena sakit, yang membuat masyarakat dunia gempar. Belakangan, beberapa media asing melaporkan bahwa meskipun Jiang Zemin tidak meninggal karena sakit pada saat itu, dia memang berada di ambang kematian, kesehatannya memburuk tetapi dokter tidak dapat menemukan akar penyebab penyakit yang diderita, sampai-sampai berita duka sudah disiapkan oleh para pemimpin puncak PKT.

Sumber yang diwawancarai oleh reporter Radio Free Asia baru-baru ini mengatakan bahwa dengan teknologi medis saat ini, Jiang Zemin seharusnya bisa hidup lebih lama.

Ketika pihak PKT mengumumkan berita kematian Jiang Zemin, Tiongkok sedang berlangsung “revolusi kertas putih”. “Revolusi kertas putih” ini dianggap sebagai ancaman serius bagi rezim PKT.

Artikel khusus Epoch Times yang berjudul “Jiang Zemin Telah Mati” menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok telah melakukan banyak kejahatan terhadap bangsa dan negara Tiongkok. Lebih-lebih PKT yang di bawah kepemimpinan Jiang Zemin, telah menggerakan seluruh mesin negara untuk melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong, membunuh serta pengambilan paksa organ dari tubuh hidup para praktisi Falun Gong di daratan Tiongkok. PKT sudah tidak lagi dapat diharapkan, jadi perlu segera dilenyapkan dari bumi. Kematian Jiang Zemin juga akan mempercepat kehancuran partai jahat ini. (ET/sin/sun)


0 comments