Fokus AS: Trump Bahas Perdamaian Timur Tengah, Elon Musk Usulkan “Partai Amerika”, Banjir Besar di Texas, dan Kebuntuan Perjanjian Dagang AS-India
Washington, D.C. – Amerika Serikat tengah menjadi pusat perhatian global dengan sejumlah perkembangan penting: mulai dari diplomasi Timur Tengah hingga wacana pembentukan partai politik baru. Inilah rangkuman berita utama dari AS:
🇺🇸 Trump: Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas Mungkin Segera Tercapai
Pada hari Jumat, Presiden AS, Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa tercapai dalam waktu dekat.
“Kita akan tahu dalam 24 jam ke depan,” ucap Trump ketika ditanya soal status perundingan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan usai pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi di Gedung Putih, yang disebut memajukan proses Perjanjian Abraham. Trump menegaskan bahwa ancaman nuklir Iran kini telah diatasi untuk waktu yang lama, membuka peluang bagi lebih banyak negara untuk bergabung dalam kesepakatan damai Timur Tengah.
🏛️ Elon Musk Usulkan “Partai Amerika” untuk Lawan Dua-Partai
Dalam peringatan Hari Kemerdekaan AS, CEO Tesla dan X (Twitter), Elon Musk, mencetuskan ide pembentukan “Partai Amerika” sebagai alternatif dari sistem dua partai yang dominan saat ini.
“Mungkin ini saatnya untuk meninggalkan sistem dua partai? Haruskah kita membentuk ‘Partai Amerika’?” tulis Musk di X, disertai polling online yang mayoritas hasilnya mendukung.
Musk menjelaskan lebih lanjut bahwa partai baru ini hanya akan berfokus pada 2–3 kursi Senat dan 8–10 kursi DPR untuk menjadi penentu kebijakan, khususnya dalam legislasi kontroversial.
🌊 Texas Diterjang Banjir Parah, Korban Jiwa Dikonfirmasi
- Banyak infrastruktur rusak, jalan-jalan tertutup, dan rumah-rumah terdampak.
- Wali kota Kerrville mengeluarkan status darurat bencana, dan pemerintah daerah mengonfirmasi adanya korban jiwa, meskipun belum merilis jumlah pasti.
- Warga yang tinggal dalam radius 100 yard dari sungai diminta segera mengungsi.
🤝 Perjanjian Dagang AS–India Alami Kebuntuan: India Tak Mau Dikejar Waktu
Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, mengatakan pada Jumat bahwa negaranya tidak akan menandatangani kesepakatan dagang dengan AS di bawah tekanan waktu.
“India hanya akan menyetujui perjanjian jika sudah benar-benar siap dan sesuai dengan kepentingan nasional,” ujarnya.
Meskipun begitu, AS dan India bersama Jepang dan Australia telah mengumumkan “Inisiatif Mineral Kritis Empat Negara” guna memperkuat keamanan rantai pasokan dan stabilitas strategis Indo-Pasifik.
Para analis menilai langkah ini sebagai kelanjutan strategi anti-Tiongkok era Trump, merespons ancaman dari penggunaan sumber daya seperti logam tanah jarang (rare earth) sebagai alat tawar oleh Beijing.
📰 Kesimpulan
Berbagai dinamika geopolitik, ekonomi, dan iklim di Amerika Serikat saat ini menunjukkan bahwa negeri Paman Sam tetap berada di jantung perubahan global. Dari gencatan senjata di Timur Tengah, banjir besar domestik, hingga ketegangan dagang dan wacana reformasi politik, semua membuka babak baru dalam percaturan internasional.
0 comments