Tragis di Gansu: Ibu 70 Tahun Cari Anak Perempuan yang Diculik dan Dikurung di Bawah Tanah Selama 20 Tahun, Polisi Dinilai Abai

 

Pada 12 Agustus 2025, di Lanzhou, Gansu, seorang ibu berusia 70 tahun memohon bantuan dengan menyebutkan identitas aslinya. Putrinya telah diculik selama 20 tahun, dikurung di ruang bawah tanah, dan dipaksa melahirkan anak. Berkali-kali melapor ke polisi, namun tidak membuahkan hasil. Dalam keputusasaan, sang ayah berharap dapat memberikan satu unit rumah seluas 100 meter persegi sebagai imbalan bagi siapa pun yang dapat menyelamatkan putrinya. (Minsheng Guancha)

Lanzhou, Gansu — Kasus memilukan kembali mencuat di Tiongkok daratan. Seorang wanita lansia berusia 70 tahun, Li Lan, memohon pertolongan publik setelah mengungkap bahwa putrinya telah diculik selama hampir dua dekade, dikurung di dalam sebuah ruang bawah tanah, dan dipaksa melahirkan anak. Meskipun berulang kali melapor ke pihak kepolisian, ia mengaku tak mendapatkan penanganan yang layak, bahkan sempat menjadi korban penganiayaan.

Menurut laporan Minsheng Guancha pada 12 Agustus 2025, Li Lan, warga Kabupaten Yongdeng, Kota Lanzhou, kehilangan putri bungsunya, Cao Shuqin, pada Desember 2006. Saat itu, putrinya yang berusia 19 tahun mengaku merasa diikuti seseorang ketika tinggal bersamanya di asrama karyawan sebuah restoran di Kota Lanzhou. Tiga hari kemudian, Cao menghilang secara misterius bersamaan dengan seorang pria bernama Zhang Peng, yang juga bekerja di restoran tersebut.

Li Lan menuturkan bahwa sebelumnya ada karyawan yang pernah mengusulkan agar putrinya dinikahkan dengan Zhang Peng, namun ia menolak. Zhang bahkan sempat mengancam akan menculik dan memaksa putrinya memiliki anak jika Li tidak setuju.

Laporan ke Polisi Berulang Kali, Tak Ada Hasil

Sejak kejadian itu, Li Lan melapor ke Kantor Polisi Donggang, namun kasus tak kunjung diproses. Ia kemudian membawa kasus ini ke tingkat kepolisian kota, tetapi penyidikan tetap tidak berjalan. Bahkan, seorang kepala polisi di wilayah Qin’an, tempat Zhang tinggal, pernah mengakui bahwa Cao berada di rumah Zhang. Namun, ia berdalih tidak bisa bertindak tanpa surat permintaan resmi dari polisi Donggang — surat yang tak pernah dikeluarkan.

Selama 17 tahun pencarian, Li Lan mengaku berulang kali mencoba menyelamatkan putrinya sendiri, namun dihadang keluarga Zhang dan mengalami kekerasan fisik. Ia bahkan pernah disiram kotoran manusia. Warga desa setempat mengatakan bahwa Cao telah melahirkan dua anak namun kebebasannya sangat terbatas karena dikurung di ruang bawah tanah.

Janji Memberikan Rumah Sebagai Imbalan

Kini, di usianya yang lanjut, Li Lan mengaku tenaganya semakin terbatas dan hanya berharap bisa bertemu kembali dengan putrinya sebelum meninggal. Ia menawarkan satu unit apartemen baru seluas 108 m² di Kota Lanzhou senilai 510.000 yuan sebagai imbalan bagi siapa pun yang bisa membantu menyelamatkan anaknya.

Reaksi Publik

Kisah ini memicu gelombang emosi di media sosial Tiongkok. Banyak warganet mengecam keras lemahnya penegakan hukum dan menyebut kejadian ini sebagai tragedi kemanusiaan yang “tidak masuk akal”. “Diculik hampir 20 tahun, dipaksa melahirkan, ibunya mencari tapi malah dipukul, dan laporan tidak diurus? Sulit dipercaya ini bisa terjadi di zaman sekarang,” tulis salah satu pengguna.


#KasusPenculikan #PerdaganganManusia #KasusGansu #IbuCariAnak #CaoShuqin #LiLan #KekerasanTerhadapPerempuan #HumanTrafficking #TragediKemanusiaan #BeritaTiongkok #ViralChina #JusticeForCaoShuqin #CrimeStory #BeritaInternasional #BeritaViral #ChinaNews #PenculikanPerempuan #StopHumanTrafficking #BeritaHariIni #TrendingNews

0 comments