Media AS Ungkap Ambisi China Bangun “Benteng Strategis” untuk Lawan Amerika
![]() |
GLOBAL — China di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok (PKT) tengah membangun apa yang disebut sebagai "benteng strategis" demi menghadapi tekanan Amerika Serikat dan mengejar dominasi global. Menurut laporan media AS, strategi ini mencakup penguatan industri teknologi, satelit, kecerdasan buatan (AI), hingga pengaruh di bidang perdagangan global melalui sektor maritim dan kendaraan listrik.
China Genjot AI dan Satelit untuk Mandiri dari Barat
Mengutip laporan The Wall Street Journal (22 Mei), sejak satu dekade terakhir China berupaya mewujudkan kemandirian nasional di bidang teknologi, termasuk robotika, AI, dan satelit. Tahun lalu saja, PKT menggelontorkan 500 miliar dolar AS untuk penelitian dan pengembangan — tiga kali lipat dari anggaran pada 2012.
Sejak tahun 2000 hingga 2023, China telah menanamkan modal ventura senilai hampir 200 miliar dolar ke lebih dari 9.600 perusahaan AI. Di bidang ruang angkasa, China juga terus meningkatkan jumlah satelit untuk mengawasi setiap sudut bumi dari orbit.
Strategi Perdagangan dan Kekuatan Maritim: Dominasi Lewat Galangan Kapal
Tak hanya teknologi, industri komersial perkapalan juga menjadi senjata andalan PKT. Menurut Clarksons Research, pada 2023 galangan kapal China telah menyumbang 53% dari total tonase kapal yang dikirim secara global, meningkat tajam dari hanya 8% pada 2002. Hal ini menunjukkan dominasi signifikan China dalam rantai logistik dan perdagangan maritim internasional.
Sektor kendaraan listrik (EV) juga menjadi bagian dari strategi untuk menguasai pasar otomotif dunia, dengan dukungan besar dari pemerintah pusat.
Ancaman Militer: Dari Nuklir hingga Pengaruh di Indo-Pasifik
Peningkatan kemampuan sipil juga memperkuat industri militer China, yang dalam satu dekade terakhir mengalami pertumbuhan eksplosif, menurut analis militer independen Zhou Ziding. Ia menyebut China sebagai ancaman yang lebih serius dibandingkan Uni Soviet pada masa Perang Dingin.
Laporan Departemen Pertahanan AS juga menyebut bahwa China kini memiliki lebih dari 600 hulu ledak nuklir, dan sedang dalam proses memperluas gudang senjata strategisnya.
Meski begitu, para ahli menilai militer AS tetap unggul secara signifikan, bahkan lebih kuat dibanding gabungan kekuatan militer negara-negara lain di peringkat kedua, ketiga, dan keempat.
Trump dan Strategi Konfrontatif terhadap China
Mantan Presiden AS Donald Trump secara terbuka menyebut China sebagai "penipu terbesar" dalam perdagangan global. Jika kembali ke Gedung Putih, Trump berjanji akan terus menekan PKT, terutama dalam isu tarif dan akses pasar.
Trump telah menyatakan bahwa China hanya bisa menurunkan tarif ekspor ke AS jika membuka seluruh sektornya — mulai dari media, telekomunikasi, hingga pendidikan. Banyak pengamat menilai, jika China membuka akses penuh seperti Facebook, X (Twitter), dan platform asing lainnya, maka kekuasaan PKT akan runtuh dari dalam.
0 comments