Obrolan Seputar Pengembangan Senjata Biologi PKT (1)

Vaksin virus PKT (pneumonia Wuhan) yang dikembangkan oleh otoritas PKT telah memulai uji coba diinjeksikan ke dalam tubuh manusia.
WANG HE

Wabah yang merebak di seluruh dunia saat ini telah menempatkan masalah penelitian PKT pada senjata biologis di ujung topik. Pada 26 Maret lalu, Badan Keamanan dan Nonproliferasi Internasional A.S. menyatakan dalam sebuah cuitan: “Hari ini kita memperingati ulang tahun ke 45 penandatanganan ‘Konvensi Senjata Biologis’ dan menegaskan kembali pentingnya komitmen ‘Konvensi Senjata Biologis’ untuk menghilangkan senjata biologis.”

Dalam Laporan Tahunan terbaru tentang “Pengendalian Militer, Non-Proliferasi dan Kepatuhan Militer Melucuti Senjata”, dinyatakan bahwa meskipun RRT menandatangani “Konvensi Senjata Biologis”, “tidak ada informasi yang tersedia untuk menunjukkan bahwa RRT telah mengambil langkah-langkah yang relevan untuk memenuhi kewajiban Konvensi” dan mencampakkan rencana senjata biologis ofensif. “Karena potensi penggunaan ganda dan ancaman potensial sebagai senjata biologis”, Amerika Serikat menaruh perhatian atas kepatuhan lembaga medis militer Tiongkok dalam pengembangan racun yang dihasilkan oleh bakteri patogen.

Memang, sumber sebenarnya virus PKT (Wuhan Pneumonia), dari “sumber laboratorium P4 Institut Penelitian Virus Wuhan” bukanlah tidak berdasar. Lembaga Penelitian Virus Wuhan secara formal adalah milik Sistem Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, tetapi latar belakang militernya tidak dapat dikesampingkan.

PKT sejauh ini menolak untuk mengumumkan “Pasien No. 0” dan menolak para pakar AS datang ke Tiongkok untuk memerangi epidemi (pada akhirnya datang ke Tiongkok, tapi tidak diperbolehkan menyentuh ‘area kotor’); pada awal situasi epidemi sudah diatur untuk memusnahkan sampel virus dan pengendalian ketat tentang informasi yang relevan dan lain sebagainya. Disisi lain, juga membuat informasi palsu yang luar biasa banyak serta dengan sekehendak hati mengkambing-hitamkan AS dan militer AS sebagai sumber virus. Tidak satu pun dari hal ini yang menepis keraguan bahkan semakin memperdalam keyakinan dunia bahwa PKT telah mengembangkan senjata biologis.

Faktanya, situasi pengembangan kekuatan militer PKT, termasuk penelitian biologinya, selalu menjadi fokus perhatian Amerika Serikat. Sejak tahun 2000 hingga kini, Departemen Pertahanan AS menerbitkan “Laporan Tahunan ke Kongres: “Kekuatan Militer Republik Rakyat Tiongkok” setahun sekali (kecuali pada 2001). Ada dua versi dari “Laporan Kekuatan Militer RRT” di Amerika Serikat, satu adalah versi publik dan yang lainnya adalah versi rahasia.

Dalam versi publik dari “Laporan Kekuatan Militer RRT” pada tahun 2018, AS percaya bahwa PKT sedang berinvestasi dalam “teknologi kunci”, diantaranya termasuk “pengeditan gen”, teknologi ini akan meletakkan dasar untuk inovasi masa depan dalam aplikasi komersial dan militer. Laporan itu menyebutkan bahwa “Rencana Lima Tahun ke-13” yang dirumuskan oleh Partai Komunis Tiongkok pada 2016, sebanyak lima kali menyebutkan tentang perkembangan pengeditan gen; 135 virus jenis baru dibuat dengan pengeditan gen di Institut Kedokteran Hewan Harbin, Provinsi Heilongjiang dan setiap virus baru yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Virus Wuhan melalui pengeditan gen dapat digunakan sebagai senjata biologis di bawah sistem “integrasi militer dan sipil” PKT. Ini secara teknis, hukum dan operasional sama sekali tidak memiliki hambatan apapun bagi PKT. Selain itu, PKT terus melengkapi upaya modernisasi militer lokal dengan memperoleh (bila perlu juga membajak) teknologi dan pengetahuan asing, seperti aktivitas impor, investasi asing langsung, kegiatan spionase industri dan cyber serta pendirian pusat-pusat litbang asing dan lain-lain.

