Serangan Balasan Besar Ukraina Berhasil, Kuasai Sejumlah Wilayah dan Kepung Pasukan Rusia


Militer Ukraina melancarkan serangan balasan besar-besaran dan mencatat kemenangan signifikan di garis depan. Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali sejumlah wilayah strategis di daerah Kharkiv, termasuk sebagian kota Kupiansk, serta mengepung pasukan Rusia. Keberhasilan militer ini terjadi di tengah perundingan diplomatik yang masih menemui jalan buntu terkait rencana perdamaian.


Ukraina Luncurkan Serangan Balasan, Raih Kemenangan di Garis Depan

Pada Jumat (12/12), Ukraina melancarkan serangan balasan besar dan berhasil merebut kembali sejumlah wilayah penting di daerah Kharkiv. Militer Ukraina menyatakan bahwa mereka mengerahkan tambahan tank dan pasukan untuk melakukan serangan balik, yang berhasil merebut kembali beberapa distrik di bagian utara dan barat Kupiansk, sekaligus mengepung pasukan Rusia yang ditempatkan di wilayah tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan mengunjungi langsung Kupiansk pada hari yang sama untuk memberikan semangat kepada pasukan di garis depan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy:
“Keberhasilan di medan perang sangatlah penting, karena hanya dengan itu Ukraina dapat meraih keberhasilan diplomatik. Hari ini adalah hari bagi setiap prajurit. Terima kasih, kawan-kawan. Kemuliaan bagi Ukraina!”


Kupiansk Jadi Kunci Strategis Menuju Donbas

Kupiansk merupakan simpul jalur kereta api strategis yang menguasai jalur logistik utama menuju garis depan Donbas. Kota ini sejak lama menjadi target penting bagi pasukan Rusia.

Sebelumnya, Rusia mengklaim telah menguasai Kupiansk dan benteng timur Chervonohrad (Red Army City), namun klaim tersebut dibantah oleh Kyiv yang menegaskan bahwa pertempuran masih berlangsung.

Di sekitar Chervonohrad, pasukan Ukraina terlihat memperkuat pertahanan dan parit-parit perlindungan.

Seorang tentara Ukraina bernama Bohdan menyatakan:

“Daripada diperbudak, lebih baik bertempur dan meraih kebebasan.”


Perbedaan Tajam dalam Rencana Perdamaian AS

Sementara itu, perundingan yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang memasuki fase krusial. Presiden AS Donald Trump berharap kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dapat dicapai sebelum Natal, serta menekan Ukraina agar menerima proposal dari Washington.

Zelenskyy mengungkapkan bahwa meskipun Amerika Serikat menawarkan jaminan keamanan yang ditingkatkan, perbedaan besar masih terjadi terkait isu wilayah.

Amerika Serikat mengusulkan agar Ukraina menarik seluruh pasukannya dari wilayah Donbas, dan wilayah yang dikosongkan itu dijadikan zona ekonomi bebas sebagai kawasan penyangga, dengan ketentuan pasukan Rusia tidak boleh masuk.

Namun, Ukraina menolak usulan tersebut. Zelenskyy menegaskan bahwa gencatan senjata hanya bisa dilakukan berdasarkan garis depan saat ini, serta mempertanyakan bagaimana zona ekonomi bebas tersebut akan dikelola dan dijamin tidak kembali diserang oleh Rusia di masa depan.


Upaya Diplomasi Eropa dan Sikap Rusia

Saat ini, pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman berupaya mendorong pertemuan antara pejabat Amerika Serikat, Eropa, dan Ukraina di Paris pada Sabtu untuk membahas rencana perdamaian. Namun, Presiden Trump menyatakan sikap menunggu dan melihat.

Presiden AS Donald Trump:
“Jika kami merasa peluang tercapainya gencatan senjata cukup besar, kami akan menghadiri pertemuan hari Sabtu. Kami tidak ingin membuang waktu, karena kami merasa prospeknya belum terlalu optimistis. Tapi kami berharap masalah ini bisa diselesaikan dan nyawa dapat diselamatkan.”

Sementara itu, Kremlin menegaskan bahwa gencatan senjata hanya dapat terwujud jika pasukan Ukraina menarik diri dari Donbas, dan wilayah yang ditinggalkan harus berada di bawah kendali Garda Nasional Rusia.


Uni Eropa Sepakati Pembekuan Aset Rusia Tanpa Batas Waktu

Di sisi lain, Uni Eropa pada Jumat menyetujui sebuah proposal untuk membekukan aset Bank Sentral Rusia di Eropa tanpa batas waktu, tanpa perlu diperpanjang setiap enam bulan.

Jika proposal ini lolos dalam pertemuan para menteri keuangan, langkah tersebut dinilai akan menghilangkan hambatan besar dalam penggunaan dana tersebut untuk mendukung Ukraina. Namun, Hungaria dan Slovakia menyatakan penolakan terhadap rencana ini.


Kesimpulan

Serangan balasan besar Ukraina yang berhasil merebut kembali wilayah strategis dan mengepung pasukan Rusia menjadi titik penting dalam konflik yang masih berlangsung. Keberhasilan militer ini memperkuat posisi Ukraina di medan perang sekaligus dalam diplomasi internasional. Namun, perbedaan tajam terkait rencana perdamaian, terutama soal wilayah Donbas, menunjukkan bahwa jalan menuju gencatan senjata masih panjang dan penuh tantangan.


#Ukraina #Rusia #PerangUkrainaRusia #SeranganBalasanUkraina #Kupiansk #Kharkiv #Donbas #Zelenskyy #Trump #GencatanSenjata #DiplomasiInternasional #UniEropa #AsetRusia #BeritaDunia #KonflikGlobal

0 comments