Waspada! Penipuan Baru Gunakan Suara AI Meniru Kerabat, Korban Diminta Kirim Uang
Modus Baru: Phishing dengan Voicemail Palsu AI
Modus penipuan ini dikenal sebagai "voice phishing" atau vishing, dan makin marak terjadi di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan. Para penjahat siber mengirimkan pesan suara yang terdengar sangat mirip dengan suara orang yang dikenali korban — misalnya anak, pasangan, atau sahabat — yang meminta bantuan secara mendesak.
Biasanya, pesan ini disertai tautan ke situs bank palsu dan permintaan untuk segera mengirim dana. Dalam beberapa kasus, pelaku menyamar sebagai polisi, rumah sakit, atau petugas layanan publik yang menuntut pembayaran "darurat".
AI Hanya Butuh Beberapa Detik untuk Meniru Suara
Menurut editor berita online, Ms. Lapinit, pada tahun 2020 dibutuhkan 20 menit rekaman suara untuk meniru seseorang. Namun saat ini, teknologi AI hanya memerlukan beberapa detik saja untuk membuat tiruan suara yang meyakinkan.
Meski saat ini sistem AI belum mampu merespons percakapan secara real-time, para ahli menyebut hal itu hanya soal waktu.
Data FBI: Ribuan Kasus Phishing Terjadi di 2024
Data terbaru dari FBI menunjukkan bahwa pada tahun 2024 saja, tercatat lebih dari 193.000 kasus penipuan siber berbasis phishing dan penipuan identitas. Angka ini jauh melampaui jumlah pengaduan kasus pemerasan digital yang tercatat sebanyak 86.000 kasus.
Tips Keamanan: Gunakan “Kata Sandi Rahasia” Antar Keluarga
CEO platform pelatihan keamanan siber StationX, Mr. House, menyarankan masyarakat agar lebih waspada terhadap:
- Penelepon yang menggunakan nama atau nomor tepercaya.
- Permintaan mendesak yang bersifat emosional atau finansial.
- Ajakan membagikan kode verifikasi atau informasi pribadi.
Ia juga merekomendasikan keluarga untuk membuat "kode rahasia" atau lelucon pribadi yang hanya dipahami oleh anggota keluarga untuk memverifikasi keaslian jika terjadi situasi mendesak.
Kesimpulan
Penipuan berbasis suara AI merupakan ancaman nyata yang kian berkembang. Waspadai modus baru ini dan selalu verifikasi informasi sebelum mengambil tindakan. Edukasi diri dan keluarga adalah kunci utama untuk menghindari jebakan penipuan siber.
0 comments