Go Public Ant Group Dihentikan, Pesan Apa Yang Terlontar?

 

Ant Group yang awalnya direncanakan akan Go Public pada 5 November lalu, mendadak dihentikan proses listingnya oleh ShanghaiStock Exchange, yang sempat memicu kemarahan publik. Foto arsip Jack Ma.

YUAN BIN

Ant Group pada awalnya berencana go public per 5 November 2020. Tak disangka, pada 24 Oktober lalu setelah Jack Ma mengkritik sistem pengawasan keuangan RRT, awalnya menuai kecaman keras dari media massa pemerintah, kemudian 4 lembaga pengawas keuangan besar Partai Komunis Tiongkok (PKT) di luar kebiasaan memanggilnya untuk berdialog, menyusul pada 3 November lalu, Bursa Efek Shanghai (ShanghaiStock Exchange, red.) mendadak mengumumkan dihentikannya proses listing go public saham A-SharesAnt Group dari papan STAR market (papan bursa iptek dan inovasi, red.), saham H-Sharesgroup tersebut dengan sendirinya pun ikut mengalami penundaan. Berbagai opini dalam maupun luar negeri pun heboh.

Listing saham Ant Group bisa dikatakan pesta akbar IPO terbesar dalam sejarah. Menurut perkiraan, hanya dari pengajuan pembelian secara retail saja Ant Group telah memecahkan rekor USD 3 triliun (42.420,15 triliun rupiah), dan nilai kapitalisasi pasar mungkin akan mencapai RMB 2,1 triliun (sekitar USD 313 miliar), jauh lebih tinggi daripada empat bank BUMN terbesar Tiongkok yakni ICBC (nilai kapitalisasi pasar RMB 1,75 triliun, China Construction Bank (RMB 1,57 triliun), Agricultural Bank of China (RMB 1,1 triliun), dan Bank of China (RMB 0,94 triliun), bahkan lebih tinggi daripada jumlah kapitalisasi dari Bank of China dan Agricultural Bank of China.

Sebelumnya, proses go public Ant Group hanya menghabiskan waktu 36 hari, berbagai pihak telah “memberikan lampu hijau”. Kode saham grup tersebut adalah 688688, dengan harga penawaran RMB 68,8 dan kode lot juga 688. Hal yang begitu “istimewa” ini bisa dilihat betapa pihak pemerintah memandangnya begitu penting.

Menurut pemberitaan media, setelah go public Ant Group dihentikan, harga saham Alibaba pun mulai rontok, dan memicu guncangan di bursa saham dan kalangan moneter, kekayaan Jack Ma anjlok hampir USD 3 miliar (42.420,15 triliun rupiah) hanya dalam sehari, posisinya sebagai orang ke-6 terkaya di dunia juga merosot hingga ke posisi 18.

Mengapa nasib Ant Group bisa berubah sedemikian drastis? Analis menilai hal ini adalah akibat dari Jack Ma menentang keras Wang Qishan. Dalam acara Shanghai BundSummit yang ke-2 yang diadakan pada 24 Oktober lalu, Wang Qishan menekankan sektor finansial Tiongkok “tidak boleh menempuh jalan oportunis dan bertaruh yang sesat, tidak boleh menempuh jalan gelembung finansial yang menyimpang, tidak boleh menempuh jalan Skema Ponzi yang sesat”, harus mempertahankan layanan finansial ekonomi riil, mencegah dan menetralisir risiko finansial, inovasi finansial dan penguatan pengawasan harus berbarengan. Setelah itu dalam pidatonya Jack Ma membombardir sektor perbankan Tiongkok yang memiliki “pemikiran seperti pegadaian”, inovasi yang baik tidak akan gentar terhadap pengawasan, tapi takut pada “pengawasan kemarin”, juga dikatakan masalah finansial Tiongkok saat ini, bukan terletak pada risiko sistematis yang ada, melainkan minimnya sistem finansial yang sehat.

Ada pula analisa yang menilai, dikatakan Jack Ma menyinggung perasaan Wang Qishan, lebih tepat dikatakan telah menyinggung Xi Jinping. Karena pada dasarnya, mencegah risiko finansial adalah diprakarsai oleh Xi Jinping, Jack Ma mengolok risiko finansial yang sistematik sama saja dengan menampar wajah Xi Jinping, akibatnya mengalami naas dipilih sebagai ayam yang disembelih oleh Xi Jinping untuk menakuti monyet.

Namun menurut penulis, mendadak dihentikannya proses go public Ant Group baik dikarenakan menyinggung Wang Qishan maupun Xi Jinping, keduanya menjelaskan satu hal, yakni PKT tidak akan mengizinkan siapa pun menantang supremasi kekuasaannya, masyarakat biasa tidak bisa, konglomerat seperti Jack Ma pun tidak bisa. Siapa pun harus selalu di bawah kendali partai, betapa pun tidak nyamannya, setiap orang harus tunduk, juga harus diam dan takluk, tidak diperbolehkan ada sedikit pun beda pendapat atau merasa tidak senang!

Tidak diragukan, seiring dengan bangkitnya e-commerce dan pembayaran online di internet, perkembangan pesat model finansial yang baru, mulai dari Taobao sampai Alipay, hingga Internet Financial (ITFIN, red.), Jack Ma telah membangun sebuah imperium finansial raksasa. Lalu kenapa? Sebesar apa pun bisnisnya, Jack Ma tidak lebih dari seekor semut di bawah kaki gajah PKT.

Setelah go public Ant Group dihentikan, kantor berita Xinhua mempublikasikan sebuah artikel ChickenSoup for the soul yang berjudul “Perkataan Tidak Boleh Asal Diucapkan, Banyak Hal Tidak Boleh Sesuai Kehendak Hati, Manusia Tidak Boleh Sesuka Hati”, dalam artikel disematkan sebuah gambar, yakni gambar kuda di atas awan, jelas yang dimaksud adalah Jack Ma (Nama Mandarinnya Ma Yun, yang berarti kuda/Ma di atas awan/Yun, red.). Dan di atas gambar tersebut terdapat kalimat: “Di balik segala sesuatu selalu ada harga yang harus dibayar, jika tidak memiliki modal, jangan berbuat sekehendak hati.” Ini jelasjelas memperingatkan Jack Ma - “Anda tidak punya modal, jika mengkritik Xi Jinping dan Wang Qishan, akan ada perhitungan di kemudian hari!

Dikabarkan beberapa hari lalu semua poster iklan pinjaman online perusahaan Jack Ma telah diturunkan. Sepertinya “di bawah kehebatan tinju besi sosialisme, awan apa pun hanyalah awan melayang, semut apa pun hanyalah serangga tak berarti.” Tak terkecuali Ma Yun (Jack Ma)!

Di saat seperti ini teringat akan sumpah yang pernah diucapkan Jack Ma dulu, “jika bank tidak berubah, maka kami akan mengubah bank”, bukankah ini sangat ironis? (et/sud/sun)

0 comments