Trump Akan Kirim Surat Tarif ke 200 Negara Minggu Depan: UE dalam Sorotan, Kanada Tertahan

 


Washington, D.C. – Menjelang batas akhir negosiasi tarif pada 1 Agustus 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya akan mengirimkan surat tarif kepada 200 negara pada minggu depan. Surat tersebut, menurut Trump, akan berfungsi sebagai semacam kontrak dan sinyal dimulainya kebijakan tarif baru yang lebih tegas.

“Kami akan kirim surat itu minggu depan. Isinya kira-kira: Anda harus bayar 10%, 15%, atau mungkin lebih kecil, tergantung kondisinya. Setelah surat itu dikirim, maka keputusan sudah final,” kata Trump, Jumat (25/7).

Trump menegaskan bahwa tujuan utama tarif ini bukan untuk menyakiti negara lain, melainkan mendorong kebijakan perdagangan yang adil dan setara.


Uni Eropa Berpeluang Capai Kesepakatan, Kanada Masih Buntu

Trump mengungkapkan bahwa Uni Eropa sedang aktif dalam proses negosiasi dan kemungkinan besar akan segera mencapai kesepakatan dagang. Ia bahkan menyebut bahwa Jepang sebelumnya telah menyepakati kontribusi sebesar USD550 miliar, dan berharap Uni Eropa bisa mengikuti jejak tersebut.

Sementara itu, untuk Kanada, Trump bersikap lebih tegas:

“Kami belum mencapai banyak kesepakatan dengan Kanada. Mungkin mereka langsung saja kena tarif. Ini bukan negosiasi,” ujarnya.

Uni Eropa sendiri dijadwalkan akan mengadakan pertemuan langsung antara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Trump di Skotlandia pada hari Minggu, dengan harapan bisa mencapai kerangka kerja perdagangan sebelum tenggat.


Trump Pertimbangkan “Refund” Lewat Cek Pajak dari Pendapatan Tarif

Presiden Trump juga menyatakan bahwa pemerintahannya tengah mempertimbangkan untuk menggunakan pendapatan dari tarif sebagai stimulus ekonomi, termasuk dengan menerbitkan cek pengembalian pajak kepada rakyat AS. Tujuannya adalah untuk mengurangi beban akibat kenaikan harga barang serta memberikan dorongan ekonomi.

Menurut data Departemen Keuangan AS, pendapatan tarif selama semester pertama 2025 telah mencapai lebih dari USD100 miliar, yang bisa menjadi sumber dana untuk program pengembalian tersebut.


Negosiasi Global Masih Berlangsung, Trump Akui Waktu Terbatas

Trump menyadari bahwa waktu untuk negosiasi sangat terbatas, mengingat kompleksitas dari hubungan dagang global yang melibatkan ribuan produk, tingkat tarif yang berbeda, serta hambatan non-tarif lainnya.

“Kami tidak bisa bernegosiasi dengan semua negara. Jadi pendekatannya akan sederhana dan langsung: tarif 15% sampai 50%,” ungkap Trump saat pidato tanggal 23 Juli 2025.


Pakar Ekonomi: Negara yang Lambat Negosiasi Bisa Rugi

Profesor Xie Tian dari University of South Carolina Aiken menilai bahwa negara yang tidak cepat bernegosiasi dengan AS akan mendapatkan kesepakatan yang lebih buruk.

“Semakin lambat negosiasi, semakin buruk hasil yang akan didapat. Amerika akan lebih fokus ke negara-negara yang punya pengaruh besar terhadap perdagangan mereka,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Trump tengah mencari investasi besar dari negara-negara Timur Tengah, dan saat ini telah ada komitmen investasi global hingga USD6 triliun.


#Trump2025 #TarifAS #PerangDagang #EkonomiGlobal #KebijakanTrump #TarifInternasional #UniEropa #Kanada #BeritaAmerika #PerdaganganInternasional #StimulusEkonomi

0 comments