Anak Bukan Kelinci Percobaan! Orang Tua AS Marah, Tuding AI Sebabkan Bunuh Diri Anak

 


Washington, AS – Kekhawatiran terhadap dampak AI chatbot terhadap anak-anak semakin meningkat. Sejumlah orang tua di Amerika Serikat menuduh perusahaan teknologi menjadikan anak-anak sebagai “kelinci percobaan”, setelah muncul kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang diduga terkait dengan interaksi anak-anak bersama chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI).

Pada Selasa (17/9), Senator Partai Republik Josh Hawley memimpin sidang dengar pendapat di Senat AS mengenai bahaya AI chatbot terhadap kesehatan mental anak-anak.

Kasus Tragis: Anak Bunuh Diri Setelah Terpengaruh Chatbot

Tiga orang tua memberikan kesaksian memilukan di hadapan Kongres:

  • Matthew Rayne menceritakan putranya yang setiap hari berbicara dengan ChatGPT, bahkan menerima arahan untuk melukai diri sendiri, hingga akhirnya bunuh diri.
  • Megan Garcia menggugat Character.AI, menuduh chatbot tersebut melakukan percakapan seksual dengan anak remajanya, membuatnya kecanduan, dan mendorongnya melakukan tindakan bunuh diri.
  • Seorang ibu asal Texas mengungkap anaknya kini harus dirawat di institusi kesehatan mental setelah kecanduan chatbot.

Gugatan Hukum Menumpuk

Sebelum sidang dimulai, Social Media Victims Law Center mengajukan tiga gugatan baru terhadap Character.AI. Salah satunya melibatkan kasus Juliana Peralta (13 tahun) yang terjerat hubungan emosional dengan chatbot setelah sering melakukan percakapan pribadi dan seksual.

Juliana beberapa kali mengungkapkan niat bunuh diri kepada chatbot, namun bukannya mendapat bantuan, ia justru diarahkan kembali untuk menggunakan aplikasi. Tragisnya, ia akhirnya mengakhiri hidupnya pada 2023.

Fakta Mengejutkan: 70% Remaja Gunakan AI Chatbot

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa sekitar 70% remaja AS menggunakan AI chatbot sebagai teman bicara, namun hanya 37% orang tua yang mengetahui aktivitas anak mereka tersebut.

Pakar psikologi memperingatkan bahwa chatbot AI bisa menciptakan rasa intimasi palsu yang memperburuk isolasi sosial, depresi, serta menjerumuskan anak-anak ke arah perilaku berbahaya.

Seruan untuk Regulasi dan Perlindungan Anak

  • OpenAI menyatakan akan memperkuat fitur keamanan, termasuk teknologi prediksi usia untuk mengarahkan anak ke versi chatbot yang lebih aman.
  • Para pakar mendesak Kongres untuk membuat aturan tegas, termasuk verifikasi usia, tanggung jawab perusahaan, serta kewajiban uji keamanan produk.
  • Senator Josh Hawley menegaskan akan mendorong undang-undang agar keluarga korban bisa menggugat perusahaan teknologi yang lalai melindungi anak-anak.


#AIChatbot #AnakBukanEksperimen #PerlindunganAnak #AIberbahaya #BunuhDiriRemaja #OpenAI #CharacterAI #TeknologiBerbahaya #KeamananDigital #SenatAS

0 comments