Deklarasi “Gerakan Perlawanan Rakyat” Diluncurkan Secara Global, Serukan Penggulingan Kekuasaan PKT
Para aktivis anti-komunis di berbagai negara secara serentak meluncurkan “Deklarasi Gerakan Perlawanan Rakyat” untuk menyerukan penggulingan kekuasaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam waktu tiga tahun. Deklarasi ini menegaskan bahwa PKT telah menjadi musuh seluruh umat manusia dan menyerukan perlawanan sipil berskala nasional untuk mengakhiri tirani yang telah berlangsung puluhan tahun.
Acara peluncuran digelar pada 8–9 Agustus 2025 di berbagai kota besar dunia seperti New York, Washington, Los Angeles, San Francisco, London, Berlin, Sydney, Toronto, dan Tokyo. Kegiatan ini diselenggarakan oleh organisasi China Action dan Citizens’ Resistance Association untuk membangun gerakan solidaritas global serta menyuarakan perlawanan warga Tiongkok terhadap pemerintahan otoriter PKT.
Tokoh dan Isi Deklarasi
Di New York, acara dilaksanakan di Central Park dengan menghadirkan akademisi dan aktivis hak asasi manusia terkemuka seperti Hu Ping dan Zhou Fengsuo. Deklarasi tersebut memaparkan daftar panjang dugaan pelanggaran PKT, termasuk:
- Penindasan brutal terhadap rakyat
- Sistem indoktrinasi massal
- Penyembunyian wabah penyakit besar
- Korupsi terstruktur
- Persekusi terhadap kebebasan beragama
- Diplomasi agresif “Serigala Pejuang” (Wolf Warrior Diplomacy)
- Dukungan terhadap rezim otoriter di berbagai negara
Penulis dan aktivis asal Kanada, Sheng Xue, menilai bahwa tindakan PKT telah memicu gelombang perlawanan dari warga Tiongkok di dalam dan luar negeri. Ia menyebut momentum ini sebagai saat yang tepat bagi berbagai kelompok, lintas profesi dan etnis, untuk bersatu melawan tirani.
Sheng juga menyoroti kebijakan internasional Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang dinilainya mempercepat upaya “dekomunisasi Tiongkok”, termasuk pembatasan teknologi tinggi, blokade militer di kawasan Indo-Pasifik, dan pemutusan ketergantungan ekonomi.
Dukungan untuk Perlawanan di Dalam Negeri
Pada 9 Agustus di San Francisco, aktivis diaspora menggelar aksi di dekat Jembatan Golden Gate dengan membawa spanduk bertuliskan “Akhiri PKT” dan “Waktunya Habis, Angkat Kaki!”. Tokoh Gerakan 4 Juni 1989, Zhao Changqing dan peserta Gerakan Kertas Kosong di luar negeri, Wang Han, turut berorasi. Mereka memberikan dukungan kepada warga Jiangyou, Sichuan, yang baru-baru ini melakukan demonstrasi besar-besaran.
Aksi di Jiangyou dipicu oleh kasus perundungan terhadap seorang siswi berusia 14 tahun yang dianggap ditangani tidak adil oleh pihak berwenang. Protes warga dibalas dengan represi aparat, memicu kemarahan publik hingga terdengar seruan “Turunkan PKT” dan “Turunkan Xi Jinping”.
Wang Han menegaskan, warga Tiongkok di luar negeri memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan dukungan, memastikan rakyat di dalam negeri tahu bahwa mereka tidak sendirian.
Seruan Aksi Non-Kekerasan
Deklarasi ini menekankan bahwa seluruh rakyat Tiongkok — baik pekerja, petani, pelajar, pengusaha, maupun pejabat — pada dasarnya adalah korban dari sistem otoriter PKT. Satu-satunya jalan menuju masa depan yang cerah adalah dengan menjatuhkan rezim tersebut melalui perubahan total.
Deklarasi menyerukan masyarakat untuk melakukan aksi perlawanan sipil non-kekerasan seperti unjuk rasa, mogok kerja, dan boikot dalam kurun waktu tiga tahun, hingga kekuasaan PKT benar-benar berakhir.
#DeklarasiPerlawananRakyat #AntiPKT #Tiongkok #GerakanGlobal #HakAsasiManusia #ChinaFreedom #PerlawananSipil #DemokrasiTiongkok #PKT
0 comments