Bongkar Praktik Penindasan Global: AS Ungkap Operasi Penyerangan Aktivis oleh Rezim Tiongkok
![]() |
WASHINGTON, DC — Amerika Serikat resmi mengungkap operasi penindasan lintas negara oleh rezim Komunis Tiongkok (PKT) terhadap aktivis prodemokrasi yang tinggal di luar negeri. Terbaru, Departemen Kehakiman AS mendakwa dua pria yang terlibat dalam pengintaian dan upaya penyerangan terhadap seniman pembuat patung yang mengkritik Xi Jinping di AS.
Penindasan Terhadap Aktivis di AS: Bukti Kian Terang
Menurut siaran pers Departemen Kehakiman AS tertanggal 30 Mei 2025, dua pria—Cui Guanghai, warga negara Tiongkok berusia 43 tahun, dan John Miller, warga negara Inggris berusia 63 tahun pemegang green card AS—didakwa oleh dewan juri federal di Milwaukee, Wisconsin dan Los Angeles, California.
Keduanya dituduh:
- Mengikuti dan mengintai aktivis Tiongkok di AS secara lintas negara bagian;
- Terlibat dalam konspirasi penyelundupan dan pelanggaran Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata;
- Mencoba mengirim teknologi militer AS seperti drone dan misil ke Tiongkok.
Jika terbukti bersalah, keduanya terancam hukuman penjara maksimal 40 tahun.
Latar Belakang: Serangan terhadap Seniman Pembuat Patung
Pada tahun 2023, seorang seniman asal Tiongkok di AS, Hui Bo (æƒ æ³¢), menciptakan patung pasangan Xi Jinping dan istrinya dalam posisi berlutut. Karya ini memicu kemarahan Beijing. Atas perintah dari otoritas Tiongkok, Cui dan Miller kemudian diduga mengoordinasikan aksi untuk membungkam seniman tersebut.
Berdasarkan dokumen pengadilan di Los Angeles, seorang informan FBI yang menyamar selama dua tahun berhasil membongkar skema ini. Ia menyatakan bahwa Miller dan Cui bertindak langsung atas instruksi dari pemerintah Tiongkok. Bahkan Miller dikabarkan bertemu dengan pejabat tinggi PKT di Beijing dan Liaoning pada Juni 2023.
Pada November 2023, menjelang kunjungan pejabat tinggi PKT ke Amerika, kedua tersangka menerima perintah untuk mencegah aksi protes. Salah satu rencananya adalah menyabotase kendaraan Hui Bo agar tak bisa hadir dalam demonstrasi di San Francisco.
Bukti Keterlibatan Langsung Rezim Tiongkok
Menurut FBI, Miller secara sadar menjalankan operasi berdasarkan arahan pemerintah Tiongkok. Kasus ini juga mengungkap rencana mereka menyelundupkan teknologi militer AS untuk digunakan dalam reverse engineering di Tiongkok—sebuah ancaman serius terhadap keamanan nasional Amerika.
Reaksi Aktivis dan Pemerintah AS
Aktivis demokrasi di AS, Jie Lijian, menyatakan bahwa kasus ini hanyalah salah satu dari banyak contoh “penegakan hukum transnasional ilegal” oleh PKT. Ia menegaskan bahwa praktik ini sudah sangat meresahkan dan melanggar kedaulatan negara lain.
"Kejahatan lintas negara ini sudah menjadi pola. Tapi kini dunia internasional, terutama Amerika Serikat, mulai bersikap tegas. Praktik ini tidak akan ditoleransi lagi," kata Jie.
Pernyataan Departemen Kehakiman AS
Wakil Jaksa Agung Todd Blanche menyebut bahwa kasus ini merupakan serangan terbuka terhadap nilai-nilai demokrasi dan keamanan nasional AS. Ia berjanji bahwa pemerintah akan terus mengejar dan menghukum siapa pun yang terlibat dalam upaya seperti ini.
Kesimpulan
Kasus ini menjadi bukti kuat bahwa rezim Komunis Tiongkok aktif melakukan pengawasan dan represi terhadap pembangkang di luar negeri, termasuk di tanah Amerika. Upaya mereka tidak hanya mencederai hak asasi manusia, tapi juga mengancam keamanan global. Amerika Serikat kini menunjukkan sikap “zero tolerance” terhadap segala bentuk penindasan lintas negara.
0 comments