Kabar Menggemparkan: Kepala Biara Shaolin, Shi Yongxin, Ditangkap atas Dugaan Kejahatan dan Skandal Asmara

 


Henan, Tiongkok – Shaolin Temple yang terkenal di Gunung Song, Henan, Tiongkok, mengonfirmasi bahwa kepala biaranya, Shi Yongxin, telah resmi ditahan oleh pihak berwenang untuk penyelidikan. Ia diduga melakukan tindak pidana serius, termasuk penyalahgunaan dana proyek dan aset kuil, serta pelanggaran berat terhadap aturan monastik Buddha. Tidak hanya itu, Shi Yongxin juga dikabarkan memiliki banyak selingkuhan dan anak di luar nikah.

Desas-desus penangkapan Shi Yongxin telah menyebar luas di media Tiongkok sejak 26 Juli. Meski awalnya pihak media kesulitan mendapat konfirmasi dari kuil karena panggilan mereka langsung diputus, keesokan harinya pihak manajemen Shaolin Temple akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi.

Dalam pernyataan tersebut dijelaskan bahwa Shi Yongxin kini tengah diselidiki oleh sejumlah lembaga pemerintah secara gabungan. Selain tuduhan penggelapan dan penyalahgunaan dana, ia juga diduga menjalin hubungan terlarang dengan beberapa wanita dalam waktu lama, yang berujung pada kelahiran anak-anak di luar nikah — suatu pelanggaran besar dalam disiplin biara Buddha.

Siapa Shi Yongxin? "Biksu CEO" yang Kontroversial

Shi Yongxin saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Asosiasi Buddha Tiongkok, Ketua Asosiasi Buddha Provinsi Henan, dan pernah menjadi anggota parlemen nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ia dikenal sebagai sosok "biksu politis" karena kedekatannya dengan sistem kekuasaan Tiongkok.

Pada 2018, Shi Yongxin membuat sejarah dengan mengadakan upacara pengibaran bendera PKT di depan gerbang Shaolin — pertama kalinya dalam sejarah kuil berusia lebih dari 1.500 tahun. Ia juga dikenal luas karena membangun imperium bisnis Shaolin, mengendalikan lebih dari 10 perusahaan dengan perkiraan pendapatan tahunan melebihi 200 juta yuan, sehingga mendapat julukan "CEO berjubah biksu".

Namun, kontroversi mengenai dirinya bukan hal baru. Sejak lebih dari satu dekade lalu, ia telah dilaporkan atas dugaan korupsi dan perilaku pribadi yang tidak pantas, termasuk kepemilikan aset di luar negeri. Meski penyelidikan sebelumnya tidak menghasilkan bukti yang cukup, reputasinya terus tercoreng oleh berbagai rumor dan sorotan publik.

Pengamat: Ini Murni Masalah Politik, Bukan Ekonomi

Menurut analis politik Tang Jingyuan, Shi Yongxin bisa naik menjadi kepala biara meski masa lalunya penuh skandal, tidak lepas dari peran tokoh penting seperti Zhao Puchu, yang memiliki hubungan dekat dengan mantan pemimpin PKT, Jiang Zemin. Tang juga menyebut bahwa latar belakang politik Shi adalah pelindung utamanya selama ini dari berbagai tuduhan korupsi dan skandal seksual.

Namun kali ini, situasinya berbeda. “Tidak ada yang melaporkan. Tidak ada angin, tidak ada badai. Tapi dia tiba-tiba ditangkap. Bahkan sumber internal menekankan bahwa kasus ini bukan karena masalah ekonomi, melainkan murni masalah politik,” jelas Tang.

Gambaran Umum Skandal Agama di Bawah Rezim PKT

Di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok, skandal di kalangan tokoh agama semakin sering terjadi. Kasus seperti Shi Xuecheng dari Longquan Temple di Beijing, yang dituduh melakukan pelecehan seksual, serta Shi Chuan-zhen dari Kuil Xuanzang di Nanjing yang menuai kontroversi karena hubungan dengan elit pemerintah, mencerminkan semakin memburuknya moralitas di lingkungan religius Tiongkok.


#ShiYongxin #ShaolinTemple #SkandalBiksu #KorupsiTiongkok #BeritaTiongkok #AgamaDiTiongkok #SkandalAgama #PartaiKomunisTiongkok #BiksuCEO

0 comments