Panglima Militer Ukraina: Serangan Musim Semi–Panas Rusia Gagal, Konsumsi Amunisi Dua Kali Lipat
Panglima militer Ukraina Oleksandr Syrskyi menegaskan serangan musim semi–panas Rusia gagal total. Rusia alami korban besar, amunisi habis dua kali lipat, sementara Moskow gagal capai target strategis di Ukraina.
26 September 2025 – Perang Rusia–Ukraina terus berkecamuk. Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukannya berhasil menggagalkan serangan musim semi dan musim panas Rusia tahun ini. Menurutnya, Moskow gagal mencapai target strategis meski mengerahkan ratusan ribu tentara dan membayar mahal dengan korban jiwa yang besar.
Syrskyi mengungkapkan, Rusia kini mengerahkan sekitar 712.000 tentara di garis depan sepanjang 1.250 km. Meski menggunakan taktik serangan infanteri skala kecil untuk memperdalam penetrasi ke wilayah Ukraina, Rusia hanya memperoleh sedikit kemajuan. “Itu pun dengan korban yang sangat besar, sementara jumlah amunisi yang ditembakkan Rusia lebih dari dua kali lipat dibandingkan Ukraina,” ujarnya.
Serangan Udara dan Kerusakan Sipil
Pada Jumat dini hari, setidaknya tujuh jet tempur Su-34 Rusia melancarkan serangan di Kherson, Ukraina Selatan. Dalam waktu satu jam, sekitar 15 bom luncur dijatuhkan, menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya.
Seorang warga Kherson, Ivan, selamat setelah bersembunyi di kamar mandi. “Kalau saya masih di kamar, saya pasti sudah mati,” katanya.
Trump: Rusia Gagal Total
Presiden AS Donald Trump mengutuk keras serangan Rusia.
“Saya tidak suka sama sekali. Putin membunuh orang tanpa alasan,” tegas Trump.
Ia menilai strategi militer Rusia gagal dan justru merusak reputasi negara itu di dunia.
“Ekonomi mereka menuju kehancuran. Mereka membombardir ke mana-mana, tapi wilayah yang dikuasai sedikit sekali, bahkan ada yang hilang. Ini merugikan citra Rusia secara serius,” tambahnya.
Trump kini lebih optimis Ukraina mampu merebut kembali seluruh wilayah yang diduduki Rusia.
Target Moskow yang Gagal
Menurut Syrskyi, Moskow gagal membentuk “zona penyangga” di Sumy dan Kharkiv, merebut kota strategis Pokrovsk, serta menguasai penuh wilayah Donetsk. Semua rencana itu kandas setelah menghadapi perlawanan Ukraina.
Rusia–Belarusia Bahas Nuklir dan Perdamaian
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko bertemu Presiden Vladimir Putin di Moskow. Ia mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah Rusia untuk menyuplai energi ke daerah Ukraina yang diduduki.
Lukashenko juga membawa proposal gencatan senjata, namun memperingatkan bahwa bila Ukraina menolak, maka akan kehilangan Donbas, bahkan berisiko kehilangan seluruh negara.
Eropa Tegaskan Tekanan pada Rusia
Presiden Dewan Eropa, AntĂ³nio Costa, menegaskan di PBB bahwa Eropa akan terus menekan Rusia sampai tercapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
“Jika kita menerima invasi Rusia ke Ukraina, tidak ada negara yang akan aman,” tegasnya.
Sementara itu, Komisioner Pertahanan Uni Eropa, Andrius Kubilius, menyatakan bahwa negara-negara garis depan Eropa telah sepakat membangun “tembok drone” dengan teknologi deteksi, pelacakan, dan intersepsi untuk melindungi wilayahnya dari ancaman eksternal.
#PerangUkraina #Rusia #OleksandrSyrskyi #DonaldTrump #Kherson #InvasiRusia #Eropa #Putin #Lukashenko #DroneWall #BeritaGlobal
0 comments