Trump dan Putin Baru Menutup Telepon, Rusia Langsung Hantam Ukraina dengan 550 Drone
Kyiv, Ukraina – Hubungan geopolitik di Eropa Timur kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis. Tak lama setelahnya, Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina, khususnya ibu kota Kyiv, menggunakan ratusan drone dan belasan rudal.
💥 Serangan Udara Rusia Guncang Kyiv Selama 7 Jam
- Durasi serangan: Lebih dari 7 jam tanpa henti
- Korban: Sedikitnya 1 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka
- Dampak: Ledakan besar mengguncang bangunan sipil dan fasilitas umum
🤝 Trump–Zelensky Sepakat Perkuat Sistem Pertahanan Udara Ukraina
Di tengah eskalasi serangan, Presiden Trump menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat. Keduanya membahas kerja sama militer, terutama soal pertahanan udara.
Zelensky menyatakan:
"Kami sepakat untuk memperkuat pertahanan langit Ukraina. Kami juga membahas produksi pertahanan bersama, teknologi militer, dan investasi strategis."
Selain itu, Zelensky kembali menawarkan kemungkinan perdamaian, menunjukkan sinyal diplomatik terbuka dari pihak Ukraina meski terus digempur.
🗣️ Trump: “Putin Tidak Ingin Gencatan Senjata”
Usai pembicaraan dengan Putin sebelumnya, Trump mengaku kecewa dan menilai pemimpin Rusia itu tidak berniat mengakhiri perang:
“Saya rasa Putin tidak ingin gencatan senjata. Ini sangat disayangkan.”
Sementara itu, Kremlin merespons dengan mengatakan bahwa mereka "memantau dengan cermat semua pernyataan Trump", namun menyatakan bahwa "diplomasi belum memungkinkan untuk menyelesaikan konflik".
🛡️ NATO Umumkan Panglima Baru: Fokus Hadapi Ancaman Terkoordinasi
Dalam perkembangan terpisah, NATO mengumumkan pergantian panglima tertinggi militer. Jenderal Gregory Guillot dari Komando Eropa AS menggantikan Jenderal Christopher Cavoli sebagai Komandan Tertinggi Sekutu di Eropa (SACEUR).
- Pernyataan Guillot: “Ancaman yang kita hadapi semakin kompleks dan saling terkait.”
- Sekjen NATO Mark Rutte: “Tanggung jawab ini menyangkut perlindungan satu miliar rakyat di bawah payung NATO.”
Pengangkatan ini dinilai sebagai upaya memperkuat kesiapan NATO menghadapi konflik terbuka antara Rusia dan Ukraina.
🔚 Kesimpulan
Setelah komunikasi tingkat tinggi antara pemimpin AS dan Rusia, tensi justru meningkat di medan perang Ukraina. Sementara Trump berupaya membangun jalur damai dan memperkuat Ukraina, Rusia tetap menunjukkan sikap ofensif.
Di tengah semua itu, Zelensky menawarkan sinyal perdamaian, sementara NATO memperkuat kepemimpinan militernya. Dunia kini menunggu perkembangan 24–48 jam ke depan: apakah akan ada gencatan senjata, atau perang skala penuh memasuki babak baru?
0 comments