Menyadari Telah Tertipu dan Mundur Dengan Berani

Mahasiswa asal Shandong Zhang Wenbin membuat rekaman video, menyerukan suara hatinya, menghimbau semua orang untuk merobohkan tembok ini, “Xi Jinping mundur! Partai komunis mundur!”

 Dari “Fans Merah” Menjadi “Anti Merah”


DAN FENGCHEN

Pada 30 Maret 2020 lalu, seorang pemuda asal Provinsi Shandong bernama Zhang Wenbin merilis sebuah video dengan nama aslinya, secara terbuka Zhang menghimbau agar “partai komunis mundur” dan “Xi Jinping mundur”. Dari rekaman video itu terlihat, saat ia berturut-turut mengulang perkataan “mundur” itu, ekspresi Zhang sangat serius, cuping hidungnya sampai ikut bergetar saking meluapnya emosi. Bisa dibayangkan betapa dirinya telah lama memendam suara hati dan luapan perasaan tersebut. Rekaman video itu sangat singkat, akan tetapi, untuk membuat video itu entah berapa lama dirinya telah berkecamuk melalui malam terjaga.

Jika dikatakan pemuda Hong Kong dalam gerakan menentang UU anti ekstradisi dengan cara mengeluarkan slogan “Langit Tumpas PKT” adalah tindakan dengan mandat dari Langit menegakkan keadilan, maka himbauan seorang Zhang Wenbin yang berada di daratan Tiongkok ini, lebih membutuhkan keberanian yang teramat besar.

Pada akhir video itu Zhang Wenbin berkata, “Mungkin saya tidak akan bisa melihat hari dimana partai komunis runtuh, juga tidak tahu apakah video ini bisa dilihat Anda semua atau tidak. Yang penting, dunia ini, pernah saya singgahi” di antara kata-katanya, tersirat tekad heroik yang tragis “rela mengorbankan diri demi melengserkan raja”, dan menimbulkan kesedihan seorang ksatria yang menempuh mara bahaya. Ini menjelaskan, Zhang Wenbin paham betul tindakan dirinya ini mungkin harus dibayarnya mahal, di hadapan tirani PKT yang bengis, ia telah siap mental untuk menghadapi hal terburuk ---- sejauh ini, sudah banyak sekali pendahulu yang telah melakukan hal yang sama terbukti mengalami hal buruk itu.

Dalam rekaman video itu Zhang Wenbin berkata, “Dulu saya juga seorang fans muda PKT, setelah menerobos firewall perlahan saya menjadi memahami sosok asli partai komunis yang sesungguhnya. PKT (Partai Komunis Tiongkok) mulai dari Reformasi Lahan, Revolusi Kebudayaan, Tiga Tahun Kelaparan, Program Kelahiran, Pembantaian Tiananmen 4 Juni, Penganiayaan terhadap Falun Gong, Penganiayaan terhadap Tibet, Uighur/Xinjiang, dan Hong Kong, sampai sekarang ini telah menancapkan cakar iblisnya di seluruh dunia, dan semua orang seolah melihat tapi tidak mempedulikannya, bahkan masih banyak yang memuja dan menyanjungnya, saya betul-betul sudah tidak bisa menerima hal ini.”

Lewat perkataan ini, secara singkat Zhang Wenbin mengungkapkan perjalanan hati nuraninya, dari yang dulu ia adalah seorang “fans Merah” sampai sekarang ini ia menjadi “anti Merah” kata kuncinya, adalah “mendobrak firewall” untuk melihat fakta.

Kekerasan dan dusta, adalah dua batu pondasi besar yang melandasi rezim PKT. Selama bertahun-tahun, PKT lewat budaya partai satu kata mendoktrin paksa dan propaganda dengan menipu, lewat firewall internet yang kian hari ditumpuk kian tinggi dan tebal semua jalur informasi fakta dari luar diputus, cyber terorisme yang kian hari kian sengit dan para fans Merah serta kelompok 50 sen, ditambah lagi dengan kemakmuran fiktif busa gelembung ekonomi, menjadikan setiap rakyat Tiongkok menjadi bodoh, tuli dan buta, dan menjadi budak yang tunduk kepada perintah partai. Seperti yang disesali oleh Zhang Wenbin, “Saya menyadari beberapa teman baik di masa SMA dulu, dari perbincangan dengan mereka dapat secara jelas merasakan mereka adalah fans Merah, dan kelompok 50 sen pendukung komunis. Saya merasa yang paling tidak bisa diterima adalah PKT telah membutakan mata rakyat dengan doktrin penipuannya, membelenggu dan memenjarakan masyarakat di balik tembok yang sangat tinggi ini.”

Untuk memahami lebih banyak fakta, selain dengan cara mendobrak firewall, Zhang Wenbin juga pernah keluar dari Tiongkok pergi ke Hong Kong, ia bahkan pergi ke Tibet dan Xinjiang: “Bulan Mei tahun lalu saya ke Hong Kong, bulan Juni di seluruh Hong Kong meletus aksi menentang UU ekstradisi, setelah itu saya mengetahui di Tibet dan Xinjiang PKT telah melakukan berbagai kejahatan… Saya juga pernah ke Tibet, disana kehidupan masyarakat sangat sederhana dan damai, tidak seperti yang dikatakan orang bahwa warga Tibet sangat jahat.” Setelah memahami fakta ini, Zhang Wenbin berang dan mencemooh corong PKT yang selalu menipu warga, “Saya merasa semua media massa Tiongkok adalah sampah!”

Zhang Wenbin berkata, “Wabah kali ini adalah sumbu penyulutnya, membuat saya terdorong untuk menuntut agar partai komunis mundur.”

Memang, merebaknya virus PKT menghantam seluruh dunia telah membuat dunia semakin mengenal karakter jahat PKT dalam memusnahkan manusia, PKT telah menjadi tikus jalanan yang diburu oleh masyarakat di muka bumi ini, menyelidiki sumber asal muasal virus PKT, menuntut tanggung jawab pejabat PKT yang menyembunyikan kondisi wabah ini, suara keadilan menuntut ganti rugi PKT telah berkobar dimana-mana, baik intensitas maupun nadanya pun semakin tinggi, pada akhirnya akan membentuk gelombang kekuatan baru “langit menumpas PKT, dan merobohkan Tembok Merah”. Dari segi maknanya, Zhang Wenbin adalah seorang penunggang ombak di tengah fenomena alam semesta ini.

Zhang Wenbin menyebut wabah virus PKT ini sebagai sumbu penyulut dirinya meneriakkan kata-kata “mundur”. Sangat bercitra, juga sangat tepat --- sumbu penyulut tersambung ke kantung mesiu, PKT yang menciptakan kantung mesiu ini, seberapa besar kantung mesiu ini? Sebesar gunung ibarat langit, di dalamnya dipenuhi oleh amarah langit dan manusia; PKT juga menciptakan sumbu penyulut, nama lain dari sumbu penyulut ini adalah virus PKT.(epochtimes/sud)

Video Referensi: 

0 comments