Dalam versi publik dari “Laporan Kekuatan Militer Tiongkok” pada 2019, meskipun tidak menunjuk hidung bahwa PKT sedang mengembangkan senjata virus gen biologis, tetapi ada menyebutkan bahwa PKT sedang mengembangkan “pengeditan gen” dan “kloning gen”, serta teknologi ini berdasarkan pada rekayasa genetika biologis, dapat digunakan untuk keperluan militer kapan saja. Laporan itu juga menyebutkan bahwa Tiongkok telah menyelesaikan kloning gen primata pertama (He Jiankui, wakil profesor di Departemen Biologi, Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok Selatan, beserta timnya menggunakan teknologi pengeditan gen untuk mengubah gen CCR5 dari sepasang sel embrionik bayi kembar pada 2018, insiden mencoba agar bayi memperoleh kekebalan terhadap AIDS yang dapat diwariskan).

Dalam laporan tahun 2018 dan 2019, pemerintah AS sudah memperhatikan bahwa strategi pengembangan pertahanan nasional PKT (seperti “integrasi militer-sipil”) dan hukum (seperti “hukum intelijen nasional”) adalah penggunaan ganda militer-sipil dan militer-sipil satu tubuh. Dengan cara ini, teknologi sipil apapun harus melayani kekuatan dan tujuan militer. Setiap teknologi dan kemampuan yang telah dicapai dan dimiliki oleh rekayasa genetika biologis Tiongkok tentu dapat digunakan oleh institusi militer PKT.

Karena banyaknya pertimbangan politik, diplomatik dan sosial psikologis, versi publik dari “Laporan Kekuatan Militer Tiongkok” sangat terbatas dan sangat terkendali dalam hal pengungkapan dan pernyataan dalam kata-kata untuk konten yang relevan. Pemahaman AS tentang pengembangan senjata biologis PKT, mutlak tidak sebatas ini saja.

Berikut ini sebuah contoh. Pada 7 Agustus tahun 2007, menurut laporan Yonhap News Agency dari Washington bahwa Departemen Pertahanan AS menetapkan Korea Selatan sebagai negara di seluruh dunia yang paling mungkin diserang oleh senjata kimia, biologis, senjata radioaktif serta senjata nuklir dan menunjukkan bahwa perlu membuat ketetapan tindakan balasan khusus dan melakukan latihan untuk berjaga-jaga. Ini dikarenakan Amerika Serikat percaya bahwa Korea Utara kemungkinan tidak hanya memiliki sejumlah besar senjata kimia, tetapi juga memiliki senjata biologis dan senjata nuklir. Mengingat hubungan khusus antara RRT dan Korea Utara, tindakan militer AS ini sebenarnya merupakan tindakan pencegahan terhadap pengembangan senjata biologis oleh PKT yang tak perlu dijelaskan.

Faktanya, PKT memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan senjata biologis. Pada awal 1950-an, selama Perang Korea, PKT mengarang kebohongan bahwa militer AS meluncurkan “perang bakteri” dan mengorganisir kampanye besar-besaran anti-perang bakteri Amerika Serikat. Pengembangan senjata biologis PKT dimulai dari saat itu. Baik Tiongkok maupun Uni Soviet pada getol dengan “Tiga Perang (yakni: Perang nuklir, perang biologis dan perang kimia), dan Uni Soviet pernah dengan penuh semangat membantu PKT. (epochtimes/lin)

Bersambung

Bagian dua (2) bisa dilihat di link berikut ini: https://www.truthmedia.id/2020/04/obrolan-seputar-pengembangan-senjata_28.html 


0 comments