Rusia Gempur Ukraina dengan Serangan Besar-Besaran, Zelensky Kecam Putin: “Menghina Upaya Diplomasi Perdamaian”

 


Global News – Menjelang pertemuan puncak di Gedung Putih, Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke berbagai wilayah Ukraina. Serangan itu menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk seorang balita berusia 1,5 tahun, serta menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.

Menurut Angkatan Udara Ukraina, jet pembom strategis Rusia telah lepas landas dan diduga mempersiapkan gelombang serangan berikutnya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras serangan ini, menyebutnya sebagai tindakan demonstratif penuh sindiran yang sekaligus menghina upaya diplomatik para pemimpin dunia menuju perdamaian.

Serangan Fajar Mengejutkan Warga

Senin dini hari, warga Kharkiv—kota terbesar kedua di Ukraina—dikejutkan oleh suara ledakan dari drone Rusia. Sedikitnya 7 orang tewas dan 23 lainnya terluka. Korban termasuk seorang anak perempuan berusia 1,5 tahun dan kakaknya yang berusia 16 tahun.

“Rusia menyerang kompleks apartemen biasa, banyak keluarga tinggal di sana, termasuk anak-anak,” kata seorang warga Kharkiv, Yakusheva.

Selain Kharkiv, wilayah Zaporizhzhia juga mengalami serangan udara yang menewaskan 3 orang dan melukai 20 lainnya. Di Odesa, fasilitas energi dan bahan bakar terbakar hebat akibat serangan rudal.

Zelensky Bertemu Pemimpin Dunia di Washington

Saat serangan berlangsung, Presiden Zelensky sudah berada di Washington untuk menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Eropa, membahas solusi damai untuk Ukraina.

Dalam pernyataannya, Zelensky menegaskan bahwa Moskow harus mendengar kata “berhenti” dan menutup perang ini. Ia menilai, serangan terbaru ini merupakan cara Vladimir Putin untuk meremehkan jalur diplomasi yang tengah diupayakan dunia internasional.

Sementara itu, Trump sebelumnya telah menyatakan dua syarat untuk segera mengakhiri perang: Ukraina harus melepaskan klaim atas Krimea yang dianeksasi Rusia sejak 2014, serta bersedia tidak pernah bergabung dengan NATO.

Dukungan Rakyat Ukraina untuk Perdamaian

Survei terbaru Gallup menunjukkan, 69% rakyat Ukraina kini mendukung penyelesaian perang melalui jalur negosiasi sesegera mungkin. Angka ini melonjak 47 poin dibanding awal invasi Rusia. Hanya 24% yang masih ingin melanjutkan perang hingga kemenangan penuh tercapai.

Seorang warga Kyiv, Voitko, menyatakan: “Zelensky tidak akan memberi konsesi. Tapi kami berharap mitra internasional memberi dukungan agar ia dapat memenangkan kepercayaan Trump.”


#Rusia #Ukraina #Zelensky #Putin #PerangUkraina #Kharkiv #Zaporizhzhia #Odesa #DonaldTrump #GedungPutih #DiplomasiPerdamaian #SeranganRusia

0 comments