Rusia Gempur Infrastruktur Energi Ukraina, Kyiv Lumpuh Total: Listrik, Air, dan Transportasi Terhenti

 


Serangan udara besar-besaran Rusia kembali menghantam infrastruktur energi Ukraina, membuat ibu kota Kyiv gelap gulita tanpa listrik dan air. Jutaan warga terdampak di sembilan wilayah, sementara Presiden Zelensky mengecam tindakan ini sebagai serangan terencana menjelang musim dingin.


Serangan Terbaru Rusia Lumpuhkan Ibu Kota Ukraina

Pada Jumat dini hari (10 Oktober 2025), Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke berbagai fasilitas energi di Ukraina. Ledakan keras terdengar di langit Kyiv, diikuti dengan pemadaman listrik massal yang menyebabkan pemutusan air, gangguan transportasi, dan kekacauan di jalanan ibu kota.

Sistem peringatan dini di ponsel warga sempat berbunyi:

“Perhatian! Ancaman tingkat tinggi!”

Tak lama kemudian, langit Kyiv berubah menjadi gelap gulita.

Seorang warga, Lyuba, mengatakan:

“Kami tidak tidur semalaman. Sekitar pukul 3.30 pagi, listrik padam, gas dan air juga hilang. Kami benar-benar tidak punya apa-apa.”

Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa serangan ini merupakan taktik berulang Rusia menjelang musim dingin, mirip dengan strategi pada tiga tahun terakhir — menargetkan infrastruktur sipil untuk melumpuhkan Ukraina secara ekonomi dan psikologis.


Kerusakan Parah dan Krisis Energi Nasional

Perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK, melaporkan kerusakan berat pada pembangkit listrik tenaga termal. Setidaknya sembilan wilayah di seluruh Ukraina mengalami pemadaman, dan ratusan ribu rumah tangga kehilangan daya.

Warga Kyiv, Anatoly, mengeluh:

“Kami tidak punya listrik dan air. Metro berhenti beroperasi, bus penuh sesak, saya tidak bisa ke tempat kerja.”

Sementara itu, sebuah apartemen di Kyiv terbakar akibat serangan rudal, menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun. Ayah sang anak adalah mantan tawanan perang yang baru dibebaskan pada Maret lalu.

“Dia pernah menjadi anggota Batalyon Azov, baru pulang tiga bulan lalu, tapi sekarang keluarganya hancur lagi,” ujar sang bibi, Olena, dengan nada sedih.

Menurut Zelensky, Rusia kali ini menggunakan rudal balistik berkekuatan tinggi, menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar dibandingkan serangan sebelumnya.


Zelensky Desak Barat Bertindak, Kremlin Ancam Balasan

Presiden Zelensky mendesak Amerika Serikat, Uni Eropa, dan G7 untuk segera mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara dan sanksi tambahan terhadap Moskow.

Sementara itu, Kremlin menanggapi dengan pernyataan bahwa mereka “masih terbuka terhadap solusi diplomatik”, namun memperingatkan bahwa Rusia tidak akan mengesampingkan tindakan militer bila kesepakatan damai gagal tercapai.


Melania Umumkan Delapan Anak Ukraina Telah Kembali ke Keluarga

Dalam perkembangan terpisah, Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump mengumumkan bahwa delapan anak yang sebelumnya terpisah dari keluarga akibat konflik Rusia–Ukraina telah berhasil dipulangkan dalam 24 jam terakhir.

“Tiga anak terpisah dari orang tua mereka di garis depan dan sempat dipindahkan ke wilayah Rusia, sementara lima lainnya baru dipertemukan kembali dengan keluarga lintas perbatasan,” kata Melania.

Ia menambahkan bahwa sejak menulis surat langsung kepada Presiden Vladimir Putin pada Agustus lalu, komunikasi antara kedua pihak terus dijaga.

“Saya akan terus memperjuangkan keselamatan dan masa depan anak-anak ini hingga mereka semua kembali ke rumah masing-masing,” tegasnya.


Kesimpulan

Serangan terbaru terhadap infrastruktur energi Ukraina memperburuk penderitaan rakyat di tengah musim dingin yang kian dekat. Pemadaman listrik, gangguan air bersih, dan transportasi lumpuh menunjukkan bahwa Rusia kembali menggunakan energi sebagai senjata perang.
Namun, di sisi lain, kabar kepulangan anak-anak yang terpisah akibat konflik menunjukkan bahwa harapan dan kemanusiaan belum sepenuhnya padam di tengah kegelapan perang.


#Ukraina #PerangRusiaUkraina #Kyiv #Zelensky #Rusia #SeranganRudal #MelaniaTrump #KonflikEropaTimur #KrisisEnergi #G7 #PerangDinginBaru #InfrastrukturUkraina #BeritaInternasional #BreakingNews

0 comments