Catatan Sejarah 22 Tahun Penganiayaan PKT Terhadap Latihan Spiritual Falun Gong di Tiongkok


Di awal tahun 90-an, Tiongkok mengalami kebangkitan, sebuah kebangkitan kembali dengan budaya tradisionalnya, berupa perbaikan diri melalui penempaan moral. Sebuah budaya yang telah bertahun-tahun ditekan dan dihancurkan oleh rezim komunis, sebuah latihan kultivasi yang disebut Falun Gong atau yang juga dikenal sebagai Falun Dafa. Ini adalah meditasi kuno, yang merupakan akar budaya tradisional Tiongkok, sebuah latihan untuk peningkatan keseluruhan pikiran, jiwa dan raga.



Penempaan moral individu adalah konsep umum di Tiongkok kuno. Dalam bahasa Tionghoa disebut “Xiulian”. “Xiu” berarti kultivasi (penempaan watak karakter). Sementara “Lian” berarti berlatih, untuk memperbaiki atau menyempurnakan.

Latihan Falun Gong memiliki dua aspek. Salah satu diantaranya adalah berlatih latihan Qigong yang dilatih dengan 5 perangkat metode latihan; 4 metode yang dilatih dalam posisi berdiri dan 1 metode duduk bermeditasi.

Yang lainnya adalah dalam aspek kultivasi diri. Ini melibatkan peningkatan karakter moral seseorang. Praktisi Falun Gong mengikuti tiga prinsip universal alam semesta; “Sejati-Baik-Sabar” dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pada Mei 1992, pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi memperkenalkan latihan ini ke publik untuk pertama kalinya di kota Changchun, Tiongkok Timur Laut. Master Li memperkenalkan latihan ini sebagai salah satu jenis latihan Qigong, yang menekankan kultivasi jiwa yang jauh melampaui praktik lain pada saat itu.

Pada awalnya Otoritas Tiongkok mendukung Falun Gong. Asosiasi Riset Qigong Tiongkok yang disponsori negara, secara resmi mengakui Falun Gong sebagai latihan Qigong. Dan Master Li Hongzhi diakui sebagai master Qigong yang telah disetujui untuk mengajar Falun Gong secara Nasional.

Master Li memberikan 54 ceramah umum tentang Falun Gong di daratan Tiongkok. Pada tahun 1995 Master Li memperkenalkan Falun Gong ke seluruh dunia.

Selama tahun 90-an, Master Li menerima banyak penghargaan dari dalam dan di luar Tiongkok. Ajaran Guru Li sekarang diterjemahkan ke dalam 40 bahasa, diterbitkan dan didistribusikan ke seluruh dunia.

Pada pertengahan hingga akhir 90-an, Partai Komunis Tiongkok atau PKT mulai melihat Fang Gong sebagai ancaman.

Ini sebagian disebabkan hanya karena populasi Falun Gong yang melebihi 70 juta orang menurut survei otoritas Tiongkok sendiri. Tetapi kebangkitan nilai-nilai tradisional lah yang benar-benar mempengaruhi rezim partai komunis Tiongkok tersebut, dan pada akhirnya menyerang Falun Gong.

Pada tanggal 20 Juli 1999, Jiang zemin, pemimpin partai komunis Tiongkok saat itu memulai penganiayaan sistematis terhadap latihan ini dan masih berlangsung hingga kini. Tetapi Falun Gong telah menyebar di luar daratan Tiongkok, bahkan tumbuh lebih kuat. Saat ini, jutaan orang dari semua lapisan masyarakat dan lebih dari 100 negara berlatih Falun Gong. Hari ini penganiayaan tersebut telah berlangsung genap 22 tahun, dan praktisi Falun Gong di seluruh dunia tetap teguh mempertahankan keyakinan mereka.

Minggu ini, di tengah pandemi virus Wuhan Tiongkok yang masih berlangsung, para praktisi Falun Gong di seluruh dunia memperingati untuk menandai 20 Juli, sebuah peringatan yang menunjukkan solidaritas dengan rekan-rekan mereka di Tiongkok dan bertindak sebagai mercusuar nilai-nilai luhur tradisional dalam menghadapi rezim yang berusaha menghancurkan esensi masa lalu Tiongkok kuno.

0 comments