Dugaan Mata-Mata Tiongkok di Australia: Perempuan Asal Tiongkok Terancam 15 Tahun Penjara, Polisi Temukan Kekayaan Misterius

 


Canberra, Australia — Kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara Tiongkok kembali mencuat di Australia. Pengadilan Tinggi Australia pada Senin (11/8) merilis dokumen yang mengungkap penemuan kekayaan mewah dalam jumlah besar di kediaman seorang perempuan asal Tiongkok yang tengah diselidiki dalam kasus “intervensi asing” atau foreign interference.

Barang Mewah & Aset Bernilai Ratusan Ribu Dolar

Dalam penggeledahan, pihak kepolisian menemukan jam tangan Rolex, uang tunai, setidaknya enam tas tangan Hermès, kuitansi pembelian barang senilai lebih dari 400.000 dolar AS, beberapa properti, mobil mewah, serta puluhan kotak kemasan barang-barang branded yang sulit dihitung jumlahnya.

Hingga saat ini, identitas perempuan tersebut belum diungkap. Ia diketahui memiliki izin tinggal permanen di Australia.

Tuduhan: Menjadi Agen Bawah Tanah untuk Beijing

Menurut Kepolisian Federal Australia (AFP), sejak tahun 2022 perempuan ini diduga bekerja untuk kepolisian Tiongkok (Public Security Bureau), menerima instruksi melalui aplikasi komunikasi terenkripsi WeChat.

Tugas yang diberikan termasuk mengumpulkan informasi pribadi dan alamat tempat tinggal para mantan pimpinan sebuah organisasi Buddha di Canberra, serta memotret kantor mereka. Organisasi ini merupakan kelompok keagamaan yang dilarang di Tiongkok, namun bebas beraktivitas di Australia.

Rencana Kabur & Penolakan Pembebasan Bersyarat

Awal Agustus lalu, polisi menggerebek beberapa properti miliknya di Canberra sebelum menangkap dan menahannya. Permohonan pembebasan bersyarat ditolak oleh pengadilan karena polisi menemukan barang-barang yang sudah dikemas, serta informasi bahwa ia berencana meninggalkan Australia.

Asisten Komisioner Kepolisian Federal Australia, Stephen Nutt, memperingatkan bahwa kasus ini melibatkan pengumpulan intelijen yang “tersembunyi dan bersifat menipu”. Jika terbukti bersalah atas tuduhan foreign interference, pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Sidang lanjutan dijadwalkan pada September mendatang.


#MataMataChina #SpionaseTiongkok #KasusSpionase #ChinaSpy #BeritaAustralia #AustraliaNews #ForeignInterference #KasusIntelijen #KeamananNasional #BeritaInternasional #BeritaTerkini #KekayaanMisterius #Hermes #Rolex #TasMewah #KasusCanberra #PolisiFederalAustralia #Beijing #BeritaKriminal #TrendingNews

0 comments