Dokter Dunia Kutuk Kejahatan Pengambilan Organ Paksa oleh PKT dalam Kongres Transplantasi Dunia di San Francisco

 


San Francisco, Amerika Serikat – Kongres Dunia untuk Transplantasi Organ, yang digelar di San Francisco, dihadiri oleh ribuan profesional medis dari seluruh dunia, termasuk dokter transplantasi, ahli anestesi, perawat, dan tim pengadaan organ. Namun di luar gedung konferensi, sekelompok dokter dan praktisi Falun Gong mengadakan aksi damai untuk mengungkap sisi gelap praktik transplantasi di Tiongkok—khususnya pengambilan organ secara paksa yang dilakukan oleh rezim Partai Komunis Tiongkok (PKT).

19 Tahun Melawan Kejahatan Medis

Organisasi Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH) atau "Para Dokter Menentang Pengambilan Organ Paksa" kembali menyerukan keadilan dalam aksi protes damai tersebut.

Torsten Trey, pendiri DAFOH, mengatakan:
"Kami telah berjuang selama 19 tahun. Yang mengejutkan, hambatan terbesar justru datang dari komunitas medis itu sendiri, terutama mereka yang terlibat dalam bidang transplantasi organ."

Sejak PKT memulai penindasan terhadap Falun Gong pada tahun 1999, praktisi Falun Gong dilaporkan menjadi target utama dalam pengambilan organ secara paksa. Data dari penyelidikan independen dan kesaksian para saksi menunjukkan bahwa dalam 26 tahun terakhir, setidaknya satu juta lebih praktisi Falun Gong diyakini dibunuh untuk diambil organnya.

Praktik Tidak Etis: “Membunuh Sesuai Permintaan”

Dr. Ali Centurion, Wakil Direktur Medis DAFOH, mengungkapkan:
"Kami tahu bahwa praktik ini masih berlangsung. PKT menyangkal dan menyembunyikannya. Namun kita harus terus mengungkap kebenaran ini. Belum cukup banyak orang yang tahu, dan saat kesadaran meningkat, kejahatan ini bisa dihentikan."

Ia juga menyoroti ketidaknormalan dalam sistem transplantasi organ Tiongkok:

"Di China, Anda bisa mendapatkan organ hanya dalam satu atau dua minggu. Itu tidak mungkin secara etis. Di AS atau Eropa, Anda harus menunggu tiga hingga lima tahun. Jadi bagaimana bisa di China begitu cepat? Ini hanya mungkin jika seseorang dibunuh untuk menyediakan organ itu."

Sayangnya, sebagian dokter dari negara-negara Barat bahkan mendorong pasiennya untuk melakukan transplantasi di China, tanpa memperhatikan sumber organ yang tidak transparan dan kemungkinan adanya “pembunuhan sesuai permintaan.”

Torsten Trey menegaskan:
"Misalnya, seorang dokter Amerika mengatakan kepada pasiennya: 'Kamu bisa dapat ginjal dalam dua minggu di China.' Tapi pasien itu mungkin secara tidak langsung telah menyebabkan terbunuhnya seorang tahanan hati nurani di Tiongkok, mungkin seorang praktisi Falun Gong. Itu adalah pembunuhan sesuai pesanan."

Seruan untuk Bertindak dari Komunitas Medis

DAFOH berharap melalui Kongres Transplantasi Dunia ini, semakin banyak tenaga medis dari seluruh dunia bisa memahami kejahatan besar yang tersembunyi di balik industri transplantasi organ di Tiongkok. Aksi damai ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya etika dalam praktik medis, serta perlindungan hak asasi manusia.


#TransplantasiOrgan #KejahatanPKT #FalunGong #PengambilanOrganPaksa #SanFrancisco #DoctorsAgainstForcedOrganHarvesting #HakAsasiManusia #EtikaMedis #DAFOH #StopForcedOrganHarvesting #KongresTransplantasiDunia

0 comments