Nasib 5 Besar Pemimpin Garda Merah Saat Revolusi Kebudayaan di Tiongkok


Pada 18 Agustus 1966, Lapangan Tiananmen yang bergolak mengadakan pertemuan besar massa, yakni "Perayaan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar" yang dihadiri oleh jutaan orang.

Mao Zedong menemui Garda Merah untuk pertama kalinya dan segera menyebabkan pengaruh besar baik di dalam maupun di luar negeri.

Setelah itu, Garda Merah dengan gila-gilaan memukuli, menghancurkan dan merampok secara nasional, sampai api “pemberontakan itu dibenarkan”, Garda Merah hampir segera membakar Zhongnanhai.


Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai khawatir: Mereka juga menyeret dan mengkritik kader pimpinan, itu sudah keterlaluan.

Segera setelah itu, dimulailah "pergi ke gunung dan pergi ke pedesaan" yang melibatkan lebih dari 10 juta anak muda.

Mao Zedong mengusulkan agar para intelektual muda pergi ke pedesaan untuk menerima pendidikan ulang dari petani miskin menengah ke bawah.

Profesor Universitas Peking Yin Hongbiao berkata, “Setelah misi mereka selesai, ketika Mao Zedong memiliki penempatan baru dan para pemberontak tidak begitu patuh, mereka ditinggalkan.”

"Setelah kejadian itu, cepat atau lambat mereka akan merasa dimanfaatkan."

Orang yang lebih tua memiliki ingatan. Ada lima anak muda dalam "Revolusi Kebudayaan" yang pernah menjadi fokus perhatian banyak orang di dalam surat kabar dan radio. Mereka adalah Nie Yuanzi, Tan Houlan dan lainnya, lima pemimpin besar "faksi pemberontak" Garda Merah.

Bagaimana kesudahan para pemimpin Garda Merah ini? Sebagian besar orang bahkan tidak menyangka bahwa orang-orang ini yang pernah mengira mereka yang menggempur posisi musuh demi "cinta partai dan patriotisme", pada akhirnya, setelah Revolusi Kebudayaan, mereka dijadikan "kambing hitam" Revolusi Kebudayaan oleh Partai Komunis Tiongkok. Lima besar pemimpin Garda merah semua dijatuhi hukuman penjara, mereka dihukum karena "kejahatan kontra-revolusioner" mulai dari sembilan hingga tujuh belas tahun. Namun kabar ini jarang diketahui oleh orang di daratan Tiongkok.

Kisah selengkapnya bisa menyaksikannya di tayangan video berikut ini: https://youtu.be/bskBnl4rGBM


0 comments